Kembali lagi ke rutinitas harian, bercumbu dengan paper dan makalah yang deadline-nya berdekatan.
Jungkook mendengus geli, sedang caramel latte yang ditunggu tak juga unjuk diri.
Hari ini kafe sedang ramai, maklum, hari minggu. Sebetulnya Jungkook bisa saja memilih untuk singgah di kafe lain—tapi, berhubung hanya kafe ini yang sinyal Wifi-nya kencang, apa boleh buat.
Man, sebagus dan seenak apapun sebuah kafe tersebut, kalau tidak ada Wifi, hilang harga dirinya.
Maklumi saja. Pikiran anak rantau kurang biaya.
"Permisi, boleh duduk disini? Meja yang lain penuh, itupun kalau anda tidak keberatan."
Jungkook menoleh kesamping, mendapati seorang tampan lengkap dengan pakaian kasual.
"Oh, sólo siéntate. No me importa." (Oh, duduk saja. Saya tidak masalah.)
Jungkook tertawa geli di dalam hati, dia baru saja mempelajari bahasa Spanyol dan ia harap dapat mengerjai banyak orang dengan kemampuan barunya itu.
Dan mendapat sedikit pujian, tentunya.
Namun diluar dugaan, pria asing tersebut malah menarik kursi dan duduk di hadapan Jungkook.
"Muchas gracias. Hablas español tambien? Encantada de conocerte!" (Terimakasih banyak. Kamu berbicara bahasa Spanyol juga? Senang bertemu denganmu!)
Jungkook sejenak tidak memedulikan tugasnya, malah sekarang meneguk ludah kaku.
Siaga satu, kemampuannya terancam.
——
Fic ini terinspirasi dari judul lagu Xxxtentacion- i don't even speak spanish lol. Yang aku jadiin judul cerita ini. Hehe. Plus, dari aku yang lagi maruk belajar spanish.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] i don't even speak spanish lol | t.k
Historia CortaAh, sial. Jungkook kira hanya dia yang bisa berbahasa Spanyol di Korea. [ short story. don't take this fic seriously y'all. n as usual, top tae bottom kook. ]