Menyesal

38 3 2
                                    

*Mia Az Zahra
*Arka Hadiyono







Let's begin...




Nama ku Mia Az Zahra, ingin berbagi sedikit cerita tentang manis nya pria yang sangat ku cinta.

Dulu aku adalah perempuan biasa saja yang sedang merantau ke Jakarta dari Bandung,aku anak ke 2 dari 2 bersaudara,punya kakak perempuan yang sudah menikah dan saat itu masih tinggal bersama orang tua ku,sayangnya aku lebih memilih merantau agar bisa mendapat pekerjaan yang lebih baik,katanya orang-orang ibu kota itu menarik.

Dan satu anugerah yang di berikan Tuhan untuk ku adalah di pertemukan nya aku dengan seorang pria tampan dan cerdas,membuat aku menjadi Wanita yang beruntung sekali bisa menjadi pacar seorang calon dokter bernama Arka Hadiyono, mahasiswa kedokteran yang wajahnya semulus kulit telur ayam,kulitnya sih ga putih putih banget,cuma pas lah,ga ngalahin warna kulit ku juga,jadi aku suka.

"Ka,aku pusing nih,kepala ku sakit banget" kata ku dengan nada yang di lebih lebihkan, karena sebenarnya memang ga sesakit itu.

"Ya paling kamu cuma belum makan aja kan?" Jawabnya santai sambil mengunyah biskuit yang sudah habis setengah toples karena di makan olehnya  sendiri.

"Belum juga di periksa ka,udah bilang gitu aja" kata ku sambil merengek manja dan sesekali menyenggol lengannya.

Arka menghela nafas pelan,lalu mematikan televisi yang sedang dia tonton,tidak lupa menutup toples biskuit dan meletakkannya di meja, dan kemudian dia menatap ku dengan serius.

"Masalah kamu selama ini cuma soal makan,kepala kamu sakit tuh karena kamu telat makan,atau bahkan ga makan,iya kan?"

"Ya aku kan takut gemuk ka"

"Ya terus kenapa kalau gemuk?"

"Pake tanya segala,nanti kamu tinggalin aku terus cari yang lain"

"Jadi selama ini kamu fikir aku sayang kamu karena bentuk tubuh kamu?"

Aku terdiam sesaat,menimbang harus bilang iya atau tidak,karena jika di teliti, sebenarnya aku bukan wanita yang cantik, menurut ku aku ini biasa saja, bersyukur jika arka mau dengan ku.

"Memangnya kamu sayang aku karena apa?" Aku balik bertanya padanya, karena bingung saja harus jawab apa.

"Menurut kamu apa kelebihan kamu?"

Aku berdecak sebal karena Arka malah bertanya balik lagi pada ku,ini sih namanya senjata makan tuan.

"Gatau ah,kamu mah malah tanya balik ke aku"

Arka kemudian tertawa,renyah sekali sampai ingin ku kunyah.

"Aku mau tanya deh,kamu kan kerja di tempat makan,suka cium cium harum masakan,apa kamu ga laper?" Tanya Arka.

"Biasa aja,udah bosen juga" jawab ku seadanya.

"Kalau orang normal tuh cium cium harum masakan pasti jadi laper dan semangat buat makan"

"Jadi maksud kamu aku ga normal?"

Arka malah memalingkan wajahnya dari ku,bahunya sedikit bergetar ,aku tau dia sedang tertawa saat itu.

"Puas ya?" Tanya ku dengan nada kesal.

"Hahahaha udah ah kamu tuh ga perlu mikirin gemuk apa nggak nya,yang penting sehat,lagian diet itu bukan tentang makan sehari sekali atau bahkan ga makan sama sekali,diet itu makan nya tetap 3 kali sehari tapi teratur dan dengan porsi yang cukup,kamu mah bukannya kurus malah jadi sakit nanti,ga baik"
Katanya, aku cuma mengangguk anggukan kepala ku saja.

OneShootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang