AUTHOR POV :
Aras menerima tawaran untuk menjadi model di beberapa majalah terkenal dunia, dengan bayaran yang sangat tinggi walaupun sebenarnya dia tidak membutuhkan uang yang dia dapatkan dari majalah tersebut, ia hanya ingin memperbaiki pandangan orang terhadap dirinya.
07:00 am.
Jennyver sedang menyiapkan berbagai kebutuhan yang dibutuhkan aras untuk sesi pemotretannya, mulai dari pakaian hingga akomodasi perjalanan mereka.
"Jadi apa kamu siap?"-tanya Jennyver.
"Ya mungkin, walaupun sebenarnya aku tidak yakin dengan keputusanku ini."-jawab aras.
"Nanti juga kamu akan terbiasa"-ucap jennyver.
"hmm"-gumam aras.
mereka berdua berencana untuk menuju tempat pemotretan pada pagi hari ini sejak kesepakatan yang mereka buat dengan para direktur majalah dunia, dan mereka telah memesan 2 tiket pesawat first class menuju washington DC karena studio majalah tersebut berada di kota tersebut.
mereka telah memasuki kabin pesawat dan akan mengudara selama 2 jam untuk mencapai kota tersebut.
"hey apakah kau tahu bahwa tiket pesawat yang aku pesan tidak sebanding dengan gajimu nanti"-ledek jennyver.
"hmm"-gumam aras.
"mba bisa minta tolong?, saya mau pesan 1 jus mangga dengan ekstrak sianida untuk orang ini"-ucap jennyver dengan seorang pramugari.
Seketika aras menatap tajam jennyver dan mengutuk perbuatannya tersebut.
"lagi aku bosan dengan jawaban mu yang tidak ada bedanya dengan orang mati, maka karena itu aku memesannya untuk mu agar engkau tidak perlu repot - repot menjawab pertanyaanku"-ledek jennyver.
"seterah kau saja jen"-ucap aras yang membuat jennyver geleng-geleng kepala dengan sikapnya aras.
Setelah menempuh perjalanan di udara selama 2 jam Mereka tiba di International airports washington Dulles tepat jam 10 pagi, dan mereka segera bergegas menuju tempat pemotretan, mereka menggunakan taxi untuk menuju kesana karena lokasinya yang lumayan jauh dari airports.
mereka menempuh perjalanan selama kurang lebih 20 menit untuk menuju kesana, dan sesampainya mereka disana aras langsung dibawa oleh manager perusahaan tersebut menuju ruang aksesoris desainer untuk menyesuaikan style model yang akan dia gunakan sebagai cover majalah.
setelah beberapa menit kemudian aras keluar dari ruangan aksesoris desainer bersama manager perusahaan tersebut menuju ruang pemotretan, dan disana juga jennyver menunggu aras.
"bagaimana penampilanku?"-tanya aras.
jennyver dibuat kagum dengan penampilan aras saat ini sampai sampai minuman yang sedang dia pegang tumpah saat melihat penampilan aras.
"what the hell! look at that!, dirimu sangat menawan saat menggunakannya"- ucap jennyver.
"hmm"-gumam aras.
aras segera mendahului jennyver menuju ketempat template pemotretannya yang membuat jennyver makin berdecak kagum.
setelah beberapa menit pemotretan aras dan jennyver segera menuju lobby ruangan untuk menunggu hasil pemotretannya walaupun dia tahu itu tidak perlu.
"hei lihat ini, kamu akan semakin dikenal dengan penampilanmu yang seperti ini"-ucap manager perusahaan majalah tersebut sambil menunjukan sebuah foto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Alright : First I Only Wan't Her In My Life
Romance"aras tetaplah menjadi baik! Mengerti?" Tuhan genggamlah doa - doa kami yang selalu kami panjatkan bersama, saya mohon ya Tuhan. "BEST NOVEL"