Part 1

80 36 18
                                    


Embun pagi yang sejuk, dan matahari yang semakin lama semakin timbul dari ufuk timur. Matahari bersinar terang bahkan mengalahkan sinar bulan yang indah. Udara sejuk yang seolah-olah sedang membawa Elma ke suasana yang lebih damai dan tentram.

Saat Elma berjalan ke luar suasana pagi ini terasa sempurna, ia merasa berada diantara orang-orang yang baik, ceria, dan juga ramah.

Semua orang di perumahannya sangat ramah, setiap Elma berjalan melewati mereka dia selalu di sapa dengan senyum manis mereka. Elma juga menjawab dengan cara dan senyum yang sama. Elma terus berjalan menuju toko bunga milik bibinya.

*****

Akhirnya Elma sampai di seberang toko bunga bibinya. Bibinya melihat Elma dan menyapanya dengan sangat gembira. Dia jadi ikut bersemangat sehingga, dia menyebrangi jalan tanpa melihat - lihat baik arah kiri maupun arah kanan.

Tanpa dia sadari di sebelah kanannya ada mobil yang melaju dengan cepat, dan akhirnya menabrak Elma. Saat dia hendak membuka matanya sejenak. Dia melihat ada bayangan seorang pria yang menangis, dan berkata bahwa dia akan menyelamatkan Elma apapun yang terjadi. Namun Elma yang tidak kuat menahan rasa sakit dan perih dari lukanya, akhirnya dia tak sadarkan diri.

*****

"Hei nak, kamu ini bukannya memperhatikan guru yang sedang menjelaskan pelajaran di depan malah tidur. Cepat bangun sekarang!!"

Guru itu dengan tegas membangunkannya, sambil menyemprotkan wajahnya dengan air es.

"Eh, ano… maaf pak saya ketiduran." Elma menjawabnya dengan rasa takut dan rasa bersalah.

"Haduh… ok kali ini bapak maafkan, tapi kalau diulangi lagi saya tidak akan memberi toleransi lagi. Ingat itu!"

Elma di beri toleransi karena baru kali ini dia tertidur di kelas. Dia juga merupakan siswa yang pintar hampir seluruh mata pelajaran dia kuasai.

"Eh… siap pak tidak akan saya ulangi lagi, maafkan saya pak."

"Ya, ya, ya perhatikan dengan baik saat saya menjelaskan."

*****

Bel telah berbunyi. Bel tersebut yang berhasil membuat seluruh siswa merasa senang dan bebas, meski hanya sebentar. Ya, itu adalah bel istirahat.

"Elma kekantin yuk," ajak Dina.

Dia teman sebangku Elma sekaligus teman baik Elma.

"Iyha ayuk, udah laper juga nih."

*****

Suasana kantin ramai seperti biasanya, banyak siswa-siswi yang tak sabar membeli makanan kegemaran mereka.

"Aku kira aku tadi benar-benar mengalami kecelakaan, eh ternyata mimpi. Tapi aku penasaran siapa pria di mimpiku tadi? Kenapa saat aku dimimpi tadi merasa sudah sangat dekat dengan pria itu? Siapa dia? Huh kesalnya… kalau aja guru tadi tidak membangunkanku, mungkin saja aku bisa tau siapa pria itu," batin Elma sambil melamun.

"Oy… hei… Elma… "

Elma mendengar suara seseorang yang memanggil namanya. Eh… rupanya hanya teman sekelasnya yaitu Dina.

"Eh iya, iya ngomong apa tadi? Aku gk denger."

"Kok ada yang aneh ya sama Elma? Ah, sudahlah gue udah laper," batin Dina.

"Sudahlah, lu mau pesan apa? "

"Oh iya aku mau pesan bakso sama jus jeruk ajha deh."

"Ok gue pesenin tapi jangan ngelamun lagi ya."

"Eh, hehe… maaf sih… " ucap Elma.

Elma menyatukan kedua tangannya, dan memasang wajah memelas.

"Iyha deh iya… "

______________________________________

Gimana nih ceritanya?
Kasih pendapatnya ya di coment:)
Jangan lupa kalau suka vote dan jadikan cerita favorite kalian ya
Biar gk ketinggalan kalau up :v

Terima kasih ya udh mau baca🙌

Jan lupa follow IG aku ya
IG : salsa_chan9

CollectionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang