Chapter 12

2.4K 345 62
                                    

Hingar bingar musik menguasai rungu setiap insan yang ada di tempat tersebut. Kerlap-kerlip lampu disko bersamaan dengan serentetan manusia yang menari penuh gairah di tengahnya menjadi pemandangan biasa di salah satu club malam elit di kawasan Gangnam.

Seorang pemuda tampan bersama dengan temannya hanya duduk di bangku depan meja bar sambil menenggak wine dengan harga tak main-main.

"Berapa gelas yang kau minum, huh? Sudah hentikan."

Chanyeol merebut gelas berisi wine yang tinggal separuh dengan paksa dari pemuda berwajah muram tersebut.

Sehun hanya berdecak dan memberikan tatapan membunuhnya pada hyungnya satu itu.

"Berikan padaku."

"Aku tidak akan membiarkanmu menenggak minuman ini lagi jika kau tak mengatakan apa yang terjadi."

Sehun tersenyum miris dan anehnya hal itu tak membuat pesonanya luntur.

"Tidak ada yang perlu diceritakan."

"Kalau begitu tak ada yang perlu kau ratapi, kau terlihat menyedihkan." Chanyeol bingung sendiri bagaimana cara tepat untuk membuat Sehun buka suara.

"Bahkan sejak lahir hidupku sudah menyedihkan."

Akhirnya ia yang menenggak sendiri minuman tersebut. Dan sebuah pikiran terlintas di benaknya.

"Biar kutebak, ini tentang Irene?"

Sehun membuang muka, wajahnya bahkan sudah memerah akibat terlalu banyak minum.

"Jadi benar, lagi-lagi masalah perempuan. Ku beritahu kau, perempuan adalah hal paling rumit di dunia ini, lebih rumit daripada coding yang selama ini ku pelajari."

"Aku melihatnya kemarin, bersama pria kaya itu."

"Lalu?"

"Dia tampak bahagia."

"Dan kau tampak menyedihkan. Ironis."

"Brengsek kau."

"Aku bicara fakta. Apa sesulit itu melupakan mantan yang sudah bersuami? Kau bahkan bisa mendapatkan wanita di seantero Seoul dengan mudah, kenapa kau malah jadi budak cinta masa lalumu?"

Kalimat Chanyeol dengan bebas menembus harga diri seorang Oh Sehun, bukankah kalimat 'budak cinta' yang dilontarkannya terlalu berlebihan?

"Dan lagi, kukira kau sudah memiliki yang lain?"

"Memiliki apa maksudmu?"

"Akhir-akhir ini kulihat kau membaik dan ya, kau tampak beda saja. Apa karena seseorang? Atau ada hal lain?"

"Membaik seperti?"

"Kau tidak bermain perempuan, berkelahi ataupun membuat keonaran lainnya."

Sehun tersenyum sendiri dibuatnya, pikirannya mulai menuju pada seorang Jisoo.

"Lihat, ini yang kumaksud. Kau suka senyum-senyum sendiri, kau tidak konsumsi narkoba kan?"

Sehun auto mengeplak kepala Chanyeol, pasalnya pria itu suka sekali bicara sembarangan mengenai dirinya.

"Tadi mengataiku budak cinta sekarang kau menuduhku konsumsi narkoba? Otakmu benar-benar kau simpan di CPU mu ya?"

"Habisnya kau aneh, apa susahnya tinggal memberitahuku?"

"Kisahku ini terlalu indah untuk kubagi pada orang sepertimu."

Kali ini giliran Chanyeol yang mengeplak kepala Sehun.

The Miracle We Meet ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang