Bab 1 - Pindah ke Rumah Baru

14 3 0
                                    

               Aku memandang rumah baruku dengan kecewa. Apakah orangtuaku benar-benar memutuskan untuk membeli rumah besar ini? Memang, tempatnya sangat luas dan juga mewah, tetapi, melihat dari tampang luarnya, kelihatannya bangunan ini sangat tua. Kira-kira, berapa lama, ya aku bisa tinggal di sini tanpa mati bosan? Aku pasti juga akan kesulitan mencari teman gara-gara tempat tinggalku berada di tengah hutan. Banyak sekali serangga di sini! Sudahlah, aku masuk saja. Di luar dingin sekali.

                Awalnya, ruang ini terlihat begitu besar dan kosong, tetapi setelah pare pekerja datang membawa barang-barang kami, tempat ini mulai terasa seperti rumah lama kami, hanya saja jauh lebih besar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

                Awalnya, ruang ini terlihat begitu besar dan kosong, tetapi setelah pare pekerja datang membawa barang-barang kami, tempat ini mulai terasa seperti rumah lama kami, hanya saja jauh lebih besar. Keluargaku dulu tinggal di sebuah rumah bergaya minimalis di perumahan kecil, jadi kami mungkin butuh sedikit waktu untuk menyesuaikan diri dengan rumah ini. Langit mulai gelap, jadi aku segera mencari kamarku. Setelah berjalan sebentar, aku menemukan sebuah pintu bertuliskan "Kamar Frankie". Aku yakin itulah kamarku. Rumah ini sebelumnya telah direnovasi khusus untuk kita, jadi semuanya sudah dipersiapkan.

               Kamarku yang terbuat dari batu bata ini dicat dengan warna cokelat tua. Jadi kelihatannya seperti pepohonan di hutan. Ada sebuah lampu besar yang tergantung di atas ranjang berukuran queen yang terletak di tengah-tengah ruangan. Di sebelah kanan, terdapat lemari mahogani besar dan sebuah meja rias di sebelahnya. Aku dapat melihat foto-fotoku di atas meja yang siap ditempel di dinding kamarku untuk mengingatkanku kepada teman-teman lamaku. Koper berisi pakaianku bersandar di sebelah kiri ruangan, di samping meja belajarku yang berwarna putih. Ada juga sebuah kamar mandi dengan sebuah shower, toilet, dan keran air. Aku mengenali semua benda-benda ini, kecuali lemari itu. Mungkin tertinggal oleh pemilik sebelumnya. Baiklah, karena ini kamarku, jadinya semua barang di sini milikku!

               Setelah aku selesai menyusun semua barang-barangku, aku segera turun untuk makan malam bersama keluargaku yang terdiri atas aku, ibuku, ayahku, dan adik laki-lakiku. Kita semua makan malam di ruang makan, yang tentu saja dihias dengan mewah seperti seluruh rumah ini. Ibu telah menyiapkan makanan enak seperti biasanya. Setelah semua orang telah selesai makan, kita pergi ke kamar masing-masing. Aku belum mau membuka lemari itu, kesannya menyeramkan. Aku sangat bosan karena aku belum bisa bermain HP atau menelepon teman-temanku karena di sini tidak ada sinyal sama sekali. Ya iyalah, ini kan hutan. Sebaiknya aku tidur saja sekarang.

...

bantu vote ya :) susah loh translate nya
— Sidney

Frankie's Adventures (Indonesian Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang