"Mas Jo?"
Jojo kasih senyum, padahal ga bakal diliat juga. Dia deham. Kasih sapaan sopan.
"Raka! Gimana kabarnya?" Tanyanya. Muter kursinya gelisah.
"Ya ampun. Udah lama banget, Mas, lu ga nelpon gue!" Suara di seberangnya jawab dengan suara semangat. "Semenjak lu putus sama Mba Risa lu udah jarang banget hubungin gue. Dulu mah tiap Mba Risa pulang telat dikit langsung heboh nanyain ke gue."
Jojo ketawa. Dia ketuk jarinya ke meja. "Kayaknya kabar lu lagi baik-baik aja, Ka. Lagi di Bali, kan?"
"Iya. Ahahaha." Suara ketawa Raka renyah banget. "Abis UAS, Mas. Langsung caw liburan."
Jojo ketawa kecil. "Kapan pulang, Ka?"
"Masih semingguan lagi, Mas." Jawab Raka. "Tadi pagi baru sampe di Ubud."
"Ga bisa lebih cepet?" Jojo deham. "Duh, gue ga enak minta lu pulang cepet-cepet, sebenernya. Tapi, ya ituloh." Jojo garuk pelipisnya. "Mba Risa baru aja balik dari Jepang kemarin sore. Dia ga bisa masuk rumah karena kuncinya lu bawa. Gue khawatir aja. Mba Risa lagi nginep di hotel sekarang."
"Loh, aHAHAHAHA. Apa, sih." Raka malah ketawa heboh. "Ga mungkin lah Mba Risa ga punya kunci rumah." Raka ketawa lagi. "Gini ya, Mas Jo. Kunci rumah itu dibawa sama Mba Risa pas dia terbang ke Jepang. Gue cuma megang kunci cadangannya. Karena gue balik ke rumah cuma kadang-kadang aja, pas gue males balik ke kosan. Mba Risa ga mungkin ga megang kunci rumah. Ga mungkin."
Jojo diem. Dia dengernya setengah ga percaya. Tiba-tiba aja bayangan dirinya sendiri teriak ke Anthony kemarin malam masuk ke pikirannya. Muka ketakutan Anthony karena diteriakin kayak gitu. Tangan Anthony yang dia sentak lepas dengan kasar. Jojo ngerasa dingin; kebas. Jarinya ngerut. Kaku.
"Tapi... Mba Risa kemarin ke rumah gue, Ka. Dia bilang kunci rumah di bawa sama lu. Terus--"
"Halah." Raka motong. "Itu mah paling akal-akalan dia aja supaya bisa ketemu lu lagi, Mas." Raka tarik nafas. "Lu tau sendiri gimana sifat Mba Risa."
Iya. Dia tahu. Dibalik semua sikap baik Risa yang bikin Jojo jatuh cinta, ada sekelibat sifat cewe itu yang bikin Jojo sebal setengah mati. Sifat untuk ga mau kalah. Sifat untuk menangin Jojo terus-terusan. Sifat buat genggam Jojo dan bikin cowo itu remuk karenanya. Sifat untuk jadi orang egois nomor satu dunia jika itu menyangkut seorang Jonathan. Dia bisa lakuin apa aja.
"O-oke." Jojo respon. "Thankyou, Kak. Have fun, ya."
Raka ketawa kecil. "Iya, Mas Jo." Raka terus ngelanjutin, saat Jojo udah siap mau matiin sambungan telpon mereka. "Jangan balik lagi ya, Mas. Jangan jatuh lagi ke Mba Risa. Gue liat lu sekarang udah nemuin penggantinya--gue sering liat IG lu, ahahaha. Lucu, Mas. Si mungil ya lu manggilnya?"
Jojo senyum tipis. "Iya. Si mungil."
Raka lanjutin lagi. "Kalau Mba Risa minta lu buat balik, plis jangan lemah lagi dan ngeiyain. Lu tau sendiri posisi dia udah kayak gimana sekarang."
"Iya, Ka. Gue inget baik-baik."
"Oke. Langgeng ya, Mas Jo!"
"Thank you."
Setelahnya, Jojo senderin badannya ke sandaran kursi; dia berhutang maaf ke Anthony, lagi.
.
.
."Dih, manja."
Itu adalah respon Anthony waktu Jojo tiba-tiba aja meluk dia dari belalang. Cowo bongsor itu taruh darunya di pundak Anthony. Lengannya kuat ngerat di pinggang Anthony. Ngehirup aroma yang seger; ketauan banget dia baru mandi. Rambut Anthony juga masih setengah basah, bikin bercak samar di kerah kausnya.
"Masak apa, Kak?" Tanya Jojo. Masih meluk.
Anthony sih santai aja dipeluk gini. "Indomie. Mau?"
"Yeu. Tadi pagi aja marahin gue karna mau sarapan sama mie." Jojo protes. Dia nahan air liurnya sendiri pas liat mie yang lagi dimasak Anthony. Dua bungkus. Plus telur. Ada irisan daun bawang sama cabe setan. Duh, gila.
"Gue kan makan mie sebulan sekali. Elu hampir tiap hari ya, gebleg!" Anthony bales kesel. "Awas, ah. Sana mandi."
"Ga enak ah mandi sendiri." Jojo kasih alasan. Emang dasarnya pingin meluk Anthony dulu sampe puas.
"Bilang aja mager mandi!" Anthony mulai baca pikiran Jojo.
Jojo ketawa. "Nah, itu tau. Laper gue, Kak."
"Pesen online, gih." Anthony kasih saran. "Jangan keseringan makan mie, Jo. Amandel lu nanti kambuh."
Jojo tarik nafas. "Iya, deh. Nanti pesen." Dia malah taruh keningnya di pundak Anthony.
"Mandi sana. Heran gue, susah banget lu tuh disuruh mandinya. Kayak kucing."
Jojo ketawa. Redam. Anthony nyikut Jojo.
"Minggir! Gue mau ngangkat mie."
Jojo manut. Daripada digeplak sama panci. Dia lepasin pelukannya, tapi masih genggam ujung kaus Anthony. Sibuk liatin Anthony yang lagi saring mienya di ceruk wastafel. Kebiasaan. Anthony ga suka makan mie pake kuah abis rebusan. Dia pasti make air panas lain buat dijadiin kuah.
"Waktu gue teriak," Jojo angkat suara lagi. Remesannya makin erat. "Lu gapapa kan, Kak?"
Anthony sempet kepengaruh sama pertanyaan Jojo. Dia terus sibuk masukin mienya ke mangkuknya. Jalan ke dispenser; Jojo masih ngintilin. Terus tuang air panas ke mangkuk isi mienya.
"Gue udah netapin, Jo." Kata Anthony. Ambil mangkuknya, duduk di kursi makan sambil ngaduk mienya. Jojo duduk di sebelah Anthony. Sialan juga wangi mienya bikin Jojo kelaparan.
"Netapin apa?" Dia lebih fokus nunggu jawaban Anthony.
"Kalau lu teriak sekali lagi; dan itu masih karena dia. Karna lu masih ngejar dia. Karna lu masih ga terus milih dia juga, gue bakal pergi."
Jojo matung. Badannya kaku.
"K-kok?"
"Demi. Gue bakal pergi." Anthony santai ngomongnya, sambil aduk indomie juga. Dia ambil botol saus terus campurin ke mienya. "Gue ga bisa selamanya ngalah, oke?"
Jojo sadar. Anthony selalu ngalah di sini. Dia emang suka keras kepala tapi dia redam sifatnya itu di depan Jojo karena dia masih pingin pertahanin. Dia sanggup ngalah, lagi dan lagi, tapi suatu saat nanti Anthony pasti cape. Cowo itu pasti punya alasan buat pergi. Pasti.
"Gue bantuin elu, Jo." Anthony tarik nafas. "Dari awal kita ada di hubungan ini adalah karena gue mau bantuin lu; supaya lu lepas dari Risa, supaya lu sadar kalau yang lagi lu perjuangin tuh salah. Lu berhak dapet yang lebih baik, mungkin bukan gue, tapi gue lagi coba bantu lu buat sadar siapa yang lebih baik buat hidup lu."
Anthony kayak cuek pas ngomongnya. Tapi, Jojo tahu cowo ini serius. Super serius.
"Udah, ah. Gue mau makan. Mandi sana!"
Bayangan, jika malamnya tidak diawali dengan melihat Anthony ada di rumah yang mereka tinggali bersama; liat punggungnya yang lagi masak, denger ketawanya yang lagi nonton TV atau denger suara nyanyi fals-nya waktu mandi, Jojo ga siap.
Dia ga mau lepas Anthony.
.
.
.Happy long weekend guys!
![](https://img.wattpad.com/cover/169825007-288-k634256.jpg)