bagian 9

19 7 1
                                    

Seharian ini ana sedang sebal dengan elang karena kejadian helm tadi pagi

Yang membuat ana lebih sebal adalah elang tidak peka sama sekali. Ia tidak mengajak ana berbicara saat dijalan pulang tadi dan sampai sekarang pun elang belum chat ana

"Dasar tembok! Ga peka! Gua lagi ngambek bukannya di baikin! Kesel!" sebal ana sendiri

Tokk.. Tokk..

Tanpa mengetahui siapa yang mengetuk pintu ana pun langsung berteriak

"MASUK AJA GA DIKUNCI!"

seseorang pun masuk kedalam kamar ana. Sedangkan ana sedang tiduran dengan posisi tengkurap yang membelakangi pintu

Orang yang baru saja masuk tadi langsung duduk ditepian kasur ana sambil menatap ana

Cukup lama mereka terdiam. Ana pun tidak berniat untuk membalik badan. Ana pikir yang masuk tadi adalah asisten rumah tangganya yang mengambil baju kotor dan sekarang sudah keluar dari kamar ana

Ana pun melanjutkan ngomong sendiri tanpa tau bahwa ada seseorang diruangan itu

"Kesel banget gua sama si elang"

Orang itu yang mendengar namanya disebut langsung menaikkan satu alisnya

"Dasar ga peka emang tuh orang!"

"Tuh ngechat aja kaga sama sekali"

"Gua kan lagi ngambek!"

"Punya kepekaan dikit kek!"

"Kalo dia ada disini nih ya, gua bakal-"

"Bakal apa?" ucapan ana terpotong dengan suara berat dari seseorang yang dibelakangin oleh ana

Ana langsung membalikkan tubuhnya dan langsung duduk. Ia kaget saat diketahuinya bahwa ada elang dikamarnya itu

"Bakal apa? Hmm?" tanya elang

"E-elo? se-sejak kapan disini? Ma-mau ngapain lo?" ana masih terlihat terkejut

"Gua disini agak lama sih"

"Trus lo de-denger omongan gua tadi?"

"Yap betul sekali"

"Ngapain masuk kamar orang tanpa ijin?"

"Lo udah ijinin"

"Kapan gua ijinin lo?"

"Pas gua ketuk pintu"

"Ohh yang ketuk pintu tadi itu lo?"

"Ya"

"Trus lo sekarang mau ngapain?"

"Mau lihat"

"Lihat apaan?"

"Lihatin lo"

Ucapan elang tadi membuat pipi ana langsung merona

"Ihh apaan sih lo!" ana mendorong pelan elang

"Ciee baper"

"Gua ga baper!"

"Trus apa kalo ga baper?"

"Gua laper!"

"Hah baper?"

"Laper elang!"

"Hah baper sama elang?"

"ELANGG BUDEG GUA LAPER!!! L-A-P-E-R"

"Ohhh laper"

"Au ah"

"Pantesan galak kaya pengen makan orang"

"Iya emang bener!"

"Bener apa?"

"Bener kalo gua mau makan orang dan orang nya itu lo!"

"Siapa?"

"Elo!"

"Yang nanya!"

Elang langsung pergi meninggalkan kamar ana sebelum ia terkena murka dari ana

"ELAAAAAANGGGGGG!" teriakan ana dapat terdengar sampai ke ruang keluarga rumahnya yang terdapat di lantai satu

Karena teriakan ana itu membuat nina dan hendra langsung menengok kearag tangga dan mendapati elang sedang berjalan sambil terkekeh

"Ana kenapa lang? Kok teriak teriak gitu?" tanya nina

"Ana ga mau elang tinggal mah" jawab elang asal

"Ckck anak muda jaman sekarang ga mau jauh jauh dari pasangannya ya" nina terkekeh begitu juga hendra sedangkan elang hanya tersenyum

"Mah elang ke depan dulu ya" kata elang. Nina dan hendra pun mengangguk

Elang kini duduk di sofa yang berada di ruang tamu rumah ana. Ia mengeluarkan ponselnya dan mengetik sesuatu di ponselnya

Elang Pramodya
Cepetan rapi!
Gua tunggu!
Jangan bantah!

Ana Rosalyn
Y

Elang tersenyum melihat jawaban singkat ana

Lucu ya kalo lagi ngambek -ucap elang dalam hati

Entah kenapa hari ini sikap elang tidak seperti biasanya. Elang yang biasanya dingin kepada orang lain selain keluarganya, tetapi hari ini Elang menjadi sosok yang berbeda. Elang merasa hari ini hati nya sedang senang sehingga ia sepanjang hari ini tak senggan untuk memamerkan senyumannya.

Kelima sahabatnya pun bingung melihat sikap sahabatnya hari ini yang tidak seperti biasanya.

Setelah 20 menitan menunggu akhirnya ana pun sudah siap dan menghampiri elang

Dan setelah pamit dengan orang tua ana, mereka pun langsung jalan menuju parkiran. Tetapi saat di ruang tamu. Suara ana menghentikan langkah mereka berdua sejenak

"Mau kemana sih?" tanya ana yang masih sebal dengan elang

"Ikut aja" elang langsung menggandeng tangan ana menuju garasi

Ana pun tidak menolaknya namun ia tetap saja masih sebal dengan sikap elang yang menurutnya menyebalkan sekali hari ini

Setelah sampai digarasi, elang pun langsung menyodorkan helm kepada ana dan langsung dikenakan oleh ana. Elang pun juga memakai helm full facenya

Setelah itu ana menaiki motor elang. Dan motor elang pun melaju meninggalkan rumah ana dengan kecepatan sedang














Haii semuanya!
Jangan lupa meninggalkan jejak

Vote & komen :)

Terimakasih :)

ELANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang