12

112 21 3
                                    

Sekeras apa pun kamu menjauh dariku, aku akan semakin berusaha mendekat dengan mu tidak peduli apapun resiko nya.


"Lo gak makan?"

"Maaf - maaf ni ya, tapi gua pengen mual aja gitu perut gua"

"Katanya petarung internasional baru di gitu in udah mual"

"Mungkin aku tidak sekuat yang dulu adinda" jawab Gema dengan wajah sok ganteng nya

"Bisa lo pergi dari gua?"

"Kenapa kan duduk nya gak deket?"

"Gua bilang pergi bisa gak!!"

"Oke oke gua tunggu lo di luar ya"

Audi dan Gema berniat untuk pulang tapi ban sepeda Audi kempes mungkin karena sepeda nya juga jarang di pakai atau roda itu nya sedang bermasalah.

"Gimana trs"

"Gak tau"

"Lo bawa sepeda gua aja. Nanti sepeda lo biar gua yang bawa ke tembel ban"

"Gak!!"

"Brarti lo mau Deket - deket sama gua dong?"

Tanpa menjawab omongan Gema Audi langsung mengambil sepeda Gema dan meninggal kan cowok itu.

"Lo bawa sepeda gua pulang!!"

"Dasar cewek aneh, gak punya rasa kasihan!!" Terian Gema

"Gila jauh banget sih tembel ban nya ini sama aja gua pulang ke rumah jalan kaki. Belum juga gua harus nganter sepeda ke Audi, untung gua ganteng" gumam Gema yang sekarang sedang duduk menunggu tukang tembel ban nya.

🍁🍁

Setelah Audi pulang dari supermarket, Audi bertemu dengan segrombolan laki - laki yang dulu pernah berantem dengan nya dan Gema itu, mereka pun mulai mendekati Audi dan mengganggu nya.

"Aduhh cewek cantik kok keluar malam malam sih" kata Andre salah satu grombolan dari cowok tersebut yang mulai memegang tangan Audi.

Buuughh

Satu pukulan Audi berikan kepada Andre

"Waduh hebat juga ni"

"Lo bukan nya waktu itu cewek yang bantu Gema!!"

"Hajar aja gimana ni"

"Jangan dong kita ini gak main sama perempuan kita perkosa dia aja gimana itung - itung hiburan"

Tangan Audi sekarang sudah di pegang oleh para cowok tersebut, sekeras apa pun Audi melawan dia akan tetap kalah melawan 5 orang cowok itu. Tangis Audi semakin pecah saat tangan cowok itu memegang pipi Audi.

"Brengsek lo!!"

Gema datang dan langsung memukul se grombolan cowok itu.

"Kalau lo ada masalah sama gua lawan gua jangan dia!!! Dia gak tau apa apa!!" Kata Gema dengan sangat murka nya.

"Waduh pahlwan lo dateng tuh"

Mereka berkelahi Gema dapat menghindari pukulan dari orang - orang tersebut. Namun mereka semua berlari ketika ada sirene polisi yang berbunyi. Dan Gema langsung menghampiri Audi yang sedang duduk lemas sambil menangis.

"He lo gak papa" tanya Gema dari kejauhan

"Gua takut"

"Gua takut"

"Di lo sekarang aman sama gua, ayo gua anter pulang"

"Jangan Deket - deket gua pergi!!!"

Melihat Audi yang semakin menangis, Gema sudah tidak tahan utuk mendekati nya dan berusaha menenang kan nya, bahkan dia tidak peduli jika Audi akan memukul nya.

"Di lo aman sama gua"

"Jangan takut" kata Gema sambil memegang tangan Audi

"Lo jangan takut sama cowok, gak semua cowok itu sama di. Mungkin gua gak tau kenapa lo bisa se takut itu sama cowok, tapi lo harus oercaya di gua gak akan nyakitin lo sama kayak mereka gua akan ngelindungi lo"

Audi hanya menatap Gema dangan air mata yang masih mengalir

"Gua anter pulang ya?"

Audi hanya diam dan berdiri ke montor Gema.

Dalam perjalanan pulang tidak ada reaksi apapun dari Audi, bahkan Gema juga tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Hanya ada suara Audi yang sedang menangis.

"Ya ampunn audi kamu kenapa nak?" Tanya Mira sambil membawa Audi ke pelukan nya dan tangis Audi semakin pecah.

"Kamu apa in anak saya!!!!"

"Tadi..."

Buuugh

Pukulan terus di berikan oleh ayah Audi hingga bibir Gema sedikit sobek dan mengeluarkan darah. Dan perut nya sekarang sangat sakit pukulan dari Ayah Audi sangat terasa sakitnya di tambah luka yang Gema dapat kan sehabis menolong Audi.

"Ayahh" kata Audi dengan suara sangat pelan

"Kamu tenang Audi biar ayah beri pelajaran sama ini anak"

"Tante kira kamu teman Audi yang baik"

"Sekarang kamu apain anak saya!!!" Lagi - lagi budi memukul sambil ber teriak dengan murka.

Dan Gema hampir pingsan namun dia berusah  bertahan untuk menjelas kan kepada Ayah audi

"Ahhh bukan saya om sumpah, saya tadi hanya bantu in Audi dari grombolan cowok om. Om gak lihat tadi wajah ganteng saya waktu datang udah bonyok gini" kata gema sambil memegang perut nya yang masih terasa nyeri.

My Girlfriend is AndrophobiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang