Chapter 10 : 7PM

859 42 2
                                    

"Penerbangan jurusan New york-Paris akan segera terbang."

suara itu terdengar jelas dari speaker bandara. hari ini aku dan Andrew akan berangkat keparis, sesuai janji Andrew padaku. aku tidak tahu apa kabar Justin sekarang, ia tiba-tiba saja menghapusku dari daftar kontaknya. dia berubah menjadi aneh semenjak dia pergi ke inggris. Ada apa dengannya? dari lubuk hatiku yang paling dalam, aku merasakan bahwa aku sebenarnya sangat-sangat-sangat merinduhkannya. senyumannya dan suaranya aku ingin menyaksikannya lagi.

aku dan Andrew berjalan memasuki pesawat dan terduduk.

"bagaimana kabar Justin? dia lulus?"

Andrew terdiam dan menunduk.

"kenapa kau tidak pernah menjawab ketika aku menanyakan sesuatu tentang Justin?"

"kau tahu? rasanya pahit ketika kau harus memberikan orang yang kau cintai informasi seputar seorang yang jelas-jelas adalah mantan gadis itu."

"dia bukan mantanku. kau cemburu? dia adikmu harusnya kau percaya padanya juga padaku. ia tidak akan mungkin berniat mengambilku darimu."

"ya aku tahu."

"jadi? kabarnya bagaimana?"

"dia lulus, dan dia langsung masuk karena dia mengikuti tes gelombang ke terakhir untuk para susulan"

"jadi bagaimana dengan juilliard? bukankah itu adalah impian nya sejak kecil?"

"impian kapan saja dapat berubah. seperti yang kau tahu, waktu kecil jika ditanyakan mau jadi apa nanti pasti kau akan mengatakan dokter dan semacamnya, jika umurmu telah remaja itu semua akan berganti menjadi rapper, dancer atau penyanyi pop. dan setelah kau dewasa, impian mu adalah menikah dan hidup bahagia. bukankah?"

"jangan membuat kesimpulan seperti itu, tidak semua. buktinya dari aku kecil sampai sekarang cita-citaku masih saja sutradara."

"artinya kau itu aneh"

aku mendorong kepala Andrew tanda kesal

"ah kau ini, ia menghapusku dari daftar kontaknya. tolong sampaikan salam ku buatnya"

Andrew hanya mengangguk

Sesampainya kami di Bandara, aku dan Andrew langsung menuju ke hotel dekat SMA kami yang dulu. agar kami gampang untuk memasuki sekolah itu.  saat kami diparis, kami melakukan kegiatan-kegiatan yang dulu pernah kami lakukan bersama. seperti, bertemu dengannya di taman, perpustakaan, bermain basket bersama, berdansa, berbelanja, mengendarai sepeda, hujan-hujan dan yang kedua kalinya aku sakit dan lain-lain. sungguh sangat tidak dapat di lupakan.

Aku berjalan dengan bangganya menaiki panggung utama Juilliard School. hari ini adalah wisuda ku. tidak terasa sudah empat tahun aku meninggalkan Paris. tidak terasa sudah empat tahun aku berpacaran dengan Andrew. dan tidak terasa sudah empat tahun aku tidak bertemu Justin dan tidak mengetahui kabarnya sama sekali. di wisuda ini semua orang datang, kecuali Justin. setelah acara selesai, kami pun pulang. aku pulang bersama Andrew karena tiba-tiba saja paman dan bibiku ada acara lain. tidak lama aku dan Andrew pun sampai di rumah kami

"Astaga! aku tidak membawa kunci rumah"

"oh tinggallah dirumahku sampai paman mu pulang. jika ingin beristirahat kamu bisa tidur di kamar tamu"

"baiklah"

aku memasuki rumah Andrew yang bercat putih dan sangat indah. rumah ini telah jauh berbeda perubahannya dengan beberapa tahun lalu. sekarang aku sudah bisa melihat ada sebuah piano di sudut ruang duduk rumah ini dan perabotan yang lengkap.

7:00 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang