JIHOPE

1.5K 130 9
                                    

warnιng! тypo вerтeвaran
вхв
.
ooc
.
dejυng
.
2019
.

R A C C O L T A
─━━━━━━━━━━━━━━━─

Pria bertubuh yang lebih kecil dari lawannya ini menatap jalang kepadanya.
Jung hoseok! Pria dengan tubuh yang agak kecil mendengus sebal karna ulah pria yang tak jauh berbeda tingginya ini, atau bisa di katakan lebih pendek 2 senti darinya.

"yak! Menyingkir dariku!" ucapnya kepada pria yang sedang menghimpit tubuhnya.

"eump...?" tanya pria itu tanpa dosa.

Jelas sekali bahwa pria itu mabuk. Dia bahkan tidak mengerti sebuah kata atau lebih tepatnya sebuah perintah yang di lontarkan oleh hoseok kepadanya 'menyingkir' terlalu jelas untuk mengusir seseorang yang mengusikmu bukan?

Ya! Hoseok sangat terusik dengan pria ini. Pria yang di yakini bernama park jimin Berdasarkan name tag yang masi melekat pada seragamnya.

Hoseok tak habis fikir bagaimana bisa bocah ingusan dan bahkan masih berseragam memasuki club. Dan yang lebih membuat hoseok berfikir keras adalah hey bung! Ini masih siang, kau mabuk di siang hari? Hell..!!! se-frustasi apa kau sampai mabuk di siang hari.

Park jimin sebagai pelaku penghimpit hoseok, memeluk-meluk hoseok, bahkan ia kerap sekali ingin mencium hoseok. Tentu dengan tangan cekatan hoseok mengambil nampan untuk melindungi wajah hingga lehernya agar tak terkena serangan oleh jimin.

"park.Jimin.Ssi!-" Hoseok menjeda katanya sebentar lalu menghela nafas kasar "kau harus pulang agar ibumu bisa memberimu susu. Kau sangat tidak cocok berada di sini" ucap hoseok sambil menyingkirkan jimin.

"ya.. Hoseok! Kau sebaikanya bersikap sedikit lembut kepadanya, bersikap seperti itu juga tidak akan membuatnya mendengarkan ocehanmu" celetuk seungwo yang sedang membersihkan meja-meja.

Sedari tadi ia hanya memperhatikan Hoseok dan pemuda itu. Hoseok yang terus mengomeli pria di hadapannya dikarna waktu pulangnya yang terhambat oleh pria itu.

Seungwo tidak mengerti kenapa pria itu tiba-tiba memeluk hoseok saat hoseok hendak pergi melewatinya. Pria itu hanya mengucapkan sebuah kata saat pertama kali Memeluk hoseok. 'wangi'? Ya, sepertinya itu dan selanjutnya terdengar omelan hoseok.

Dengan gamas seungwo berkata lagi "sebaiknya kau ajak dia tidur, kali saja dia membayarmu mahal" dan di akhiri oleh kekehannya

Prang.!

"akh!" teriak seungwo sambil mengelus elus kepalanya.

Dan tentulah nampan yang tadinya Hoseok pegang untuk melindungi diri. Terbang bebas menghantam kepala batok milik seungwo

Salahkan dirinya sendiri yang dengan mudah menggoda hoseok.

"kau fikir aku apa huh?!" hoseok berujar.
Yang pasti itu di tujukan untuk seungwo yang seenak jidatnya menggoda hoseok yang sedang kesal.

Hoseok menjambak rambut jimin kebelakang dan hanya di balas lenguhan oleh jimin.

"hey.." suara serak itu akhirnya keluar dan terjeda untuk beberapa saat. Tangan hoseok berhenti menjambak rambut jimin, Mungkin itu di rasa cukup untuk menyadarkan pria ini. Dan kenapa tidak dari tadi dia lakukan? Dasar jung ngomel hoseok!

"idenya itu bagus juga- atau kita bisa memakai idemu.. " lanjutnya masih dengan suara yang serak dengan bau alkohol yang keluar dari mulutnya tepat di depan hoseok.

Hoseok mengerutkan keningnya "apa Maksudmu huh!?" Hoseok sedikit berteriak satu kata dari ucapan pria di hadapannya ini dapat ia pahami dengan cepat.

"kau bisa mengajak ku tidur serta menyusui ku dan aku akan membayarmu" ucap nya lagi masih memeluk meluk hoseok.

Hoseok mendelik kaget, what the- dia juga kewalahan menjauhkan tubuh jimin dari tubuhnya. Tubuh Hoseok tidak kecil, dan juga pria ini tidak besar, namun sangat susah bagi hoseok agar keluar dari pelukannya. Hoseok tidak mengerti bagaimana jimin memiliki keuatan untuk menahannya dalam sebuah pelukan atau bisa di katakan sebuah kukungan.

Plak!

