Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
liburan yang didamba oleh para remaja ini sempat tertunda. bukan karena tuan raditya habis harta, tenang hartanya masih luas dibandingkan luas wilayah negara ini.
tetapi, karena ada beberapa orang yang ikut aktif dalam organisasi sehingga menyita banyak waktu luang mereka. jadilah sore di hari minggu keberangkatan liburan bersama ini.
pemuda dengan jaket kulit berwarna hitam kebanggaannya itu sedang menatap layar ponsel dengan raut muka gusar. gimana engga? orang yang ditunggu-tunggu olehnya belum datang juga ke bandara.
takut-takut dia tidak jadi ikut liburan, hampa sudah hati seorang jeno.
beda lagi dengan temannya yang lain, mereka serentak menatap tajam kepada pemuda bernama jaemin. kenapa begitu? karena berani-beraninya jaemin membawa seorang perempuan bernama hina ikut bersama mereka kali ini.
apa jadinya jika heejin melihat semua ini?
guanlin cukup sabar untuk tidak melayangkan pukulan ringan kepada jaemin. karena dia tau alasan dibalik kedatangannya tadi bersama hina.
jadi, dia cukup diam sambil sesekali merayu nakyung supaya tidak marah.
hening, orang pecicilan seperti sanha, daehwi dan haechan pun memilih untuk bungkam. karena merasa atmosfer yang benar-benar tidak enak.
sampai terdengar suara tamparan keras dan suara mengaduh yang keluar dari mulut jaemin. mereka kira heejin yang melakukannya tetapi bukan.
" brengsek ya lo adilan! musnah lo bajingan " rentetan kalimat umpatan lolos dengan lancar dari seorang siyeon.
gadis yang ditunggu-tunggu oleh jeno itu cukup mengejutkan semua orang yang berada disana. apalagi dibelakangnya berdiri pemuda yang tak lain mantan dari siyeon, yaitu hyunjin. membawakan koper milik gadis itu.
jeno cukup berspekulasi dalam otaknya saja. perasaan baru kemarin dia bucin sama siyeon.
" lo dan semua orang bebas buat nyakitin gue. tapi, tidak dengan sodara gue. gue ga rela heejin nangis darah cuman gara-gara cowok ga tau diuntung kayak lo, jaemin! " tambah siyeon ber-api-api.
sebesar itu rasa sayang terhadap sepupunya itu.
" SIYEON STOP! " datang sosok gadis yang sedang terluka itu sambil menyeret kopernya.
" ga usah marah-marah, ini saatnya refreshing. gue ga mau lo stress " ujar heejin menenangkan siyeon.
aneh, titisan maung tiba-tiba berubah menjadi bidadari.
" lagian, gua ga peduli. udah ga ada urusan "
ups. baru aja dipuji ini bocah, udah kejam lagi.
jaemin yang denger itu cuman bisa senyum kaku, ga nyangka kalo hubungan manis dia sama heejin harus kandas gara-gara bocah disampingnya.
