3. Dating

5 0 0
                                    

"Au....!" panggil seseorang pada Auri.

Setelah menyimpan kembali handphonenya yang berlogo apple tergigit itu ke dalam saku seragamnya Auri pun menggerakkan kepalanya ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Eh Aca. Aca belum pulang?" Tanya Auri. Ya yang tadi memanggil Auri adalah Aksa.

"Belum. Tadi gue ada urusan. Lo sendiri belum balik? Nungguin siapa? Cowo lo?" Selidik Aksa.

"Enak aja kalo nuduh. Gue nunggu Bang Adam. Mau dating." Cengir Auri pada Aca.

"Ohh tumben. Lagi libur dia?"

"Iyaa kemarin udah janji mau dating ke mall sama teraktir gue." Sedangkan Aksa hanya berohria.

"Gue temenin sampe abang lu dateng ya. Takut ada yang nyulik bisa berabe. Tar ga ada yang bisa gue contekin." Kekeh Aksa.

"Oh jadi Aca temenan sama gue cuma buat manfaatin doang." Sindir Au sambil tersenyum dalam hati.

"Iya." Jawab Aksa singkat dan membuat Auri membelalakkan matanya.

"Canda kali Au elaahh." Jawab Aksa seraya mengacak rambut indah Auri.

"Kirain." Auri pun menghela napas. Dia sangat takut sekali memiliki teman yang hanya memanfaatkan kecerdasannya.

Teett teet teet.....

"Eh itu abang udah dateng. Au duluan ya Aca. Makasih udah nemenin Au." Auri melangkah menuju mobil sambil melambaikan tangannya.

"Hati-hati." Setelah melihat Auri masuk mobil dengan aman Aksa kembali ke parkiran untuk mengambil motornya dan melanjutkan niatnya untuk pulang.

Fyi Aksa itu cowok yang paling possesive sama sahabat nya dibanding dengan Kevin. Aksa gak pernah berani ninggalin Auri atau Aqil sendirian ditengah-tengah keramaian. Kalau Kevin dia punya cara tersendiri untuk merhatiin sahabat-sahabatnya.

****
"Tadi siapa dek?" Tanya Adam saat perjalanan menuju Mall.

"Sahabat Bang."

"Sahabat apa sahabat hmmm?" Selidik Adam seraya tersenyum. Adam tidak akan marah kalau itu pacarnya Auri. Pasalnya Adam merasa adiknya sudah dewasa. Biarlah dia punya pacar asal jangan sampai mengganggu aktifitas sekolahnya.

"Iihh abang apaan sih. Beneran sahabat doang." Jawab Auri sambil memicingkan matanya.

"Awas loh sahabat jadi cinta." Canda Adam.

"Abang apaan sih." Auri menggeplak lengan abangnya. Sedangkan Adam hanya tertawa melihat adiknya kesel.

Setelah melalui perjalanan selama 30 menit. Akhirnya Adam dan Auri pun sampai di Mall tujuan mereka untuk dating.

"Nih ganti baju dulu toilet sana. Abang ga mau bawa adek pake seragam sekolah." Adam emang kurang nyaman jika harus jalan dengan Auri kalau masih menggunakan seragam.

"Siap. Abang tunggu sini ya jangan kemana-mana." Pinta Auri pada abangnya. Adam pun hanya mengangguk menurutinya.

"Abang ayoo adek udah selesai. Kita ke mana dulu Bang?"

"Maunya adek kemana?" Adam kembali bertanya.

"Mmmmm time zone dulu aja deh bang. Biar nanti pas makan adek lahap kan capek tuh abis jingkrak-jingkrak." Auri menarik lengan abangnya menuju time zone. Sedangkan Adam hanya mampu mengikutinya dari belakang.

Ya benar saja setelah lelah bermain time zone. Adam dan Auri pun menuju restoran favorit mereka. Auri makan dengan lahap. Adam pun sangat bahagia melihat adiknya makan dengan begitu lahapnya.

"Uhukk...uhukk." ya Auri tersedak karna terlalu buru-buru makannya.

"Pelan-pelan dek makannya. Gak akan abang habisin ini." Adam segera memberi minum untuk Auri agar berhenti batuk.

"Hehe maaf bang Adek laper banget abisnya." Auri hanya mampu nyengir diceramahi Abangnya. Auri dan Adam pun kembali menikmati makan siang menjelang sorenya.

"Abang adek kebelet abang tunggu sini dulu ya adek mau ke toilet sebentar." Adam hanya menganggukkan kepalanya seraya melihat ponselnya yang berdering bersamaan.

Saat Auri akan memasuki bilik toilet tiba-tiba dia melihat seseorang yang mungkin dia kenal.

"Kok kaya Ayah ya. Eh tapi kan ayah udah berangkat dari kemarin. Masa sih ayah. Salah liat kali. Iya bener cuma mirip." Auri tidak menghiraukannya dan ia kembali melanjutkan rencananya untuk ke toilet.

Auri sudah kembali dari toilet dan meminta pulang pada Abangnya. Kayanya Auri sudah ngantuk berat kelelahan bermain time zone. Belanja baju, sepatu, dan aksesoris lainnya.

****
"Bang?" Ditengah perjanalan tiba-tiba Auri teringat dengan apa yang tadi dia lihat di toilet.

"Hmmm kenapa dek?"

"Bang masa tadi adek liat orang mirip Ayah. Adek kirain Ayah taunya mirip doang. Pake topi kan ayah ga pernah pake topi." Auri menjelaskan dengan detail.

"Iya Adek salah liat. Kan bukannya ayah udah berangkat dari kemarin. Setelah pulang ngemall sama Adek." Jantung Adam berdetak lebih cepat. Untung saja Adam masih bisa menyembunyikan kegugupannya.

"Mungkin ya bang." Setelah itu Auri pun tertidur selama perjalanan. Adam mengelus lembut kepala Auri. "Belum saatnya adek tau." Gumam Adam dalam hati.

Sending Some LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang