ia berdiri canggung, gesturnya ragu. terlihat semburat malu di pipinya, namun itu lebih baik daripada wajah pucatnya kemarin-kemarin. hingga nyonya bulan diluar sana berdecak iri, kenapa wanita ini kelihatan lebih anggun dan memikat darinya?
ah— seungmin kembali melantur. mungkin ia kurang tidur.
kenapa gadis ini datang kesini lagi? ketinggalan sesuatu, kah?
"ada yang bisa saya bantu, nona? "
si nona pemalu itu malah tersentak, terkejut yang tidak dibuat-buat. walau pikirannya kembali mengkilas balik memori, kalau adam di depannya ini pernah bertanya hal yang sama.
yang bodohnya, malah ia jawab carikan aku cinta.
lampu jalanan juga tahu betapa memalukan perlakuannya semalam. dalam batin ia menyumpah hati yang pernah patah, membuatnya secara tidak sadar malah tenggelam dalam ekstasi untuk mabuk dan melupakan segalanya.
entah apa saja yang ia racaukan saat ia sadar, ia tidak tahu.
"aku datang untuk meminta maaf yang tulus. " ujarnya, memantapkan diri.