*Airin
*JasonLet's begin..
Namaku Airin,aku adalah pegawai di salah satu tempat makan khas Sunda,saat ini umurku belum lama menginjak usia 25 tahun,umur yang sudah sangat sering ditanya "kapan menikah?" Dan pertanyaan itu selalu ku jawab dengan senyuman manis.
Jodoh itu ditangan Tuhan kan?ya jadi biar saja,aku rasa memang belum waktunya diriku untuk menikah,selain karena diriku belum siap,faktor lainnya adalah calonnya yang memang belum ada sampai sekarang hehe.
"Rin,aku mau minta tolong anterin makanan ke mobil hitam di luar dong" kata ka Nela,salah satu senior ku disini,tangannya menyerahkan nampan berisi makanan yang ia tutup dengan tudung saji kecil.
"Mobil hitam apa?kan banyak jenisnya ka" tanya ku.
"Pokonya warna hitam,cuma satu satunya kok di parkiran,aku mau kebelakang dulu nih,kebelet" katanya lagi,ku lihat memang wajahnya merah,nahan banget kayanya dia.
"Kasih nya begini aja ka?ga di bungkus dulu?" Tanya ku lagi karena merasa heran,kalau diantar ke mobil biasanya harus di bungkus kan?agar bisa di bawa pulang?
"Ga perlu di bungkus,kan mau makan di tempat" jawab ka Nela.
"Lho?tapi kok di parkiran?"
"Udah ah aku mau kebelakang,pokonya minta tolong anterin"
Aku mengangguk saja,kak Nela malah berlari ke belakang,kasian juga dia,kalau aku sih ga tahan .
Akhirnya aku berjalan menuju parkiran,setelah di lihat memang cuma ada 1 mobil yang warnanya hitam,aku menghampiri mobil itu,sayangnya kalau di lihat dari luar kaca mobilnya gelap,jadi ga akan kelihatan dalam nya,terus harus ku ketok kaca nya atau bagaimana?
"Masuk mba" aku terkejut ketika tiba tiba saja kaca mobil belakangnya itu terbuka dan memperlihatkan seorang pria dengan kaos hitam sedang duduk di dalam.
"Mas nya yang pesan makanan?" Tanya ku pada pria ini,namun bukannya menjawab dia malah membuka pintu mobilnya dan menarik ku agar masuk ke dalam.
BLAM..
dia menutup pintu mobilnya,aku gugup bukan main,serasa di culik.
"Iya saya yang pesan" pria itu langsung mengambil nampan dari tangan ku dan di pindahkan ke pangkuan nya,ia membuka tudung saji nya dan mulai memakannya.
"K,kalau begitu saya permisi dulu" kata ku berniat pergi dan membuka pintu mobilnya,tapi secara tidak terduga dia justru mengunci pintu mobilnya.
"Lho kenapa di kunci?" Tanya ku panik, seperti nya aku mulai takut pada pria di samping ku ini,aku bahkan menjauhkan tubuh ku dari nya.
"Temani saya makan sebentar" katanya tanpa melihat ku dan fokus pada makanan nya, maksudnya dia ini apa?
"Tapi saya harus kembali bekerja" aku mencoba memberikan alasan,berharap ia mengizinkan ku untuk keluar.
"Saya bilang temani saya makan" matanya menatap ku dengan tajam,seram sekali,dia persis bos ku kalau sedang marah.
"B,b,baik" kata ku,masih gugup,sangat,amat,plus plus pokonya deh,bukan main aku nih gugupnya,untuk beberapa menit hanya ada keheningan diantara kami,sampai dia kembali berbicara.
"Seharusnya kamu beruntung bisa menemani saya makan" katanya lagi tanpa melihat ke arah ku,hanya fokus pada hidangan lezat di depan nya yang tinggal sedikit.
"Maksudnya?" Tanya ku karena memang aku tidak paham,apa beruntung nya?yang ada aku merasa takut sejak tadi.
"Kamu jangan pura pura tidak mengenal saya"