Setelah lama menunggu, kini saat dokter keluar dari ruang operasi semua orang menegang.
"Dok bagaimana keadaan istri saya? " tanya Jimin
"Apa anda suaminya? — maafkan kami tidak dapat menyelamatkan anak anda. Benturan yang dialami ibunya sangat keras sehingga janinnya tak dapat diselamatkan. Pasien akan sadar sebentar lagi— kalau begitu saya permisi dulu! " jelas dokter ituJimin mematung saat mendengar penjelasan dokter itu. Ini semua kesalahannya. Ia merutuki dirinya sendiri sekarang. Namun sebuah tepukan dibahunya menyadarkannya.
"Jimin.... " lirih Jaejoong, orang yang menepuk bahu jimin
"Eomma... Hiks hiks anakku dia—"
"Sst jangan menangis nak. Ini semua sudah takdir Tuhan bukan karena dirimu! " Jaejoong berusaha menenangkan anaknya itu dengan memeluknya lalu mengusap punggungnya.…
Yoongi telah dipindahkan ke ruangan vvip yang ada dirumah sakit itu. Kini ia meraba-raba perutnya yang terasa aneh menurutnya.
"Eeh kau sudah sadar rupanya! " kata suster yang merawat Yoongi
"Ada apa dengan anakku? " tanya Yoongi
"Maafkan kami. Kami tak bisa menyelamatkan anak anda! "
"K-kau tak bercandakan? "
"Tidak tuan Yoongi. Benturan yang anda alami membuat anda keguguran! " jelas perawat tersebut
"Hiks hiks Tuhan kenapa kau mengambilnya bahkan ia belum lahir? Hiks hiks kenapa Tuhan? " isak Yoongi
"Tuan, anda tenanglah. Ini sudah ditakdirkan untukmu jadi jangan bersedih. — saya akan keluar dulu! "
Pamit perawat tersebut lalu keluar dari ruangan Yoongi. Tak lama Jimin masuk keruangan Yoongi, membuat Yoongi menoleh kearah pintu.
"Y-yoon.... " lirih Jimin. Baru saja ia hendak memegang pundak Yoongi, namun Yoongi menepis dan menatap Jimin dengan mata yang basah
"Jangan mendekatiku. Kau pembunuh! Kau membunuh anakku! " kata Yoongi pada Jimin
"Maaf aku tidak sengaja a-aku—"
Plak
Yoongi menampar pipi Jimin keras hingga mengeluarkan darah diujung bibirnya.
"Pergi kau dari sini. Hiks... Hiks aku membencimu! AKU MEMBENCIMU PARK JIMIN! " teriak Yoongi diakhir kalimatnya. Membuat seluruh keluarga yang masih diluar ruangan panik dan terburu-buru masuk keruangan Yoongi.
"Apa yang terjadi? " panik Baekhyun
"Hyung.... Hiks..hiks anakku hyung! " tangis YoongiBaekhyun yang melihat Yoongi segera memeluknya untuk menenangkan diri Yoongi.
"Ssst jangan menangis, Yoon. Semua sudah ditakdirkan" kata Baekhyun
"Yoongi? " panggil Jaejoong
"Eeh? Anda siapa? " heran Yoongi
"Aku mertuamu, nak. Eomma asli Jimin " kata Jaejoong"Jinjja? Maaf aku baru mengetahuinya eomonie " kata Yoongi
"Gwenchana! "