Jaejoong keluar dari flatnya dengan jas yang melekat di tubuhnya sebenarnya perasaannya masih tidak karuan karena ia sama sekali tidak bisa menghubungi yunho sejak pagi
"woah .. kau sangat berbeda jaejoong-ah" ucap junsu
"cih .. jangan mengolokku!" kesal jaejoong
"ah ne. aku tidak melihat yunho, apa dia baik - baik saja?" tanya yoochun
"molla .. dia mematikan ponselnya dan kurasa dia tidak pulang hari ini" ucap jaejoong sedih
"yah! pertengkaran itu biasa dalam pacaran, kami juga sering bertengkar" ucap junsu
"tapi.. yunnie tidak pernah seperti ini dia tidak pernah mematikan ponselnya" jaejoong terus menatap pintu rumah yunho yang tertutup
"kalian hanya butuh waktu bersama - sama, yunho sangat merindukanmu jaejoong-ah" ucap yoochun
"aku takut terjadi sesuatu padanya" ucap jaejoong sedih
Ketiganya berangkat bersama - sama menuju halte bis terdekat junsu dan yoochun menggandeng jaejoong yang tampak sedih
30 menit kemudian -
Mereka sampai di hall kantor JUNG CORP yang begitu megah banyak sekali yang hadir tentu saja karena JUNG GROUP bukan perusahaan sembarangan
"aku gugup chunnie" ucap junsu
"eoh .. nado disana banyak sekali orang berpengaruh" ucap yoochun
"dan kita berkumpul bersama orang berpengaruh itu" Sahut jaejoong
"heol.. daebak" ucap ketiganya
Tap
Tap
Tap
Ketiganya berpencar untuk mencari teman - teman seprofesinya jaejoong menuju kearah teman - temannnya yang ada di JBC news ia duduk menikmati acara yang begitu megah itu
ia tidak perduli teman - teamannya yang mulai begosip tentang kedatangan putra kedua jung ji hoon yang selama ini menyembunyikan diri dari publik
banyak gossip beredar tentang putra kedua presdir itu tapi ia tidak terlalu tertarik lebih tepatnya ia menarik diri karena tidak ingin tau pikirannya masih kacau memikirkan yunho.
"heol.. aku ingin tau bagaimana tampannya putra kedua presdir jung" ucap seorang yeoja
"ne .. aku mendengar jika dia sangat tampan"
"dan aku mendengar jika dia memiliki hampir separuh saham jung group atas namanya"
"daebak! Aku akan berusaha memacarinya"
"yah! aku akan lebih dulu menggaetnya"
Bisik - bisik yang di dengar jaejoong membuatnya jengah suasana hatinya benar - benar buruk ia memegang ponselnya yang belum juga ada balasan dari yunho
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW CHAPTER
Fanfictionhidup yunho bagai roller coaster ia terombang - ambing dalam ketidakadilan yang di terimanya dari keluarganya.. "jangan menangis yunnie.." "aku tidak menangis boo, angin berhembus kencang membuat mataku berair.."