12

90 8 0
                                    

Canda dan tawa sangat terlihat jelas dari kedua pasangan itu
Langit yang indah seakan ikut merasakannya.
Tangan yang saling menggenggam seakan tak ingin lepas daru genggaman keduanya.senyum yang lebar dan mata yang indah sangat terlihat jelas di raut wajahnya dan seakan mengatakan aku bahagia.

"net,,,klok aku udah enggak ada kamu harus cari orang lain ya,cari orang yang bisa bahagiain kamu lebih dari aku."ucap Revan lalu menatap mata indah janet.

Pertanyaan itu membuat raut wajah janet benar2 berubah.

"apa maksud revan?dia mau ninggalin aku?aku harus jawab apa?"ucap batin janet

"dengar ya vann,,aku gk mau mencintai siapa pun selain kamu,,lagian kmu ngapain sih nanya2 kyk gitu?"janet menatap revan dengan mata yang tajam dan berusaha meyakinkan revan dengan semua perkataannya.

"yaa gk papa2 aku cuma mau nanya ajaa,,kamu harus janji sama aku klok kmu harus bahagia walaupun aku gk ada"revan meraih tangan janet dan meletakannya tepat di dada bidang nya.

"kamu ngomong apaa sih?aku gk ngerti"mata janet dipenuhi dengan air mata yang kapan saja bisa jatuh  ke pipi nya.

"udahh2 lupain ajaa,,jgn nangis cengek amat sih kamuu,,aku kann cuma bilang itu doang"revan tersenyum lebar dan membawa janet kedalam pelukannya.

"abiss kamu sihh,,,ngomongya dari tadi ngelantur"

============

"sayang,,aku keluar dlu yaa ada yang mau aku beli ntar aku balik ke sini lagi ya"janet berpamitan ke revan sambil memperbaiki selimut revan

"iyaa sayang hati2"

Setelah janet benar2 hilang dari pandangan revan,revan meraih ponselnya yang berada di meja sebelah ranjangnya

"geri,,,lo bisa sekrng kerumah sakit?

"bisaa,,ada apa ya bro?"

"udhh kesini aja dlu ntar gue jelasin?"

"oke2"

Setelah beberapa menit menunggu orang yang ditunggu2 revan pun datang

"ada apaa van?"geri membuka percakapan dan raut wajah nya sangat terlihat jelas seperti orang kebingungan.

"gue to the poin aja yaa,,lo ada rasa sama janet kann?"Revan menatap wajah geri benar2 sangat serius.

"what?"geri terkejut dengan pertanyaan yang dilemparkan revan kepadanyaa

"gk,,maksud gue lo sukak kan sama janet,,udhh lo jujur ajaa,dari cara lo natap janet aja udh beda banget"

"hmmmm,,gue mintak maaf sebelumnya,,guee jujur 2 jam setelah perkenalan pertama kami gue mulai merasa nyamann,,peratama nya gue jugak bingung sma perasaan guee,,tpi setelahh sekiann lama gue baru tau klok perasaan ituu cinta"

"klok lo benar2 sayang sama dia,,jgn pernah lo sakiti diaa,,jgn pernah lo buat dia nangis,klok seandainya gue udh enggak ada gue harap lu bisa jagain dia buat gue"raut wajah revan sangat jelas mengatakan bahwa dia benar2 sangat sedih.

Geri benar2 bingung dengan semua perkataan revan dia mulai mencerna kata2 demi kata yang keluar dari mulut revan tadi.

"lo harus janji sama gue geri"

"gkk vann,,gue yakin lo pasti sembuh"

"lo haruss janji ger,please!"

"iyyaaaa vann gue janji"geri langsung memeluk revan.

"thanks ger"

===========

"haii"suara janet memecahkan suasana hening di ruangan di tempat revan dirawat

"haiii"revan dan geri serentak menjawab dan tidak ketinggalan dengan senyum khas ravan.

"kapan nyampek nyaa ger?"janet meletakan buah2 an yang dibeli nya tadi ke atas meja.

"tadi,sekitar 30 menit yang lalu lahh"geri beranjak dari temoat duduk nya dan pindah ke sofa di ujung ruangan.

"ooohhh,,,vann kamu makan buah dlu yahh,,tdi pagu kan kmu belum mkn buah,,biar cepat sehat"ucap janet sambil mengelus rambut revan.

"iyyaa,,kamu gk perlu repot2 ginu syng,,harus pergi beli buah segala"

"kann kamuu ngomong nya selalu aja gituu,,siapa yang repot juga"

"iyaa2 maafin aku"

Terlihat jelas kebahagian janet saat berada di samping revan dan membuat revan semakin berat untuk meninggalkannya seakan batu menimpa dadanya sangat sakit mengetahui bahwa umur nya udah gk lama lagi

================
Nulis itu gk gampang
Jadi jgn lupa vote ya guys
Karena vote itu gratis
Dan secara tidak langsung
Kalian ngesuport aku
Happy Reading💕

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 24, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kau Yang Tak Bisa KumilikiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang