21. Rasa sakit😺

51 1 0
                                    

Widia!


Setelah sepulang dari liburanku bersama sahabatku, kini hari hariku hanya berdiam diri didalam rumah.
Memori yang bertemu frendy dan erika itu membuat hati ini sakit bila teringatnya, sudah beberapa hari setelah liburan itu kabar frendy  pun tidak terlihat diponsel, kian kini hatiku semakin terisak tanpa kabar atau kepastian frendy untuk kembali kejakarta.

"Apa yang sudah dirahasiakan frendy terhadapku dan kenapa dia harus pergi kebali bersama wanita yang dibilang teman kecilnya itu?"ucapan widia dalam batinnya

Widia kini terus memikirkan apa yang pernah dibilang frendy kepadanya tentang apa yang dia sembunyikan pada widia.

"Frendy akan memberitahukan kepadaku jika sudah waktunya, tapi semua itu apa?apa yang akan frendy memberitahukan kepadaku?kenapa tidak sekarang, kenapa harus menunggu nanti?apakah rahasia yang begitu besar sehingga aku tidak boleh mengetahuinya? Ohh tuhan coba jawab semua pertanyaanku sehingga aku tidak terus sakit seperti ini memikirkannya"ucap widia yang bersujud dilantai kamarnya yang terus menangis

Terlalu lama widia menangis dan berdiam diri dikamarnya dan akhirnya widia terlarut dalam mimpi.

Keesokan harinya widia berencana kerumah amelia kakak kelasnya dulu yang dikeluarkan oleh sekolahannya yang kini dikabarkan dekat dengan frendy, widia kerumahnya diantar oleh reta karna hanya reta yang kenal banyak tentang amelia itu.

Pagi itu didepan rumah amelia ada seorang ibu ibu yang sedang menyiram tanamannya yang diduga itu bunda dari amelia.

"Pagi tante"sapa reta dan mencium tangan bunda amelia itu, dan diikuti widia

"Pagi cantik, cari lia yaa? Ucap bunda amelia dengan penuh kasih sayang

"Iya tante, kak amelia nya ada?"ucap reta bersenyum manis

"Ada kog, ayo masuk dulu biar bunda bikinin minum dulu yaa sambil bunda panggilkan lia"ucap bunda amelia yang menyuruh reta dan widia masuk kedalam

"Lia sayang, ada tamu tuh ada temen kamu"panggil bunda nya

"Siapa bun? Bentar lia turun"teriak amelia dari kamarnya

"Tunggu disini dulu yaa nanti lia bentar lagi turun, mau minum apa nih ntar bunda buatkan"ucap bundanya amelia

"Iya tee, gausa repot repot tee terserah tante aja"ucap widia tersenyum manis

5menit kemudian lia turun dari tangga dan segera menghampiri reta dan widia diruang tamu.

"Lo rupanya, ngapain lo kesini"ucap amelia sinis dan segera duduk disofanya

"Aku mau nanyak tentang frendy disini kak"ucap widia

"Dia kan pacar lo trus kenapa nanyaknya kegue, lagian frendy kan kebali ama tuh sahabatnya yang ganjen"ucap amelia kesal

"Erika maksud kakak?"ucap widia

"Tuh lo kenal trus mau apa lagi"ucap amelia nyolot

"Selow dong kak, disini kita baik baik cuman ingin nanyak tentang frendy sebenarnya apa yang ditutupin dia kewidia, kan kakak paling deket kan sama kak frendy jadi aku mohon kak bersikaplah lebih baik agar widia itu tau apa yang dirahasiakan kak frendy terhadap widia"ucap reta menaturalkan keadaan

"Lo ga tau apa frendy itu sakit dan setau gue dia tuh pergi sama erika dia nemuin dokter spesialis penyakit frendy"ucap amelia

"Apaaa frendy sakit kak? Dia sakit apa kak?"ucap widia kaget langsung meneteskan air mata

"Kalau dia sakit apa itu gue kurang tau, selama gue masih sekolah sama frendy dia sering mimisen gitu kalau abis capek capek"ucap amelia

"Kenapa dia ga pernah crita sama aku kak dan aku juga ga pernah liat dia sakit"ucap widia yang semakin terisak akan tangisannya

WidiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang