Author POV :
Seluruh media didunia masih dibuat gempar oleh foto vulgarnya aras, banyak media yang mencari keberadaan aras hanya untuk mendapatkan keuntungan dari berita yang sedang gempar tersebut.
Setelah aras mengetahui bahwa fotonya yang sangat memalukan tersebut telah menyebar kesuluruh media didunia, saat itu juga aras sangat segan untuk keluar rumah bahkan ia habiskan sisa liburannya hanya untuk mengurung dirinya didalam kamar.
Berita tersebut juga telah sampai ke penjuru swiss dengan jangka waktu yang sangat cepat, banyak teman dari sekolahnya aras di swiss yang tidak percaya dengan berita ini, karena aras yang mereka kenal adalah aras yang begitu cuek dan dingin, mereka berpikir mana mungkin aras mau melakukan itu, dan mereka juga percaya aras terpengaruh oleh pergaulan disana.
berita tersebut juga telah terdengar oleh andrew dari media masa pada sore hari, karena andrew telah mengetahui bahwa aras dalam masalah andrew segera mencari arissa untuk mendapatkan solusi atas permasalahannya aras.
andrew segera mencari keberadaan arissa ia merasa kalau arissa harus mengetahui berita ini dan ia mulai memeriksa seluruh ruangan disekolah ini satu persatu sampai ia melihat sesosok perempuan sedang melamun dipinggir balkon sekolah, ia pun segera menghampiri sesosok perempuan tersebut.
"arissa?"-panggil andrew.
"i...i..ya"-ucap arissa.
"aku pikir kau setan!"-ucap andrew.
"hmm.."-gumam arissa.
"kamu sudah tahu berita mengenai aras?"-tanya andrew.
"ya sudah"-ucap arissa.
"kau tahu kalau dia tidak mungkin melakukan itu kan?"- tanya andrew.
"ya mana mungkin aras mau melakukan itu, benarkan?"- ucap arissa yang terlihat sudah mengeluarkan air mata.
"ya, aku tahu perasaanmu tetapi kurasa sekarang aras membutuhkan kita untuk membantunya menghadapi permasalahan ini, menurutmu bagaimana kalau kita pergi untuk mengunjunginya?"-ucap andrew.
"ya, mungkin itu lebih baik untuknya, tetapi bukan untukku, aku sudah terlalu banyak mengacau dirinya sehingga aku merasa aku tidak akan layak untuk membantunya berdiri menghadapi masalah ini"-ucap arissa.
"ris"-ucap andrew.
arissa masih terdiam dengan isakan tangisnya yang ia coba untuk redamkan.
"Sebenarnya, aku suka sama kamu sejak kamu mulai mendekati aras"-ucap andrew.
andrew mulai mendekap tubuhnya arissa yang rapuh, dengan begitu erat dan hangat dan mereka juga mulai menikmati senja dengan kesedihan yang mereka rasakan bersaman dan berharap kesedihan itu bisa pergi dengan hilangnya senja.
"tidak sekarang"-ucap arissa.
"Baiklah, aku akan tetap menunggumu"-ucap andrew
mereka pun terlarut dengan suasana hangatnya senja, dan mereka saling menguatkan satu sama lain untuk menghadapi masalah ini bersama.
"baiklah, kita akan pergi menemui aras minggu depan, aku akan membuatkan surat izin untuk kita berdua"-ucap arissa.
andrewpun tersenyum.
Aras POV :
KAMU SEDANG MEMBACA
Be Alright : First I Only Wan't Her In My Life
Romance"aras tetaplah menjadi baik! Mengerti?" Tuhan genggamlah doa - doa kami yang selalu kami panjatkan bersama, saya mohon ya Tuhan. "BEST NOVEL"