PROLOG

29 2 0
                                    

Suara riuh masih terdengar walaupun hari sudah sore di sebuah sekolah yg sedang di adakan ekskul bagi siswa-siswi nya begitu pula dengan Dara.Hari ini adalah hari pertama Dara mengikuti ekskul tersebut dimana saat pertama kali di hidupnya ia belajar bela diri
Berawal dari sana dia mengenal banyak teman sebayanya dan kakak kelas nya iapun merasa senang walaupun awalnya agak sedikit canggung dengan suasana ini.
Sang pelatih pun berkata" oke, latihan hati ini cukup sampai disini, dan sebelum kita pulang kita isi absensi terlebih dahulu dan perkenalan sedikit"
Sontak suara lantang sang pelatih terdengar sampai kepenjuru ruangan dan mereka pun bergegas berkumpul di depan sang pelatih dan duduk bersama
"Adik adik kelas 10 sekarang saya akan memperkenalkan kakak kakak kelas kalian yg telah menjadi juara tahun lalu" sambil memberi aba aba
"Yg ini dia juara 1 tingkat provinsi namanya Dian"
Kebetulan Dian adalah kakak sepupu dari Dara,Dara sebenarnya tidak Ingin ikut ekskul tersebut akan tetapi dipaksa oleh kakak sepupu nya karena semua keluarga mereka adalah atlet bela diri
"Dan yg ini juara 1 juga tingkat provinsi namanya Vio"
"Dan ini juara 2 tingkat karasidenan namanya Aldan Iyan "
Entah kenapa setelah nama itu di sebutkan sang pelatih Dara langsung mendongakkan kepalanya dan melihat seorang pria yg sedang di berdiri di hadapannya ia awalnya memperhatikan akan tetapi karena ia di perhatikan balik Dara memalingkan wajahnya
Teman Dara,Rini langsung bertanya "ada apa dan kenapa kamu Ra"
Dara terkejut mendengar panggilan dari temanya tersebut"haa... Apa.. ohh ngga papa kok"
"Jangan bohong Ra "
"Engga beneran ngga papa"
Dara sebenarnya sedang memikirkan sesuatu ia memikirkan laki laki itu
Iya Aldan Iyan Alfa,Dara sedang memikirkan dia
*.*.*.*.*
Hari telah petang saatnya untuk pulang saat sedang dlm perjalanan Aldan Iyan atau bisa dipanggil Aldan sedang memikirkan perempuan yg kepergok sedang memperhatikan nya tadi
Dari arah belakang temanya Vio mengejutkan nya
"Hai!! Dan ngapain si ngalamun di tengah jalan"
"Aku lagi mikirin itu lho anak kelas sepuluh yg tadi waktu perkenalan kepergok lagi ngeliatin aku,aku penasaran siapa dia"
"Ooohh itu,dia namanya Dara adik sepupunya Dian "
"Serius Vi"
"Ya iya lah emang kenapa sih"
" Ngga papa cuman kepikiran aja "
"Oooh iya udah aku duluan y"
"Iyaa"
Saat itu dia tau nama dari perempuan itu dan ia merasa bahwa semanjak hari itu dia merasa kan hal yg aneh ia bingung apa yg dia rasakan
Beberapa hari kemudian dia bertemu dengan Dian di lorong kelas dan dia bertanya"Hai Di!! Itu adik kamu kelas apa sih "
"Haa... Apa adik aku ngga punya adik"
"Maksudku itu lho adik sepupu kamu yg kelas sepuluh itu"
"Oooh dia kelas 10 Bahasa 2 emang kenapa"
"Ngga papa cuman tanya doang"
"Hayooo.... Ada apa Aldan"
"Ngga ada apa apa kok beneran"
"Oo y udah aku ke kantin dulu iya"
"Iyaa "
Setelah di rumah ia mulai mencari informasi tentang Dara baik di dlm rumah atau di sekolah sampai sampai temannya bertanya
"Kamu suka ya sama dia" sambil menunjukkan foto yg ada di hp Aldan
"Haa... Ehh... E..eng.. engga kok"
"Dasar bohong,aku udah tau dari ekspresi sama tingkat laku kamu beberapa hari ini"
"Aku sebenarnya masih bingung antara suka dan cuman mengagumi dia aja "
"Mungkin kamu udah suka kalau cuman mengagumi kan kmu ngga mungkin sampai cari tau informasi dia dari sana sini" ucapnya
"Hmm... Iya juga sih.."
*.*.*.*.*.*
Rintik hujan membasahi baju Dara ia pulang dgn hujan hujanan karna lupa membawa mantel ke sekolah.
Sebuah motor melaju dgn pelan dari belakang Aldan seperti melihat Dara kehujanan tanpa pikir panjang Aldan menghampiri Dara
"Hai.... Kok hujan hujanan"
"Ehh.. kak Aldan iya kak lupa bawa mantel soalnya"
"Ohh gitu pulang bareng aja yuk kebetulan aku lagi di rumah saudaraku di sana"
Mendengar ajakan itu Dara sebenarnya mau tetapi arah rumah Aldan sesungguhnya dengan rumahnya cukup jauh bahkan arahnya berlawanan Dara menolaknya karena takut merepotkan Aldan
"Ehh... Ngga usah deh kak rumah aku sama kakak kan jauh kak"
Mendengar itu Aldan berusaha berbohong karena ia ingin bersama Dara
"Ayo.. ngga kok kan aku udah bilang aku lagi di rumah saudaraku yg Deket dari rumah kamu"
"Hmmm... Serius nih ngga ngerepotin"
"Iya beneran dua rius malah"
"Hmm iyaa udah deh"
Akhirnya mereka pulang bersama di sepanjang perjalanan mereka memang tidak saling berbicara sebenarnya Aldan ingin mengajaknya berbicara tapi dia malu untuk mengatakannya.
Mereka hanya berbincang ketika sudah dekat dgn rumah Dara
"Dara.. rumahmu dekat dengan rumahnya Dian?"
Dara terkejut dan Menoleh
" Enggak rumah ku sebelum rumah Dian kalau dari sini"
"Ooo dimana??"
"Itu kan depan ada kompleks nah rumah ku masuk kedalam"
Otomatis Aldan langsung membelokan sepeda motor nya dan melaju tetapi Dara menolaknya
"Ehhh... Kak berhenti di sini aja biar kau jalan ke sana takut nanti di marahin sama ibuku"
"Oooh iya udah ngga papa kan"
"Iyaaa ngga papa oh.. iya terimakasih banyak y kak udah nganterin aku sampai bela belain hujan hujanan"
Dara berbicara sambil malu malu dan tersenyum lebar
"Iyaa sma sma aku cuma bisa nolongin kmu aja kok"
Aldan mbalas senyuman Dara dgn senang dan Aldan berpamitan pulang
"Hmm.. klo gitu aku pamit dulu y"
"Iyaa kak hati hati di jalan"
Aldan hanya bisa tersenyum dan pergi meninggalkan Dara setelah mereka pulang di rumah masing masing
Dara sangat senang sekali hari ini walaupun cuma di antarkan ke rumah tetapi dgn senang dgn hal itu dan dia baru menyadari bahwa DARA JATUH CINTA PADA ALDAN
Begitu pula Aldan ia merasa bahagia sekali hari ini dan di juga baru merasa bahwa dia bukan sekedar lagi suka atau mengagumi Dara tetapi ALDAN JATUH CINTA PADA DARA iya JATUH CINTA

KAKKEL ( kakak kelas)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang