bagian 8

28 8 0
                                    

Elang sedang menikmati makan malam nya bersama keluarga nya

"Kemaren sekolahmu diserang lang?" kata ayahnya membuka pembicaraan

"Iya yah" jawab elang yang masih menikmati makanannya

"Siapa yang nyerang?" tanya bundanya

"Pedro, musuh elang" jawab elang santai

"Gaya banget lo kecil kecil udah punya musuh" ledek rafa

"Gua emang udah gede" kata elang sambil menatap rafa sinis

"Seharus nya dalang dari penyerangan itu harus ditahan polisi" kata ayah

"Emang harus gitu yah" bunda pun setuju

"Kemaren sih udah dibawa kekantor polisi semua, ga tau deh ditahan apa dibebasin" ucap elang

"Mereka sebagian dibebasin dan sebagian lagi ditahan. Dan dalang nya itu yang namanya si pedro pedro itu juga ditahan sama polisi dan dijatuhin hukuman" jelas rafa

Semuanya memandang kearah rafa yang kini sedang menikmati makanannya

"Tau darimana lo?" tanya elang

"Dari temen gua yang polisi yang kemaren nanganin kasus ini" jawab rafa santai

Semuanya mengangguk dan melanjutkan makanannya kembali

***

Lima motor itu memasuki gerbang sekolah secara bersamaan. Jarang sekalu elang dan para sahabatnya itu terlihat berangkat sekolah bersama. Dan bedanya kali ini, elang memboncengi ana

Semua mata tertuju pada elang dan ana. Banyak tatapan berbeda mengarah pada elang. Dan banyak komentar yang terdengar untuk ana dan elang

"Ihh pengen deh jadi si ana"

"Beruntung banget sih si ana"

"Kok ana bisa deket ya sama elang"

"Paling si ana yang kegatelan duluan"

"Paling juga si ana yang ngemis ngemis sama si elang"

"Elang kok mau ya sama ana?"

"Padahal cakepan juga gua daripada ana"

Dan bla bla bla... Banyak sekali komentar untuk elang dan ana

Kini ke lima motor itu sudah sampai diparkiran. Kelima orang itu melepaskan helm fullface nya membuat seluruh siswi berteriak kagum dengan lebay nua

Sedangkan ana langsung turun dari motor elang dan melepaskan helm yang dipakainya. Namun saat ingin melepas helm itu, kait pengaman helm itu susah sekali di buka

Ana merasa kesusahan untuk membuka helm yang dipakainya. Sedangkan ke lima cowo itu sedang merapikan tatanan rambut mereka tanpa ada yang mengetahui bahwa ana sedang berjuang untuk membuka helm

"E-elang" panggil ana

Elang yang dipanggil pun menengok begitu pun dengan ke empat sahabatnya juga yang ikut menengok kearah ana

"Apa?" tanya elang

"I-ini lang susah dibuka helmnya" ana masih trus mencoba membuka helm itu

"Yaudah pake aja sampe pulang" jawab elang datar

Jawaban yang terlontar dari elang membuat ana melongo tak percaya dan berdecak sebal. Sedangkan ke empat orang lainnya malah tertawa mendengar ucapan elang

"Hahaha aduh si bos mah suka lucu juga ya" celetuk diky

"Ada ada aja lu lang" kata andre

"Masa anak orang disuruh pake helm sampe pulang hahaha" kata zidan

"Bantuin atuh lang" suruh adit

Elang ikutan terkekeh dan langsung turun dari motor dan sekarang berhadapan dengan ana

Elang langsung mengambil alih kait helm ana dan mencoba membukanya. Akhirnya kait itu pun terbuka dan elang langsung mengambil helm itu dari kepala ana dengan pelan

"Gitu aja ga bisa" ledek elang sambil menaruh helm ana di motornya

"Ya emang susah!" ana mengerucutkan bibirnya sambil merapikan rambutnya dengan sedikit kasar karena kesal

Elang yang gemas dengan tingkah ana seperti itu langsung mengacak pelan rambut ana membuat ana berdecak semakin sebal

"Ihhh kan jadi berantakan lagi! Pagi pagi kok udah ngeselin sih!" kata ana sebal

Ana menghentakkan kakinya dan langsung pergi meninggalkan parkiran menuju kelasnya

Sedangkan elang hanya terkekeh melihat kepergian ana

Lucu -ucap elang dalam hati

"Ekhem.. Ingat ada si diky yang jomblo bos" celetuk zidan

"Sialan, lo juga jomblo!" kata diky sambil menoyor zidan

Semuanya hanya terkekeh

"Yaudah yuk masuk keburu bel" kata andre

Akhirnya mereka berlima pun pergi dari parkiran menuju ke kelas mereka


***

Kringgg.. Kringg...

Bel istirahat berbunyi. Seperti biasa pasti semua murid langsung banyak yang berbondong bondong ke kantin

Ana dan dinda pun sekarang sedang berjalan menuju kantin

Setelah mendapatkan makanan dan mendapatkan tempat duduk ana dan dinda langsung duduk dan menikmati makanan mereka masing masing

Saat sedang asik asik nya menikmati makanan tiba tiba ada lima orang laki laki yang ikut duduk dimeja yang ditempati ana. 3 orang laki laki itu membawa kursi dari tempat lain yang dipindahkan di meja ini

"Haii semunya" sapa diky dengan cengiran khasnya

"Kalian ngapain?" tanya ana

"Makan" jawab elang datar

"Ngapain makan disini?" tanya ana lagi

"Pengen aja" elang langsung menikmati makanannya

"Gua kan masih kesel sama lo!" ucap ana ketus

"Biarin" jawab elang santai

"Ihh nyebelin" ana langsung memakan kembali makanannya

Elang yang melihat itu langsung mengacak pelan rambut ana

"Ga usah sentuh sentuh!" ketus ana sambil menatap elang kesal

Elang hanya terkekeh melihat tingkah ana

"OMAYGAT! KA ELANG BISA SENYUM?! DEMI APA?!" heboh dinda

"biasa aja woyyy! Berisik amat! Kasian nih kuping gua denger teriakan lo!" diky langsung mengelus telinganya

"YEUUU SEWOT AMAT!" teriak dinda dikuping diky yang memang ada disampingnya

"ABISNYA LO BERIS-" belum sempat diky menyelesaikan ucapannya tetapi elang sudah memotongnya

"Berisik dik" sela elang

"Lahh kan yang berisik dia! Ngapa gua yang diomelin" diky tak terima dibilang berisik

Elang menatap diky horor membuat nyali diky yang tadi nya berani menjadi menciut

"Iyaiya diky mah selalu salah" ucap diky seperti merajuk

Melihat tingkah diky yang merajuk seperti anak kecil itu membuat ke enam orang yang ada dimeja itu terkekeh











Haii semuanya!
Jangan lupa meninggalkan jejak

Vote & komen :)

Terimakasih :)

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang