Xander POV
Namaku Xander Wilkinson calon Alpha sekaligus King of Werewolf di Goldenmoon pack, pack terkuat yang sekarang masih di pimpin oleh daddy. Namanya David Wilkinson and my mommy Devi Wilkinson. Aku mempunyai adik, namanya Kelly Wilkinson dan parahnya dia sudah bertemu dengan matenya yang notabenya sahabatku sekaligus calon beta di jabatanku nanti, Evan Knight.
"Xander."
"Yes, Mom," sahutku sambil menuruni tangga.
"Besok kau sekolah, dan cari mate-mu di sana!" perintah mom membuatku mematung seketika tapi saat ingin membantah mom sudah menghilang dari sana.
"Mom, aku tidak mau," teriakku.
"Tidak menerima bantahan, Sayang," teriak mom balik.
*****
Keesokkan paginya aku sudah siap dengan seragam sekolah dan kali ini aku akan sekolah di dunia manusia, kebetulan juga sekolah itu milik dad yang nantinya akan berpindah ke tanganku.
"Pagi, Mom, Dad, and Little girl," sapaku pada mereka yang sudah duduk di meja makan sambil menunggu maid menyelesaikan pekerjaan mereka menata makanan di sini.
"Pagi, Sayang," balas mom.
"Kau sekolah juga?" tanyaku pada Kelly.
"Iya, memang kau saja yang akan sekolah di sana? Aku dan Evan juga!" sahutnya ketus.
"Apa?" ucapku kaget.
"Biasa saja," cibir Kelly kemudian Evan datang dan bergabung bersama kami.
"Sudah, sekarang kalian makan!" ucap mom meleraiku dan Kelly.
Kami memang serigala, atau bisa dibilang manusia serigala tapi kami juga memakan makanan manusia karena itu untuk sisi manusia kami sedangkan untuk sisi serigala kami biasanya berburu di hutan untuk mencari daging segar.
Setelah selesai sarapan, aku langsung pergi ke sekolah. Aku memakai mobil sendiri, sedangkan mereka berdua. Sesampainya di parkiran kami seperti disambut oleh murid-murid di sana terutama perempuan, sepanjang perjalanan menuju ruang kepala sekolah banyak yang mencoba menggodaku tapi aku tidak tertarik sama sekali.
"Masuk," ucapnya dari dalam.
"Ah ternyata kau, Xander," sahut paman George, adik dad.
"Iya, Paman. Di mana kelasku?" tanyaku tanpa basa-basi lagi.
"Kau terlalu to the point sekali. Baiklah-baiklah, Xander kau di kelas 12 IPA 3 dan kalian berdua di kelas 12 IPA 2," jawab paman George.
"Di mana letak kelasnya?" tanya Evan.
"Tunggu dulu," jawab paman kemudian menekan intercom yang berada di atas mejanya.
"Pak Indra, ke ruangan saya sebentar," ucap paman seperti memerintah seseorang.
"Masuk," sahut paman.
"Permisi, Pak," ucapnya sopan, sepertnya ia guru di sini dan ia manusia.
"Pak Indra saya minta tolong antar kan mereka ke kelas 12 IPA 3 dan 12 IPA 2," ucap paman pada guru yang aku ketahui bermana Indra itu.
"Baik, Pak," balasnya kemudian keluar.
"Kalian, ikuti pak Indra!" perintah paman George.
"Baiklah, kami permisi," pamit Kelly.
Pak Indra membawa kami melewati koridor-koridor yang tampak sepi itu, sebenarnya aku tak tahu bagaimana letak ruangan di sini, yang aku tahu itu cuma letak ruangan kepala sekolah. Setelah mengantar Kelly dan Evan ke kelasnya, pak Indra mengantarku ke kelas yang akan aku tempati. Samar-samar aku mencium bau bunga lavender bercampur coklat. Aku masuk ke kelas itu dan penciumanku langsung dipenuhi campuran bau bunga lavender dan coklat."Mate ... mate, ada mate kita Xander," ucap Alan kesenangan.
Alan adalah sisi serigalaku, serigala yang sangat kuat bahkan melampaui kekuatan dad. Ah, aku bangga pada serigala itu.
"Ya, aku tahu," balasku kemudian fokus pada satu titik yaitu mate-ku yang berada di pojok.
"Nah, itu yang duduk sendiri di pojok," ucap Alan.
"Iya, dia sangat cantik," balasku sambil tersenyum samar.
"Aku tak sabar berdekatan dengannya," ucap Alan kegirangan.
Huh, biasanya serigalanya ini hanya diam dan muncul disaat genting saja tapi ini?
"Sudah, diam kau," ucapku kemudian memutuskan mindlink kami.
"Ekhm," dehem pak Indra membuat kelas seketika menjadi sepi.
"Perkenalkan namamu!" perintah pak Indra padaku.
"Xander, California," ucapku singkat, padat, jelas, membuat semuanya melongo melihatku dan sepertinya mate-ku itu baru sadar kalau dari masuk kelas sampai sekarang aku menatapnya.
"Baiklah, Xander. Kau boleh duduk di samping Bella," ucap pak Indra sambil menunjuk meja di samping meja mate-ku, saat aku menuju ke sana semua mata mengikuti arahku berjalan.
"Bu Ani tidak masuk dan dia tidak meninggalkan tugas apa pun, kalian free class," ucap pak Indra membuat kelas menjadi heboh setelah ia keluar.
"Hai, aku Fiona," ucap seseorang menyapaku tapi tidak ku pedulikan, sudah dibilang bukan kalau aku tidak tertarik sama perempuan selain mate-ku.
"Heh kau, pindah sana, aku mau duduk sini," ucapnya memerintah mate-ku.
Saat mate-ku sudah merapikan barangnya dan berdiri, aku menariknya sehingga ia terduduk lagi. "Tidak, kau tetap disini!" perintahku.
Setelah lama, mate-ku berdiri lagi untuk pindah tapi lagi-lagi aku menariknya hingga duduk di pangkuanku. "Tetap di sini!" ucapku penuh penekanan dan menatapnya tajam membuat ia menelan saliva berat dan sepertinya terpaksa mengangguk.
"Kau, awas kau," ucap cewek bernama Fio itu mengancam mate-ku, aku memeluknya dari belakang dan menyusupkan kepala ke cerukan lehernya.
"Mate," gumamku.
"Xander, lepaskan," ucapnya sambil berusaha agar aku melepaskannya tapi usahanya gagal karena pastinya tenagaku jauh lebih kuat dari pada tenaganya.
Dia sepertinya menyerah, dia diam dan menungkupkan wajahnya ke lipatan tangan di meja. Akhirnya lama-kelamaan aku melepas pelukan yang sempat membuat aku merasa sangat nyaman dan langsung saja dia pindah ke bangkunya.
Pelajaran berganti, sepertinya dia mulai jengah karena sedari tadi aku hanya memperhatikannya.
Saat lagi asyik-asyiknya memandang wajah mate-ku yang sangat cantik itu, tiba-tiba bel sialan itu berbunyi. Mate-ku tampak buru-buru keluar kelas yang tujuannya entah ke mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Back [END]
WerewolfInilah aku, Cristalyn Bella. Aku tak tahu siapa orang tuaku. Sejak kecil, aku sudah tinggal di panti asuhan. Hanya ada kertas kecil dan kalung yang diletakkan di sampingku saat bayi dulu, di kertas itu tertulis permohonan maaf dari orang tuaku dan u...