0

12 6 4
                                    


"ya."

"ya?" kali ini suaranya bergetar. "itu menjelaskan semuanya." dia tersenyum sinis. mencoba menghilangkan raut terkejut di wajah cantiknya yang telah basah oleh air mata.

"Al--" gadis itu mengangkat tangannya, dan menghentikan langkah pria didepannya. dia menggeleng tegas. seolah tak ingin pria itu mengambil selangkah saja. tanpa berkata apapun dia berlari keluar setelah menyambar tasnya. menyisakan aula yang hening dan puluhan tamu yang penasaran.

Napasnya terengah-engah bahkan setelah dia sampai di mobil. Kenyataan benar benar menusuknya tanpa ampun. Dia tahu dia kuat. Tapi ini tidak bisa diterima. kenyataan ini datang terlalu cepat. hidupnya hancur hanya karena satu kata. Dia menyalakan mesin mobilnya dengan cepat dan melaju tanpa tujuan.

Dia tak tahu harus menuju kemana. yang jelas tidak ke rumah. Mobilnya terus menyusuri jalan tanpa tujuan. Jalan mulai sepi, karena waktu telah menunjukkan tengah malam. dia tak bisa terus seperti ini, hanya masalah waktu hingga anak buah ayahnya menemukannya dengan mudah. akhirnya dia memilih untuk belok ke jalan yang agak gelap dan menanjak.


tapi seandainya dia tau itu akan menjadi hal terakhir yang dia pilih selama hidupnya, dia tak akan memilih itu.

Tbc.


note:

huwaaaa akhirnya:")

nulis bab yang judulnya "0" aja butuh waktu selama ini, niatnya sih udah lama, cuma ragu

gimanapun, give me your support! thanks for reading!

Where A Soul GoesWhere stories live. Discover now