09

28.1K 766 7
                                    

Happy reading.

                  

•••

Hari ini seperti biasanya banyak murid yang menyapa Adrian maupun menggodanya saat melewati koridor sekolah menuju ruangannya.

Selamat pagi, pak

Pagi pak ganteng

Assalamualaikum calon iman

Pak Adrian makin ganteng deh

Gak kuat dede bang

Pak Adrian mau gak jadi pacar saya.

Kapan ya gue punya cowok ganteng kayak pak Adrian

Pak Adrian sebentar ngajarkan di kelas saya?

Muka datar aja genteng, apa lagi senyum

Pak Adrian udah punya pacar belum? kalo belum saya mau kok jadi pacar bapak

Asalamualaikum pak

Adrian hanya menanggapi mereka yang memberinya salam. Langkahnya terhenti saat ada salah satu siswi yang berdiri di hadapannya berpenampilan entahlah, hanya untuk ke sekolah, bajunya dikecilin, roknya 15cm di atas lutut, lipstik merah, bedaknya ketebelan, pakai maskara, blush on, dan sepatunya berwarna ungu.

Siswi itu menyodorkan 5 cokelat untuk Adrian dengan senyuman manis. Siswi tersebut sangat terkenal playgirl ia akan menggoda orang yang menurutnya menarik untuknya, ia sudah beberapa kali menembak gurunya itu -Adrian- tapi ia di tolak terus menerus. Sepertinya sekarang ia akan menembak gurunya itu sekali lagi dengan cara nekat. Jane nama siswi tersebut.

Adrian menatap siswi itu dari atas sampai bawah dengan tatapan tajam dan datar, ia sudah muak melihat ondel-ondel satu ini.

"Pak, mau gak jadi pacar saya?" ujar Jane.

Ia sudah bosan sekaligus muak mendengar ucapan itu. Ia mengedarkan pandangannya ke arah samping.
"Maaf, tapi saya sudah punya--" ucapan nya terhenti saat dengan gerakan cepat seseorang menarik tangannya dan merasakan benda kenyal yang menempel di bibirnya.

Baru saja ia akan melepaskan ciuman itu dan maki-maki orang tersebut, tapi ia malah menarik tengkuk orang itu yang berani sekali mencium bibirnya apalagi di area sekolah. Sebelum menutup matanya ia tersenyum dalam ciumannya karena orang itu yang sekarang menciumnya adalah gadisnya, Ana.

Tangan kiri Adrian menarik tengkuk Ana untuk memperdalam ciuman mereka dan tangan kanannya menarik pinggang Ana merapat ke tubuhnya.

Banyak siswa-siswi yang melihat peristiwa itu melongo di tempat masing-masing, banyak juga yang mengabadikan peristiwa melalui ponsel masing-masing. Ini peristiwa yang tidak pernah terjadi di sekolah sebelumnya.

Jane sangat marah, baru saja ia akan mencium gurunya itu, entah darimana Ana muncul dengan gerakan cepat Ana menarik Jane menjauh yang hendak mencium Adriannya. Berani sekali ya lo.

Ana dengan semangat ingin menyusul Adrian ke ruangannya, tiba-tiba saja ia malah kepanasan saat melihat drama memuakkan dari sang playgirl sok kecantikan itu.

Ana yang berdiri tak jauh di belakang Adrian tiba-tiba memelototkan matanya saat Jane yang menarik Adrian mendekat kearahnya apalagi hendak mencium prianya itu. Ia dengan gerakan cepat berlari dan menarik Jane menjauh dan tanpa berpikir panjang ia mencium Adrian tepat di bibirnya. Ia merasa bahwa Adrian tersenyum dan tak lama Adrian langsung memperdalam ciuman mereka, walaupun Adrian sempat ingin melepas ciumannya.

Ciuman mereka terhenti saat Ana meringis merasakan rambutnya di tarik dengan kuat. Ana berbalik dan menepis tangan Jane yang menarik rambutnya kuat.

"Apa lo!" Ana menatap tajam Jane.

"Lo yang apa-apaan, lo udah ngerusak rencana gue, berani banget cium pacar gue, dasar bitch!" teriak Jane marah.

Ana tertentu mengejek. "Pacar lo? Mimpi kale."

"Mana mau Pak Adrian mau jadi pacar lo yang kayak ondel-ondel, kalo pake pelet baru gue percaya. Lo gak liat tadi Pak Adrian juga nikmatin ciuman gue? Lo liat tadi Pak Adrian malah memperdalam ciumannya dan merapatkan tubuh gue ke tubuhnya. Adrian itu suami gue."

Adrian menunduk menahan tawanya saat mendengar ucapan gadisnya.

Jane semakin marah saat mendengar ucapan Ana, ia hendak menampar pipi Ana namun tangan kekar menahannya dan menghempaskan kuat tangannya.

"Sakit Pak, sakit nih tangan aku," rengek Jane manja dan memegang tangannya.

Adrian jijik mendengar suara manja Jane.

Ana tertawa terbahak-bahak saat melihat Adrian jijik mendengar ucapan manja Jane. Ia juga jijik.

Karena merasa diperhatikan, Ana menghentikan tawanya. Semua mata malah tertuju padanya yang tiba-tiba tertawa terbahak-bahak.

"Gila lo ya? Tiba-tiba ketawa sendiri. Awas aja kalo lo dekatin Pak Adrian lagi, apalagi sampe cium bibirnya, gue habisin lo cewe murahan, bitch."

Ana mengepalkan tangannya dengan muka memerah. Menahan marah. "Lo yang cewek murahan, lo sodorin tubuh lo ke pria hidung belang untuk mendapatkan uang. Lonte."

Jane langsung menampar pipi Ana, kali ini kena. Ana pun langsung membalas lebih keras tampran dipipi Jane. Dan, di situ lah terjadi pertengkaran, tidak ada yang berani melerai mereka karena takut ia yang akan terkena dampaknya juga.

Adrian sudah tidak tahan lagi melihat pertengkaran antara gadisnya dan Jane. Akhirnya ia menarik tubuh Ana dan mendekapnya erat. "Jangan pernah ganggu Adrian lagi." setelah mengatakan itu, ia memanggul Ana di pundaknya dan membawa kekasihnya menuju ruangannya. Ana memukul punggung Adrian dan menyuruhnya untuk menurunkannya saat ia merasa pusing karena kepalanya menghadap ke bawah di balik punggung Adrian dan kakinya yang berada di depan tubuh Adrian.

Adrian tidak menghiraukan Ana yang minta diturunkan, ia malah memukul mukul pelan pantat gadisnya dan sekali lagi ia tidak menghiraukan tatapan para siswa-siswi dan mungkin ada juga guru yang melihat kejadian tersebut.

                 

•••

TBC

Gile aja kalo ada kejadian kayak Ana dan Adrian di sekolah. Gimana menurut kalian?

Jangan lupa voment nya guys.

REVISI, 2 MEI 19

ADRIAN(A) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang