Welcome back🙆
Jarum jam menunjukan pukul 7 pagi, hawa pagi ini terasa lebih dingin karena hujan deras yang turun sejak semalam tak kunjung reda.
Pandji mengamati istrinya yang masih nyaman bergelung diatas kasur dengan dibalut selimut tebal yang menutupi tubuh polosnya hingga ke leher.
Pandji mengelus pelan rambut coklat milik istrinya, merambat hingga ke pipi sang istri dimana terdapat bekas lelehan air mata yang mengering.
Hati Pandji sedikit tercubit mengingat betapa pilunya tangis Kinanthi semalam.
Flashback on
Pandji membuka kaitan bra kinanthi dengan cekatan. Dengan lihai ia memainkan dada sintal istrinya.
Kinanthi mendesah hebat kala Pandji mengulum puncak dadanya.
"Ndji....ahhh..sthhoopphhh..pliss"
Racau Kinanthi meminta Pandji untuk berhenti. Namun tak dihiraukan oleh Pandji."Ndji..hikss..hikss" seketika Pandji menghentikan permainannya di dada sang istri.
Pandji menatap wajah Kinanthi yang sudah basah dengan keringat dan air mata yang jatuh mengadak sungai disusut mata indahnya.
Tubuh Kinanthi bergetar hebat, membuat Pandji merasa aneh sekaligus kasihan.
Kinanthi memejamkan matanya sangat erat dengan air mata yang terus mengalir.
"Hey.. Nan.. kenapa hem?" tanya Pandji lirih sambil menghapus air mata Kinanthi.
Tiba-tiba Kinanthi memeluk erat Pandji yang berada di atas tubuhnya.
"Kenapa?" Tanya Pandji lirih
"Aku nggak bisa Njdi.. Aku takut.. Hikss." jawab Kinanthi sambil terisak.
"Yasudah tidurlah.. Aku akan menyelesaikan permainanku di kamar mandi." ucap Pandji sambil melepas pelukan Kinanthi dan berjalan lesu ke kamar mandi.
Setelah menyelesaikan permainan solo-nya, Pandji keluar kamar mandi dengan berbalut handuk putih yang menutupi pinggul hingga lututnya.Pandji menatap kinanti yang kini duduk bersandar di kepala ranjang, tangannya memegang ujung selimut untuk menutupi tubuhnya yang naked, sambil menutup matanya dengan lelehan air mata yang menganak sungai di pipinya. Ia menangis tanpa suara.
Pandji menghela nafas dengan kasar, mengapa istrinya ini bertingkah seperti anak gadis yang habis diperkosa.?
Pandji memakai kaos oblong dan celana pendek miliknya. Ia pun mendekati istrinya.
"Kamu apa-apaan sih nan? Jangan lebay gitu deh." cecar Pandji yang jengah melihat Kinanthi menangis.
Kinanthi membuka matanya dan menatap sendu ke arah Pandji "Kamu nggak ngerti Ndji.." lirihnya
"Ya aku nggak akan ngerti kalo kamu cuma diam dan nangis gini!" ucap Pandji menahan emosinya.
Kinanthi hanya diam tak menanggapi ucapan Pandji, namun tiba-tiba isakannya semakin menjadi-jadi.
Rasa bersalah menyusup di hati Pandji, ia sadar tak seharusnya membentak istrinya.
Ia pun menarik Kinanthi dalam pelukkannya. "Sorry" lirih Pandji.
Kinanthi pun mengeratkan pelukan Pandji. Pelukan yang terasa hangat, Kinanthi merasakan debaran kala memeluk suaminya.
Keduanya merasa nyaman, hingga akhirnya Pandji merebahkan Kinanthi dan memeluknya dengan erat, seolah memberi kekuatan pada ustrinya yang kini terisak entah apa alasannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Widow's Husband [END]
RomanceRank #1 in Married 02/05/19 #1 in Sosialita 29/01/19 #2 in Weddinglife 29/01/19 #4 in Happiness 29/01/19 #197 in Sad 07/02/19 Cerita tentang seorang dosen muda tampan bernama Pandji Sadha Jiwa yang harus menikah dengan Kinanthi Bratawijaya, seorang...