Chapter 9 : Say Something

744 33 2
                                    

Pandangan jalan pagi new york menghiasi jendela di sebelahku. aku dan Andrew sedang menunggu giliran ku untuk audisi Juilliard. Aku mengambil Jurusan teater. ini adalah cita-citaku dari sejak kecil. jantungku terasa mau copot.

"hmm.. seperti nya aku harus ke toilet, kamu tunggu di sini ya"

"ok jangan lama-lama ya"

saat aku ke toilet, Andrew merasa sangat bosan dan memutuskan untuk melihat-lihat. saat ia berniat berdiri, ia tidak sengaja menjatuhkan tasku yang masih terbuka. sebuah kotak biru muda berjatuh dan isinya berhamburan di tanah. isinya adalah polaroid kesayanganku, harmonika, dan beberapa foto.

"apa ini?"

Andrew menjongkok dan mengambil benda-benda itu. pandangan nya tidak bisa lepas saat ia melihat foto-foto dirinya di semua foto dari polaroid itu.

"ini foto aku waktu di perpustakaan, ini waktu aku di taman, ini waktu aku nyetir, waktu pesta, dan.. Astaga.. dan harmonika ini sama persis dengan punyaku. Sebenarnya apa yang terjadi?"

Saat mendengar suara hentakan kaki yang mengarah kepadanya ia cepat-cepat merapikan benda-benda itu dan menyimpannya di tasnya. dan segera duduk seperti tidak ada yang sedang terjadi.

"maaf ya lama"

"iya tidak apa"

tiba-tiba terdengar suara dari pengeras suara

"Valerie Funrobert"

aku dan Andrew melangkah memasuki ruangan megah itu.

di situ ada beberapa juri, dan mungkin senior yang menyaksikanku. Andrew langsung duduk di kursi penonton sementara aku langsung naik ke atas panggung.

"jurusan?"

"t..t..teater"

aku sangat gugup.

"kau akan menampilkan apa?"

"hanya ingin mengumpulkan naskah drama ini, aku membuatnya sendiri dari novel yang ku tulis"

"oh, kau ingin menjadi sutradara?"

"ya begitulah."

"mari sini"

aku berjalan mendekati juri dan memberikan Naskah dramaku.

"kau boleh pergi, hasilnya akan di umumkan dua minggu depan"

"baiklah terima kasih banyak" 

Aku dan andrew pun meninggalkan ruangan itu.

"tidak kusangkah akan sesingkat ini"

kata Andrew.

"ya aku juga"

tiba-tiba saja ponselku berbunyi.

"sebentar"

aku membuka tas tanganku dan mencari ponselku. aku merasa ada yang aneh, Astaga Kotakku tidak ada, dia kemana? aku membuka tasku lebar-lebar dan mengeluarkann semua isinya.

"aduh mana ya"

"kau mencari ini?"

Andrew mengeluarkan kotak biru milikku dan memegangnya.

"da..dari mana kau mendapatkannya?"

"aku tidak sengaja menjatuhkannya tadi dan isinya berhamburan. aku tahu ini salah dan tidak sopan tapi aku butuh penjelasan atas ini"

Andrew memperlihatkan foto-foto dirinya kepadaku.

"selama ini.."

"ya.. kau benar.. aku sudah mencintai mu dari pertama aku melihat mu ditaman, setelah itu aku penasaran dan menguntitmu hingga aku mengenalmu sampai sekarang"

7:00 PMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang