Pagi telah tiba ini adalah hari kedua Liya bersekolah di British Internasional School, Liya sangat bersemangat tetapi sebelum pergi sekolah dia harus menyelesaikan beberapa perkerjaan rumah, karna dia hanya hidup berdua bersama adek perempuanya yang bernama Fadelina arzani
"Oke udah siap" ucap Liya setelah mengerjakan semua pekerjaannya
"Saatnya berangkat sekolah dan ngantar Arza ke sekolah Fullday"Sebelum berangkat Liya harus mengentar Arza ke sekolah Fullday, karna Liya tak ingin membiarkan Arza sendirian di kontrakannya.
"Hati hati ya dek, belajar baik-baik biar" ucap lia sambil menyemangatkan Arza
"Oke kak, siappp" sambil menyelami tangan Liya
Sesampainya disekolah Liya sedikit dibuat bingung, karna semua murid memandangi nya dengan berbagai tatapan opini ada tatapan suka, takjub dan benci. Dengan samar samar Liya bisa mendengar ucapan mereka
Beruntung banget sih dia, jadi iri deh gue
Tu cewek kelihatannya biasa aja tapi pinter banget yaa
Dasar cewek suka cari muka, kan pintaran gue lah dari pada dia
Gue rasa dia nggak bakal betah deh jadi sekretaris kak Verro
Dasar ganjenn!
Liya masih bingung dan tak mau mencari masalah, Liya masuk dengan menundukan pendanganya.
Sesampainya di kelas semua murid X-A memandang Liya dan yang paling antusias itu adalah Anes"LIYAAAAA" Teriak anes yang begitu antusias dan berlari ke arah Liya
"liyaaa lo beruntung bengattt.... bisa kepilih jadi sekretaris kak Verro"
Ucap Anes kagum"Kok bisa?" tanya Liya heran
"Kak Verro nyari murid kelas X dengan nilai ujian terbaik masuk sekolah dan loo adalah murid itu" jelas Anes penuh semangat "dan nanti jam 8.00 kak Verro nyuruh lo ke ruang Vadaf" sambung Anes
"Ruang Vadaf ? Ruang apa itu?" tanya Liya bingung, karna semenjak dia masuk sekolah dia belum pernah mendengar ruang Vadaf
"yaa ampun Liya, loo nggak tau ruang Vadaf tu apa" sambil menepuk jidatnya sendiri "Ruang Vadaf itu adalah ruang tempat kumpulnya kak Verro dan sahabatnya yaitu kak Aris, kak Dhany dan kak Farhan. hanya orang terentu yang bisa masuk" jelas Anes
Ting ting ting ting
Bel masuk pun berbunyi dan seluruh murid memasuki kelas dan duduk di tempat mereka masing-masing. Pagi hari ini kelas X-A akan memulai pelajaran mereka dengan pelajaran matematika
"Hallo, selamat pagi semua" sapa buk susi selaku guru matematika sekaligus wali kelas X-A
"Hallo buk" serentak semua murid
Pelajaran pun di mulai semua murid fokus dengan pelajaran yang di jelas buk susi di depan.
8.00
"Di panggil Fadeliya azzahra ke ruang vadaf sekarang" panggil seorang cowok dengan nada malas
"OMG...... itu kan suaranya kak Verro" heboh Anes sambil memegangi pipi Liya tanpa menyadari bahwa buk susi memandangi nya sedari tadi
"Liya sekarang kami segera keruang Vadaf dan kamu Anes silahkan keluar karna kamu sedari tadi tidak pernah fokus dengan pelajaran saya" perintah buk susi kepada Liya dan Anes
"Oke buk" jawab anes dengan nada tak bersalah dan segera keluar dari kelas, malahan Anes mungkin senang karna bisa ikut dengan Liya bertemu kak Verro
"Saya permisi ya buk" izin Liya sambil menyalami buk susi
Mereka pun keluar dan segera menuju ruangan Vadaf, sesampainya diruang Vadaf Liya langsung mengetuk pintu, karna Liya tak berani asal nyelonong masuk sedangkan Anes hanya menunggu di depan pintu
Tok tok tok tok
"Masuk aja" perintah salah satu cowok di ruang tersebut
"Permisi kak" ucap Liya sopan
Mata Liya dibuat terbelak melihat ke empat cowok itu sedang merokok dan diatas meja mereka banyak terdapat minuman keras, salah satu cowok melemparkan beberapa buku kepada Liya
"Lo kerjain Pr gue sekarang, tenang aja bakal gue gaji karna gue tau lo dari keluarga miskin" perintah cowok itu dengan muka datar tanpa memikirkan kembali kata kata yang dia ucapnya
"Maaf kak, saya nggak mau" bantah Liya dengan sopan "walaupun saya dari keluarga miskin tapi saya tak ingin kasihani dengan cara seperti ini" ucap Liya dengan mata berkaca kaca
"BACOT.. Jika lo masih mau aman sekolah di British Internasional School lo harus ikutin semua perintah gue" ucap Verro sedikit tegas tanpa memandang Liya
"Ba..baik kak" ucap Liya terbata-bata karna takut
"Bagus" ucap Verro dengan wajah datarnya
Aris, Dhany, dan Farhan hanya bisa menjadi saksi bisu atas perlakuan Verro keLiya karna mereka pun tak ada yang berani membantah perkataan Verro
"Pergi" usir Verro kepada Liya
Liya tak menjawab dia langsung pergi dengan mata yang masih mengeluarkan air mata
"Dasar kakak kelas jahat, Gue benci kak Verro" umpat Liya dalam hati sambil melangkah keluar dari ruang Vadaf
😊😊😊😊😊😊
Hey hey hey
Jangan lupa vote and coment
Maap masih banyak kekurangan:)
Ilyu💕
Fadelina arzani
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall In Love
Fiksi Remajajangan pernah menyimpulkan hal nyata yang hanya terlihat dari kasat mata -Fadeliya azzahra Jika kamu mencintai dia perjuangkan walaupun menyakitkan, karna tak semua perjuangan ada balasan dan tak semua perjuangan itu penyakitkan:)