1

421 51 12
                                    


Disclaimer : Seluruh tulisan ini milik saya. Saya hanya meminjam nama-nama orang yang saya cintai ini semata-mata demi kelangsungan cerita.

DLDR

.

.

Aku menyanggah wajahku dengan tangan kiriku, sedangkan tangan kananku sibuk menggores-goreskan pensil yang ku pegang pada kertas di depanku. Kurasa tanganku bergerak-gerak sendiri, aku tidak merasa berniat menggambar sesuatupun di sana.

Goresanku sudah sempurna terbentuk. Aku mengerutkan keningku. Kenapa aku selalu menggambar sketsa ini? Ku lirik bangku pojok depan kelas sebelah pintu. Seorang namja sedang menelungkupkan wajahnya di bangku, matanya terpejam dan Headset terpasang di telinganya. Aku menghembuskan nafasku berat, aku ini kenapa?.

Aku memandang kembali sketsa buatanku itu gamang. Itu adalah salah satu dari dua kertasku yang masih tersisa. Dan kalian tahu? Semua kertasku habis karena ketidaksadaranku itu.

"Lagi?" Sebuah suara di belakangku mengembalikan kesadaranku. Kumasukkan kertas tadi ke selipan kertas-kertasku yang lainnya. Kemudian memandang si pemilik suara.

"Molla... seperti biasa. Aku menggerakkan pensilku seperti aku tak menyadarinya."

"Ya! Kim Jinhwan, sampai kapan kau mau seperti ini? Kau tahu 'kan kalau dia sudah punya kekasih?" Song Yunhyeong, sahabatku, mengguncang tanganku pelan, seolah ingin aku tersadar dari duniaku. Tentu saja tadi dia mengucapkannya secara lirih tapi dengan di beri sedikit penekanan.

Sekali lagi aku melirik bangku depan sebelah pintu masuk kelasku. Sekarang waktunya istirahat. Seorang yeoja berjalan masuk dari arah pintu menuju bangku itu. Tersenyum memandang namja yang sedang tertidur, mendekat ke telinganya melepas headset yang di kenakan si namja, dan terlihat membisikkan sesuatu. Namja itu mengeliat, memicingkan matanya untuk melihat orang di depannya. Sedetik kemudian tersenyum lebar dan bangun dari tidurnya, kemudian berjalan keluar kelas sambil digandeng si yeoja. Aku masih terpaku memandang siluet mereka.

"Jinanie, masih banyak yeoja di sekolah ini, kenapa kau malah memikirkan seorang namja? Dan lebih parahnya lagi, namja itu sudah memiliki kekasih." Suara lirih dengan nada prihatin Yunhyeong kembali menyadarkanku.

"Entahlah... aku sendiri pusing memikirkan ini. Aku lapar, kita ke kantin, kaja!" Aku menarik tangan Yunhyeong agar mengikutiku keluar kelas menuju kantin. Aku benar-benar pusing dengan diriku sendiri.

.

.

Sesampainya di kantin kami langsung memesan dua porsi jangjamyeon, juga dua botol air mineral. Radarku berbunyi menangkap keberadaan seseorang yang akhir-akhir ini ku pikirkan. Ya... belakangan ini aku selalu bisa mengetahui keberadaannya. Di tempat yang sulit terlihat pun, selama dia berada di sekitarku, aku pasti bisa menemukan sosoknya. Sekali lagi aku pun tidak tahu kapan radar ini muncul. Ekor mataku terhenti di pojok kantin. Namja itu dan kekasihnya, tengah menikmati makanan di hadapan mereka. Sesekali mereka tertawa dan si yeoja merengut manja pada si namja.

Ah... baiklah akan ku ceritakan tentang namja itu. Namanya Kim Hanbin. Dia sosok yang tampan, hidung mancungnya di atas rata-rata, pupil matanya yang indah dan berwarna kelam akan mampu membuat siapapun terpesona olehnya. Dia termasuk namja yang populer di sekolah ini. Banyak lagu ciptaannya yang sudah dibawakan oleh pemain band sekolah ini, bahkan menjuarai beberapa perlombaan. Intinya, dia berbakat dalam bidang musik. Dia juga jago nge-rap dan dance. Mungkin aku hanya jatuh cinta dengan pesona dan bakatnya.

Because of You! (BinHwan Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang