Chap 1 -First Impression

1K 71 4
                                    

First impression
.
.
.
Back to Present
2019
.
.
.

Musim dingin sudah dimulai yang berarti Seoul sudah semakin dingin. Terutama dipagi hari ditambah jika ini adalah hari pertama mu bekerja, sudah dipastikan semua nya terasa terlalu dingin.

Yahh,, itu lah yang dirasakan oleh seseorang yang sedang berjalan menuju gedung kantor besar disalah satu pinggiran pusat kota. Ia sudah mengenakan setelan hitam terbaiknya. Minggu lalu dia terpaksa membeli setelan karena ketika orang itu membuka lemarinya, ia baru sadar kalau selama hidupnya, dia tidak pernah melakukan hal-hal yang berbau formal, terbukti dengan tidak ada satupun pakaian nya yang bisa dipakai ke acara-acara formal, semuanya kaus, jeans, cardigan, sweater.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan tampilannya, tapi entah kenapa dia masih merasa gugup. Ia tidak pernah menyangka sekalipun dalam hidupnya bahwa ia akan bekerja dikantor. Sebuah keterpaksaan membuat orang itu melamar untuk menjadi seorang sekretaris juga ditambah desakan dari saudara sepupunya yang juga bekerja disitu, membuat orang itu tidak bisa apa-apa selain mencoba untuk melamar, meski dia sendiri tidak yakin.

Awalnya, yang dia tahu kalau dia tidak akan berhasil lolos seleksi. Namun ketika memikirkan itu, bukan nya bersedih dia malah senyum-senyum sendiri. Setidaknya kalau dia gagal kan bisa masuk kuliah lagi, bersantai dan sebagainya. Nyata nya dia diterima bekerja dan entah kenapa firasat buruk datang menghampirinya. Apakah mungkin itu berkat bantuan sang sepupu. Kalau begitu artinya ia harus giat bekerja agar tidak mempermalukan sepupunya.

Semua orang sudah sibuk berjalan tergesa-gesa memasuki kantor, sementara wanita itu masih saja menunggu diluar, entah siapa yang hendak ditunggu nya. Bukan menunggu seseorang, lebih tepatnya ia terlalu gugup dan merasa takut berlebih membayangkan banyak hal buruk yang terjadi karena ketidak tahuannya terhadap banyak hal.

Kenapa?? Kenapa juga ia harus diterimaa?!!

Wanita itu masih setia meratapi nasibnya saat ini

Lalu ia berjongkok, menyenderkan badan nya ke dinding depan gedung, memeluk badannya sendiri dengan erat, berusaha melawan angin dingin yang terus berhembus tanpa henti.
Dan tak lama kemudian ponselnya berbunyi. Ia merogoh isi tasnya guna mencari ponsel dan setelah ketemu, mata nya hanya bisa menatap takut pada layar kotak itu. Bagaimana tidak?! Di layar itu tertulis dengan jelas nama 'Min Seok gege"

Sesaat gadis itu ragu untuk menjawab ponselnya, namun akhirnya wanita itu tetap mengangkat telponnya namun berusaha untuk tidak bersuara.

"kau dimana? Kau tahu tidak ini sudah jam berapa?" ucap suara dari sebrang telpon

Seketika ia membeku lalu mengecek jam di ponselnya segera. Jam sudah menunjukan jam 9:35. Ia ingin sekali berkata kasar, namun semua nya ditahan karena masih ada yang lebih penting. Tangannya dengan cepat memasukan ponsel ke dalam tas, bangkit berdiri kemudian berlari kedalam gedung, menuju lift yang sedang terbuka, tanpa memperhatikan hal sekitar nya, wanita itu langsung menyerobot masuk tergesa-gesa dan tak sengaja mendorong seorang pria berjas coklat tua, mereka hampir saja terjatuh kalau saja pria itu tidak langsung menyeimbangkan posisi badannya dan menahan tangan wanita itu agar tidak terjatuh.

Wanita itu merasa cukup gugup setelah ditolong, dan untung saja tidak ada orang lain dilift kecuali mereka, pasti akan sangat memalukan kalau itu terjadi. Gadis itu hendak bersuara, mau meminta maaf, tapi pria itu berbicara lebih dulu.

Ours Love BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang