part 3

24 7 0
                                    

Setelah bergelut dengan masalah pendaftaran sekolah akhirnya yozora di terima di SMA Dharma Yudha.

SMA Dharma Yudha termasuk jajaran SMA favorit di daerah yozora, selain karna fasilitasnya yang memadai yozora memilih sekolah ini karna jaraknya cukup dekat dari rumah.

"Paus bongsorrrrr, apa kabarrr lame tak jumpe, rindu sangat abang mirza yang ganteng ni"

Mirza berlari dari pintu utama ke ruang tamu dengan tangan terlentang seolah mengatakan 'ingin memeluk yozora dengan erat'

Belum sempat memeluk yozora, mulut mirza terlebihdahulu mendapat ciuman dari sandal yozora.

Plakkkk

"Etdah zo, kejam amat sih sakit tau mulut gue,awas aja gue bilangin ke mak gue" ucap mirza sambil memegang bibirnya.

"Gih sono ngadu" yozora memutar bola matanya ke arah lain

Satu detik,Dua detik,Tiga detik, lima detik, sepuluh detik. Tumben mirza tidak menjawab ejekan yozora tadi.

karna penasaran akhirnya yozora menoleh ke arah mirza dan degh! Jantung yozora berdegub dengan kencang mendapati mirza mendekat ke wajah nya, dekat, sungguh dekat dan sangat sangat dekat. Mata mereka  beradu saling menatap sangat dalam.

Jika dilihat kembali, mirza adalah sosok yang tampan, dengan badan tegap, kulit putih bersih dan hidung mancung.

Mirza sebenarnya termasuk anak yang pandai, dia masuk SMA dharma yudha di jurusan IPA.Ya SMA yang sama dengan yozora, namun beda nya mirza tahun ini sudah kelas XI dan yozora baru kelas X. Umur Mereka beda 1 tahun sebab itulah yozora memanggil mirza dengan sebutan kakak.

Andai kelakuan mirza tidak seperti orang kurang sesendok, mungkin yozora akan jatuh cinta, sedikit.

Setelah tersadar dari sedikit kekagumanya kepada mirza, yozora mendorong tubuh mirza menjauh darinya.

"Kak mirza apa apaan sih deket deket gitu, bisa ketularan ayan aku deket sama kakak."

"Gue cuman lihatin noh di pipi lu ada upil gede banget"

"Hah!? Upill?? Seriusan kak? cariin kaca buruan kak buru dihhh jorokkk ambilin upilnya kak!!"

Yozora di buat kelabakan karna kebohongan mirza tersebut.

"Huahahaha eh paus bongsor lucu banget muka lu kalo panik gitu, gue bercanda kali"

"Dasar simpanse gendeng!!!" umpat yozora.

Pandangan mirza menghadap ke wajah yozora sepenuhnya. Tatapan nya berubah serius.

"Eh iya zo kata tante shinta elu masuk di sekolah gue ya, bilang aja elu gak mau jauh jauh dari gue iya kan hahaha" tawa mirza menggelegar di ruang tamu.

"Kak mirzaaaaaaaaa!!!!!"

Yozora mengangkat sandalnya tinggi, bersiap melempar nya ke wajah mirza, lagi.

"Ampun zooo jangan ciumin gue sama sendal lu lagi, sendal lu bau tai"

Yozora berdecak sebal.

"Kakak mau pulang sendiri atau mau di anter pake sendalku kak?" tanya yozora penuh penekanan

"Elah, iya iya gue pulang, besok pagi gue jemput ke sekolah, tante shinta nitipin elu ke gue besok dia ada meeting pagi pagi."
Teriak mirza setengah berlari ke arah pintu.

***

Paginya sesuai ucapan mirza kemarin malam, dia kini sudah bertengger di dalam mobil yang terparkir di gerbang rumah yozora.

Mirza membunyikan klakson dengan keras agar yozora tau bahwa dia sudah datang.

Dengan tergesa gesa yozora keluar dari rumah dan berlari membuka pintu mobil lalu masuk ke dalam.

"Maaf lama ya kak, aku kesusahan nih ngepang rambut"

Yozora menunjukan kepangan rambutnya yang terlihat cukup rapi yang di hiasi pita merah putih di ujungnya, khas murid baru yang akan menjalani MOS.

Mirza memperhatikan kepangan rambut yozora,cantik. Perempuan yang memiliki paras seperti yozora tentu akan tetap cantik meski mengenakan baju rombeng.

"Cantik juga" ucap mirza dengan lirih,sangat lirih hingga yozora tidak mungkin mendengarnya.

"Kak woii ayo berangkat malah ngelamun" omel yozora.

Tanpa basa basi lagi mirza mulai mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang.

***

Tak butuh waktu lama mobil mirza kini sudah berada di parkiran sekolah.

"Zo hari pertama masuk sekolah biasanya ada upacara dulu, elu mau ikut gue atau mau cari temen baru dulu?"

"Kak mirza mau kemana?"

"Ke comberan zo mau surfing"

"Serius dikit bisa nggak sih kak dihhh"

"Hehe iya iya mau ke kelas, jadi gimana mau ikut nggak?"

Yozora berpikir sebentar.

"Aku mau cari temen baru aja deh, bosen 15 tahun sama simpanse gendeng terus"

"Serah elu dah, gue duluan ya kasiyemmmm"

Mirza melambaikan tangan dan segera berlari menjauh sebelum bibirnya akan berciuman dengan sepatu yozora.

Yozora berdecak sebal, harus dengan cara apa lagi agar sahabatnya itu bisa waras. Mungkin sepulang sekolah nanti yozora akan membawa mirza sunat lagi. Biar bujel.

***
Bel pulang berbunyi, semua siswa dan siswi SMA dharma yudha berhamburan ke luar dari sekolah. hari pertama masuk sekolah memang belum ada pelajaran sama sekali sehingga jam 11 mereka sudah boleh pulang.

Sebelum berangkat sekolah tadi mirza dan yozora sempat berjanjian untuk saling menunggu di mobil mirza.

Mirza sedikit telat karna harus push rank terlebih dahulu. Sampai melupakan bahwa sedang di tunggu oleh yozora di parkiran.

Saat menyadari sekolah mulai sepi, mirza tergesa gesa ke parkiran, yozora adalah tipe cewek yang paling benci menunggu apalagi yang di tunggu adalah ketidakpastian.

"Zo sory ya gue telat dikit" ucap mirza.

Yozora hanya diam, menunduk.

"Jawab zo, jangan diem aja apa jangan jangan elu budek, ya secara obat budek kan mahal zo, jadi elu gak bisa denger suara gue  yang merdu ini"

Belum ada jawaban.

"Zooo elu ngambek beneran?" nada bicara mirza mulai menurun.

Punggung yozora mulai berguncang,mulai terdengar isakan, yozora menangis. Mirza merasa tak mungkin yozora menangis hanya karna menunggu lama.

"Kenapa zo? Elu ada masalah?"

Cukup lama mirza menunggu jawaban. Dan akhirnya yozora mulai berbicara namun masih terisak.

"A aku ga gak sesengaja nonjok ka kakak ke kelas"

#Author

Aduhhh gimana sih yozora kok bisa nonjok kakak kelas:"

Suka sama cerita mangetsu? Jangan lupa vote dan komentar nya ya ;)

Maaf kalo ada kesalahan terutama typo.

MangetsuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang