RE-FALL ; Athalena (EH-JK)

(3). Janji Dua Hati

Kadang ragaku ini ingin bertanya, kamu sedang dimana, dengan siapa, sedang apa. Namun secercak batinku sadar, aku tidak memiliki hak untuk itu. Entah tidak atau belum.

.

🍃💐🍃

.

"Kayanya ini kelima kalinya gue bilang sayang ke lo deh, Na"

Athalena yang sedang memijat kaki adiknya seketika melirik sengit.

Pandangannya menunjukan 'Lo gila?! Ngomong asal, nggak tau tempat banget'

Pemuda yang dilirik sinis malah semakin melebarkan cengirannya.

"Padahal gue sayang banget.."

"Jun!"

Silvania yang sadar diri segera menarik kakinya pelan dari pangkuan kakaknya.

Sofa berwarna pastel itu tidak begitu besar, namun ketiga anak adam itu masih betah duduk berjajar di depan TV.

Padahal Silvana sudah sengaja menendang-nendang tubuh Junanda hingga semakin terhimpit ke ujung sofa.

Tapi pemuda itu masih anteng disana, bahkan beberapa kali masih sempat melancarkan modusnya pada Athalena yang berada ditengah.

"Apasih, Na. Gue tau kok kalo lo sayang sama gue juga"

Silvana hampir saja mengumpat kesal melihat tingkat percaya diri teman kakaknya ini yang kelewat tinggi.

Namun kakaknya malah diam. Memainkan remot TV ditangannya.

Salah tingkah.

Silvana tau kakaknya sedang salah tingkah.

Sialnya Silvana menjadi nyamuk diantara dua orang itu.

Dengan peka, yang paling muda perlahan memundurkan tubuhnya lalu beranjak pergi dengan wajah masam.

Merasa diusir secara tidak langsung.

"Lanjutin deh lanjutin. Anggep aja gue plastik indomart terbang, wuuuuss"

Ujar gadis berambut panjang itu sinis sambil beranjak pergi menuju kamarnya.

Junanda memberikan satu kedipan manja pada Silvana yang dihadiahi umpatan tanpa suara dari gadis itu.

'Anjing'

Membaca gerak bibir Silvana, pemuda itu seketika melotot.

"Sialan"

Athalena menoleh cepat mendengar umpatan kasar keluar dari mulut pemuda disampingnya.

"Jun?!"

"Hah? Nggak nggak. Nggak gitu maksud gue, Na"

Tentu, Silvana tertawa bahagia sebelum menutup pintu kamarnya.

.

🍃💐🍃

.