*Eriana
*AdinLet's begin....
Aku baru saja pulang dari pekerjaan yang melelahkan,bos gila dan serakah itu benar-benar tidak bisa membiarkan ku pulang di waktu normal,baginya lembur adalah sebuah loyalitas, tapi dari pada loyalitas aku lebih suka menyebutnya Romusha.
aku sampai,dan bersiap membuka pintu dengan kunci rumah yang kutaruh di tempat rahasia, siapapun tidak boleh tahu,termasuk kalian.
aku menutup pintunya kembali dari dalam ,tidak lupa juga untuk mengunci nya,kemudian aku berdiri sebentar, menatap sekeliling ku yang begitu sepi, tidak ada siapapun di sini, rumah kecil yang sengaja aku sewa untuk tempat bernaung ini sudah seperti tempat ternyaman bagiku ,yang kurang adalah aku tidak punya seseorang untuk berbagi keluh kesahku.aku tinggal sendiri di kota besar ini, orang tuaku berada jauh dari tempatku berada, tidak perlu ku beritahu itu di mana, tapi yang ku tahu anak tunggal tidak selalu menjadikanmu anak yang paling disayang. yaa setidaknya itu berlaku padaku, kata ayah aku harus bisa hidup mandiri, menghasilkan uang sendiri ,dan menjaga diriku sendiri.
Aku perempuan tapi seperti anak laki-laki baginya,maklum.. dulu kedua orang tuaku mengharapkan seorang anak laki-laki,sayangnya malah aku yang lahir ,tapi mereka tetap sayang padaku.Hoam..
Aku baru saja menguap, langsung saja kubaringkan tubuhku di kasur, masa bodo dengan pakaian dan make-up ku yang belum ku bersihkan ,yang penting aku bisa istirahat dan tertidur.
~~~
aku tersadar dari lamunanku,kini aku berada di taman kota, melihat ke sekitar, begitu banyak orang pergi berlibur ke sini,mungkin itu juga salah satu alasan ku ada disini.
aku melihat ke arah tangan kananku,tidak menyadari bahwa aku tengah memegang sepotong roti,segera Aku ingin memakannya , tapi.."jangan"
ucap seseorang sambil menepis tanganku sehingga roti itu terjatuh begitu saja,aku sangat terkejut."Hei kenapa kamu lakuin itu?" tanya ku dengan setengah berteriak, tentu aku sangat emosi, roti yang dibeli dengan uang yang sangat berharga harus terbuang percuma.
"kamu mau makan roti itu?" tanyanya dengan wajah yang Heran, aku juga sangat heran melihat tingkah laki-laki aneh yang baru saja ku temui ini.
"Ya Memangnya mau ku apakan lagi? roti itu makanan, tentu saja untuk dimakan, Oh.. aku mengerti, mungkin kamu ini pemakan tanah, Jadi tanah Itu mau kamu campur kan dengan rotiku, iya kan?"
"Aku rasa kamu sedang depresi"
"Hei,sangat tidak sopan mengatakan hal itu pada orang yang Bahkan tidak Kamu kenal"
Dia menghela nafas lemah,bibirnya tiba-tiba saja membentuk senyum,aku malah merasa takut dengan reaksinya saat ini.
"karena marah kamu jadi bilang kita tidak saling kenal? lagi pula roti itu baru saja jatuh ke tanah dan kamu memungutnya, Mana mungkin aku membiarkanmu memakan roti yang sudah kotor"
aku terdiam cukup lama, merasa aneh dengan pria di depanku ini, apa katanya tadi? aku marah? dan aku memungut roti?
"Kapan aku melakukan itu?" Tanya ku masih dengan nada emosi, ku rasa,aku benar-benar bisa depresi sekarang.
"Yang mana?" Tanya nya dengan santai.
"Marah dan memungut roti"
Pria itu duduk di sampingku,dia menghadap ke arahku,melihat diriku dengan seksama,bahkan menatap ku dengan lekat Sampai aku bingung harus bersikap bagaimana.
"Kamu itu pacar ku"
Aku terdiam sesaat, lalu perlahan membuka Mulutku karena sangat terkejut dengan ucapannya,setelah itu aku tertawa keras, lelucon macam apa ini?