// epilog //

1 1 0
                                    

               Tidak ada yang menghadiri upacara pemakaman Frankie kecuali keluarga intinya. Sebagian besar teman-temannya sudah terlalu sedih, lelah, atau malas untuk pergi jauh-jauh hanya untuk menghadiri upacara pemakaman seorang teman biasa. Dia sama sekali tidak memiliki teman di sekolah barunya oleh karena KA jarang bersosialisasi. Yah, dia memang sedikit tidak berguna. Hanya seorang remaja biasa yang menjalani kehidupan yang biasa. Dia juga tidak bijak dalam membuat keputusan. Pilihan yang ia buat pasti berdampak buruk atau memiliki konsekuensi yang menyakitkan.

               Sebuah bayangan hitam memandang ke bawah dari jendela atas, jendela dari kamar yang sebelumnya merupakan kamar tidur Frankie. Bayangan itu tertawa kecil, merasa bahwa dia sudah memperoleh kemenangan. Dia tersenyum sinis seraya tubuh Frankie diturunkan ke dalam liang kubur. "Dasar gadis naif."

               Senyumannya semakin lebar saat ia mendengar dari jauh bahwa keluarga ini akan pindah. Rumah ini nampaknya terlalu besar hanya untuk ditinggali tiga orang. Sebelum kembali ke kegelapan, ia membisikkan beberapa kata terakhir, "Sekarang waktunya mencari korban selanjutnya."

               Tablet tersebut masih tersimpan aman di dalam lemarinya, menunggu mangsa berikutnya.

...

04.01.19 finally done!
— Sidney

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 06, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Frankie's Adventures (Indonesian Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang