the past/beginning -

1.9K 98 6
                                    


3 tahun yang lalu

Di dua minggu awal bulan Januari, di tengah malam, seorang pria sedang fokus menatap jalan didepannya sambil menyetir mobil dengan raut cemas yang terlihat sangat jelas diwajahnya. Seseorang yang begitu ia rindukan menelpon dan kini ia sudah memakirkan mobilnya didepan sebuah rumah sakit. Diluar hujan turun begitu deras, tapi pria itu tak memperdulikan nya dan langsung berlari keluar dari mobil memasuki rumah sakit, berlari menuju lift, menekan angka dengan tergesa-gesa, keluar berlari membaca secara cepat setiap nomor ruangan yang terpasang disetiap depan pintu kamar. Namun begitu menemukan nomor kamar yang dicari, pria itu terdiam untuk beberapa saat, tangan nya menyentuh gagang pintu tapi hati nya merasa begitu takut untuk melangkah.

Pria itu menggigit bibirnya sambil memejamkan mata dengan dahi yang mengkerut, berusaha menyakinkan dirinya sendiri untuk siap dengan apapun yang ada dibalik pintu itu.

'cklek'

Ia akhirnya mendorong pintu itu, masuk kedalamnya.

Mata nya dapat langsung melihat sosok wanita yang selama ini begitu ia rindukan, berbaring diranjang dengan beberapa bantuan alat medis. Wanita mengangkat kepala nya menatap pria itu. Walau dengan lingkaran hitam dan pandangan yang sayu, pria itu tetap terkagum dengan kecantikan sang wanita.

"oppa..." panggil wanita itu

Lalu pria itu melangkahkan kaki nya maju mendekati sisi kiri ranjang wanita tersebut. Betapa kaget nya dia melihat seorang bayi disana, tepat disamping kanan wanita itu. Sekilas bayi itu terlihat menggemaskan, kulitnya gelap sama seperti wanita itu, semua yang melihat bayi itu akan langsung tahu kalau bayi itu anaknya. Tapi sekilas bentuk wajah nya itu sedikit mirip dengan-

"oppa,, maaf sudah meninggalkan mu begitu saja."
Wanita itu membuka suara, mencoba memulai pembicaraan namun pria itu masih diam dan memandangi wajahnya.
"aku menyesal telah pergi begitu saja. Aku pikir, aku harus menjaga nya sendiri. Aku berusaha untuk tidak mengacaukan hidup mu. Tapi pada akhirnya aku tidak bisa." ucap wanita itu lagi dengan nada yang lebjh rendah

"oppa, apakah kau mengingat malam itu?" tanya wanita itu lagi sambil menelisik wajah pria itu, mencari tahu tanggapan pria itu yang kini menatap nya lebih intens. Kemudian ingatan pria itu kembali muncul tentang suatu malam dimana ia dan wanita itu memasuki sebuah kamar bersama dan,, yah mereka tidur dan dan,, mereka juga bangun dengan keadaan-

"dia anak kita oppa, Junmyeon oppa."

Pria itu hanya mampu untuk mengerjapkan mata nya beberapa kali sebelum jari telunjuknya bergerak, pelan-pelan menyentuh bibir mungil bayi itu..

ohh... dia sangat mungil, mulutnya bahkan hanya satu buku jari miliknya

bayi itu masih terlelap dalam tidurnya, namun ia mulai merasa ada yang mengganggu, bibir mungil itu bergerak-gerak. Pria itu -Junmyeon- ia takut kalau bayi itu akan mulai menangis. Baru ia hendak menarik jarinya, takut itu yang menjadi penyebab terganggu nya tidur bayi mungil itu, namun tangan mungil si bayi justru menangkap jari telunjuk itu, dan memegang nya erat2, kemudian bibir mungil itu bergerak membentuk senyuman.

"dia tampan bukan? Seperti oppa.."

Junmyeon tersenyum mengangguk

"aku belum memberinya nama, aku harap oppa yang memberikan nya."

dan tiba-tiba saja

"owaaaa oweekk"
bayi itu menangis

"bisakah aku menggendong nya?"
untuk pertama kali nya pria itu bicara setelah memasuki kamar dan wanita itu hanya bisa menggangguk dengan senang hati, sampai-sampai air nata nya mengalir begitu saja.

Pelan2 wanita itu mengangkat anaknya kemudian memberikannya pada Junmyeon

"pegang kepala nya dengan baik oppa, karena ubun2nya masih sangat lunak."
dan ajaibnya, begitu sampai digendongan pria itu, si bayi langsung terdiam

"namanya adalah Kim Jong In, dia akan tumbuh dengan penuh cinta dan kasih sayang, sampai akhirnya ia menjadi orang yang penuh cinta." ucap Junmyeon dengan penuh senyuman

"nama yang bagus." wanita itu pun ikut tersenyum bahagia, apa lagi setelah mendengar pria itu yang menaruh marga depannya didepan nama anaknya.

"selama nya dia akan menjadi Kim Jongin kita." ucap wanita itu lagi.

"ayo tidur disini, oppa pasti lelah terus menggendong nya seperti itu dan dia akan menjadi anak yang manja.."

wanita itu menggeser badan nya kepinggir dan membiarkan pria itu menaiki ranjang lalu menaruh bai mungil mereka ditengah2

"apa oppa sudah memaafkan ku?"
wanita itu kembali bertanya

"jangan terus meminta maaf Tao-ie. Aku menyayangi mu dan anak kita. Setelah ini kita akan hidup bahagia bersama." Junmyeon akhirnya menanggapi pertanyaan2 yang sedari muncul tanpa pernah ia jawab

"aku mencintai mu junmaho" ucap wanita itu -Tao-
Setelah itu ia memajukan dirinya sedikit mendekati Junmyeon kemudian mencium bibir itu dengan lembut. Tao pikir Junmyeon tidak akan membalasnya, salah... Junmyeon bahkan membalasnya dengan lebih, pria itu mengeluarkan semua hasrat kerinduannya pada ciuman nya terhadap gadis itu.

.
.
.

tbc

gimana?? gimana? ada yang penasaran kahhh kelanjutan nya gmna?? ini pertama kali nya aku mencoba nulis ff di wattpad biasa di tetangga sebelahhh... wkwkwk..

Ours Love BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang