bagian empat

828 103 6
                                    

Epilog

"BERHENTI MENGAJAKKU BERKELAHI BODOH!"

"Kau sengaja menggoda Nayoung untuk menyukaimu Jeon!"

"Mingyu dengar!" Wonwoo menahan pundak Mingyu yang hendak kembali mendorongnya. "Apa dengan menghajarku kau akan mendapatkan Nayoung? Huh? Aku tidak pernah menggodanya sama sekali!"

"Lalu apa? Kau pikir gadis itu akan menyukaimu tanpa ada alasan?" Pergerakan Mingyu lebih tenang daripada sebelumnya, meskipun tatapannya masih sama tajamnya.

Wonwoo mengusap wajahnya frustasi. "Ini konyol, idiot. Jika kau ingin aku menjauhi Nayoung, fine! Bahkan tanpa kau suruh pun aku sudah menjauhinya!"

Mingyu terdiam.

"Begini saja.. kita buat perjanjian,"

"Perjanjian apa, brengsek? Jangan bercanda!"

"Dengar..." Wonwoo menggantung kalimatnya. "Sampai kita lulus dari sekolah ini, tidak boleh ada satupun di antara kita yang berpacaran, entah dengan siapapun apalagi dengan Na-"

"Mana bisa, bodoh! Kau ingin aku menjadi antisosial sepertimu?"

"Jaga omonganmu sialan! Apa kau tidak pernah sadar kalau objek perkelahian kita itu selalu karena wanita yang sama? Bahkan ini sudah berlangsung dari sejak kita kelas tujuh dulu bodoh! Aku tidak bisa terus berkelahi seperti ini, selalu denganmu Mingyu, ini konyol!"

Mingyu terdiam, berpikir. Sebelum kemudian mengangguk ragu.

"Baik. Sampai kita lulus dan memilih jalan masing-masing. Jika ada dari kita yang ingkar, aku tidak akan segan-segan untuk menghajarmu brengsek. Ingat itu!"

"Aku ksatria, Mingyu. Janji adalah janji."

Dan langit biru di atas sana, menjadi saksi bagaimana akhirnya perjanjian bodoh itu dibuat dan juga kandas dengan sendirinya. Wonwoo dan Mingyu hanyalah dua orang bodoh yang berusaha pintar dengan caranya masing-masing.

[Meanie] Teman Sepuluh Tahun Lebih ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang