Happy Reading.
Jangan lupa vomentnya.• • •
Pandangan Ana kembali pada tulisan yang membuatnya terpaku melihat tulisan yang membuat dunianya berhenti sekejap dan membuat air matanya kebahagiaannya menetes dengan derasnya, tanpa henti.
"Adriana, will you marry me?"
Ana menolehkan wajahnya menatap Adrian yang sedang menatapnya dalam dan bibirnya membentuk senyuman yang sangat manis.
Adrian merangkul posesif pinggang Ana, mengiringnya menuju panggung kecil yang ada disana. Mata Ana terbelalak saat Adrian berlutut menggunakan kaki kirinya dan kaki kanannya di tekuk. Ana mencoba membangunkan Adrian tapi, pria itu malah menahannya.
"Sayang, ngapain gitu sih... bangun gak!" ini suara pertama Ana saat menginjakkan kaki restoran.
Adrian malah tersenyum dan mendongakkan wajahnya menatap Ana dan memegang tangan kanan Ana sambil mengecupnya sayang.
"Adriana Alexis Pratama, maukah kau menjadi istriku, wanita satu-satunya dalam hidupku, manjadi ibu dari anak-anak ku kelak, membangun sebuah keluarga yang bahagia, menghabiskan masa tua bersamaku---"
Ana tidak sanggup mendengar lagi ucapan Adrian, ia ikut berlutut dan memeluk erat pria itu, Adrian membalas pelukan Ana tak kalah eratnya. Adrian berdiri tanpa melepaskan pelukan mereka.
Setelah beberapa menit, mereka melepaskan pelukannya dan saling mengenggam tangan.
"Adrian Alexander Wijaya, aku mau menjadi istrimu, wanita satu-satu dalam hidupmu, menjadi ibu dari anak-anak kita kelak, membangun sebuah keluarga yang bahagia bersamamu, dan menghabiskan masa tua bersamamu, aku mau! Aku mau sayang!" Dalam sekali helaan, Ana mengatakan itu semua.
Adrian sangat-sangat bahagia mendengar jawaban dari gadisnya, ia langsung memeluk erat Ana dan mengucapkan terimakasih.
"Makasih Sayang, makasih banyak!" ucap Adrian dengan suara yang sangat bahagia dan mengecup beberapa kali pelipis Ana.
Pria yang tuxedo hitam itu melepaskan pelukannya dan mengambil kotak beludru bewarna merah dibalik jasnya. Adrian memasangkan cincin berlian yang sangat cantik terlihat sederhana tapi elegan. Selanjutnya, Ana yang memasangkan cincin dijari manis Adrian, setelahn itu Adrian mengecup sayang kening Ana dan menghapus air mata gadisnya dan mengecup kedua matanya.
"I love you, Sayang." Adrian berbisik ditelinga Ana.
"I love you too, Sayang," balas Ana seraya menatap Adrian penuh Cinta.
Saat Adrian ingin mencium bibir Ana, tiba-tiba suara yang menginterupsi kegiatannya itu terhenti saat ia ingin mencium bibir gadisnya yang sangat menggoda itu.
"Woy! Nanti aja ciumannya, gue udah laper nih, buruan kesini!" siapa lagi kalau bukan Kevin.
Ana baru menyadari kembali bahwa keluarganya berada disana tak jauh darinya berdiri dan juga keluarga Adrian.
Menatap tajam plus dingin suara yang menghentikan kegiatan itu. Kevin yang mendapat tatapan tajam plus dingin nya Adrian langsung mengalihkan pandangannya ke Ana yang juga menatapnya.
"Dek, buruan sini, Abangmu yang ganteng ini sangat merindukan mu!" seru Kevin memanggil Ana.
Ayah Bunda nya, kedua orangtua Adrian dan Austin tertawa kecil melihat kelakuan Kevin yang mengganggu acara romantis Adrian dan Ana.
"Sayang, jangan terlalu dekat sama si Austin ya apalagi Kevin, aku gak suka," ujar Adrian dan mengerucut bibirnya.
"Ok Sayang. Tapi, kalo Bang Kevin kayaknya gak bisa deh, soalnya aku kangen banget sana dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
ADRIAN(A)
RomanceFIRST STORY. REVISI Judul sebelumnya YA'NA Follow Dulu Sebelum Baca. Menceritakan tentang seorang guru killer yang menyukai salah satu muridnya yang sangat bandel dan bertekad menjadikan pacar sekaligus ibu dari anak-anaknya kelak. Langsung baca a...