Sebuah tamparan keras mendarat ke pipi sebelah kiri jimin. Menyadarkan jimin sepenuhnya. Jimin bukan tidak sadar sedari tadi, dia hanya bermalas-malasan dan mencoba menggoda hoseok. Jika di tanya jimin kenal hoseok? Jawabannya tidak! Jiimin tidak pernah melihat apalagi mengenal Hoseok ia hanya butuh hiburan bung. Dan berakhirlah kepada hoseok, orang yang ia lihat ketika ia bangun.

Jimin terdiam, begitu juga seungwo. Hoseok hanya mendelik terkejut atas apa yang dia lakukan. Tak sepenuhnya salah karna itu hanya sebuah refleks yang keluar dari tubuh hoseok. Dan kalian tidak boleh menyalahkannya. Hoseok sadar diri mungkin itu keterlaluan.

"ehem, aku akan pulang" ucapnya pada seungwo. Dan di angguki wajah black seungwo. Jimin? Dia masih diam

Hoseok berjalan melewatinya. Dalam hati terus mengutuk Dirinya sendiri, ayolah hoseok kau pabbo! Bagaimana jika nanti dia mengadukan mu kepada polisi dan kau akan di tangkap atas tuduhan penganiayaan terhadap anak di bawah umur. Huh! Tidak bisa ia bayangkan dia terus merutuki nasibnya yang kemungkinan sial pada hari ini.

"eh-" ucap hoseok kaget saat sebuah tangan mengangkat tubuhnya. Menggendong ala brydal style, dengan refleks ia mengalungkan tangannya ke leher orang tersebut yang tak lain adalah
"YAK! Park jimin!!!" teriak hoseok, jimin hanya tersenyum lalu bejalan menggendong hoseok keluar bar menuju parkiran.

Jimin mendudukkan hoseok ke bangku di sebelah pengemudi mobil. Itu mobilnya, kemudian jimin langsung masuk ke bangku pengemudi untuk menjalankan mobilnya. Hoseok terlihat kaget untuk sesaat dan kemudian tersadar.

"yak! Buka ini dan turunkan aku!" ucap hoseok sambil mencoba membuka pintu mobil. Jimin meliriknya sesaat Sebelum menancapkan gasnya.

"kau mau pulang kan hyung?" tanya jimin tiba tiba yang membuat hoseok terdiam dan mengguk. "di mana rumah mu?" tanya nya lagi, hoseok menunjukkan sebuah alamat dan jimin menggukinya.

----+++----

"kau mengikutiku?" ucap hoseok tanpa menoleh kepada pria yang berjalan di belakangnya. Tak ada jawaban, tak lama hoseok menghentikan langkahnya di depan sebuah kamar. Lalu membuka pintunya, jelas saja pria itu mengikuti hoseok sampai kedalam, hoseok? Mengapa tak kau usir? Oh ayolah hoseok sangat lelah hari ini, tak habis masa sialnya dia hanya masa bodo.Dengan pria ini, biarlah nanti dia juga pergi sendiri.

Tanpa di sangka hoseok pria itu mengikuti hoseok sampai kekamarnya. Hoseok berhenti Dan berbalik.

"sekarang apa mau mu huh? Kau mengikutiku sampai ke apartemen bahkan sampai ke kamar ku" ucap hoseok cepat

Jimin hanya menaikkan bahunya. "entahlah. Ku rasa kau yang menarikku ke hingga sampai kemari" ucap jimin sambil menatap lekat ke arah hoseok.

Warna merah menghiasi pipi hoseok. Entah karna malu atau marah atas tuduhan 'menarik' hoseok tidak mem-melet pria di hadapannya ini. Dia sangat waras untuk tidak mengguna-gunai anak di bawah umur, yah walaupun anak di bawah umur itu cukup tampan dan sexy Big No! Hoseok tidak ingin jd pedopile.

Lain hoseok lain jimin. Jimin tersenyum dalam hati karna rona merah yg timbul di pipi hoseok ketika ia menjawab asal pertanyaan hoseok.
Begitu halus dan menggoda. Mungkin akan sangat lembut jika jimin mencium atau menggigit kedua pipi yang memiliki rona merah itu.

"yak-! Kau fikir aku mengguna gunai mu huh?!" ucap hoseok sedikit gagap. Jimin hanya mengendikan bahunya lalu berjalan menuju tempat tidur hoseok, kemudian menjatuhkan dirinya di sana.

Hoseok mendelik tak suka, lalu kembali acuh dan pergi ke kamar mandi.

--+++--

Hoseok keluar dari kamar mandi bertelanjang dada dan menggunakan bawahan boxer. Melirik ke arah jam yang berada di atas nakas sebelah tempat tidurnya, lalu beralih ke kasurnya dimana terdapat seongok manusia yang tak lain ialah park jimin sedang tertidur. Mau tidak mau hoseok mengambil Baju tidurnya dan pergi keluar kamar untuk tidur di ruang lain demi menjaga keperjakaan yang dia miliki.

End.

RaccoltaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang