[ini foto DO EXO Yeay😍 yang katanya punya tatapan yang nyeremin, padahal imut🥺]
.
.
.
.
."Tumben bawa bekal"
Ara membalikan badannya sembari memegang wajan yang terdapat nasi goreng itu kearah meja makan, dimana wadah bekalnya berada.
"Ha?" Jawabannya spontan "Oh, lagi pengen aja"
Mamanya Ara itu bukan tipe ibu rumahtangga yang akan bangun pagi-pagi untuk membuat sarapan, jika ingin nanti siang ya nanti siang atau malam sekalipun, yah sesuai suasana hati. Papa dan saudara-saudara Ara sudah terbiasa akan hal itu, jika lapar, didepan gang rumah ada Lek Parto penjual bubur ayam atau biasanya ada ibu-ibu keliling yang menjajakan nasi uduk beserta gorengan. Maka dari itu, jika Ara ingin membawa bekal ya harus bangun pagi-pagi untuk memasak. Ara tidak pintar memasak, dia hanya bisa memasak nasi goreng - itupun karena ada bumbu instan, mie instan yang ia padukan dengan nasi putih, atau telur yang ia campur dengan kecap. Hanya itu, atau jika ada makanan yang memang tahan lama seperti sambal tempe yang di masak Mama dimalam harinya yang akan ia bawa.
"Ra" panggilan Mama berhasil membuat Ara buru-buru memasukkan nasi goreng kedalam wadah, padahal kan nasinya panas dan itu tidak baik untuk kesehatan. Ini semua karena Ara tahu maksud akan suara lembut yang tiba-tiba Mama gunakan.
"Kamu ada apasih, Ra? Cerita! Kalau ada apa-apa jangan dipendem sendiri" Kan... "Ada apa loh emangnya? Enggak ada apa-apa kok" Ara beralih memasukkan air yang ada di dispenser kedalam botol minumnya, ia masih berusaha bersikap cuek dan seolah-olah tidak mengetahui apa yang Mama maksud.
"Putri Naira, kam-"
"Ara mau berangkat, takut telat. Bye" potong Ara secepatnya, lalu mengambil tas beserta kaus kakinya yang ada di atas kursi tamu dan membawanya keluar rumah.
Oke, Ara memang sedih dan dia memang butuh seseorang untuk berbagi akan sedih ini. Tapi, kalau untuk bercerita kepada keluarga... Oh, terimakasih karena itu pasti tidak mungkin. Mungkin, mungkin dia akan bercerita jika ia adalah seorang yang spesial bagi Mark dan semua orang tahu akan hal itu, mungkin tidak apa-apa dan pasti keluarganya tahu jika 'oh kekasih Ara sedang tidak baik sekarang, wajar jika Ara merasa sedih' atau setidaknya Ara adalah teman Mark dan semua orang pasti akan memaklumi rasa sedih ini. Tapi jika...
jika pacar bukan, temanpun bukan, akan sangat memalukan merasakan sedih melebihi sepasang kekasih.
Hell.
Kamu siapa Ara?
Cinta bertepuk sebelah tangannya Mark? Hah.
Tapi,
seharusnya Ara tidak seperti ini, tidak berpikiran buruk pada keluarganya sendiri kan? Itu tidak baik.
Selain egois, Ara suka sekali berburuk sangka pada orang lain itu membuat hatinya bertambah hitam sedikit demi sedikit saja. Dan inilah tugasnya. Hm, ia hanya perlu mengembalikan lagi hati yang hitam kembali bersih.
Putri Naira?
Laki-laki itu merasa tidak asing akan namanya.
:::::
[Kak Ratnakuntilanak]
Ak plng sore, bilngn
sama Mama ad
kerkom disklh.Dijmpt?
Enggk
Y
"Ra, coba cari buku tentang kumpulan soal di perpus dong"
"Oh, oke"
Menjadi murid biasa-biasa saja itu ya gini, kalau ada kerja kelompok dengan orang pintar dikelas akan menjadi suruhan saja tanpa diajari bagaimana-bagaimananya. Enak sih bakalan enggak mikir, tapi ya bakalan gini terus. Enggak akan tahu selamanya. Sudahlah, lebih baik Ara tersenyum tipis pada penjaga perpustakaan mencoba bersikap beramah-tamah sedikit walau ujungnya di kira mengejek akan smirk itu.
Tidak apa-apa.
Eh, Ara terdiam. Itu... Bukan suara dari pikirannya. Itu seperti suara dari sisi kanan tubuhnya. Apa...
Ara kamu boleh sedih, tapi jangan berubah jadi indigo oke! Karena Taeyong, DO, dan Haechan masih butuh kamu untuk tetap jadi waras.
Ara menghalu lagi!
Ara fokus, mulailah mencari buku itu!
Oke.
"Duh"
"Gimana sih nak Oland, ini banyak banget loh. Kenapa enggak minta tolong temannya buat bawain juga? Nanti jatuh, bisa rusak nanti buku-bukunya"
Ara menjulurkan kepalanya dari rak-rak buku raksasa ini untuk mengetahui apa yang terjadi di luar sana.
"Emm maaf Pak. Enggak bakalan kok, saya bakalan hati-hati"
"Yaudah, tapi inget jangan sampai lupa balikinnya"
"Iya Pak. Makasih"
"Baby bear" gumamnya sembari meringis melihat tumpukan buku yang sedang laki-laki itu bawa.
"Heran deh sama orang yang kelewat pinter tuh, kadang jatohnya malah bloon karena mau-maunya di begoin disuruh buat tugas sendirian. Padahal yang pinter setengah aja sok-sok jadi bos"
"Kasihan sih, tapi bodo'lah. Salah sendiri nyeremin banget" oceh Ara mulai tidak sadar diri.
Namanya bukan Baby bear, itu hanya sebutan dari Ara saja karena dia memiliki wajah bayi tapi hati jeruji. Selain tatapannya yang seperti pembunuh berantai, ucapannya pun pedes-pedes banget ngalahin cabe setan. Inget seseorang yang mengatakan Ara orang sarap? Hm, Oland lah tersangka utamanya. Nama aslinya Davendra Oland, biasa dipanggil Oland. Artinya bagus sekali, Davendra berarti penguasa alam semesta, sedangkan Oland dari bahasa Italia berarti tanah yang terkenal. Tapi sama Ara malah dikasi sebutan Baby bear. Oh Ara, apa kamu sudah nyembilih kambing akan nama itu?
Kurang ajar!
.
.
.
.
.Hai, jika kalian suka cerita ini tolong tekan bintangnya ⭐ ya atau kalian juga bisa berbagi pikiran denganku dengan menulis komentar. Terimakasih
Pinkders77
KAMU SEDANG MEMBACA
i love u 27
TeenfikceKisah yang singkat namun sangat kuingat~ Ini kisahku, kisah antara aku dan dia. Kisah pada masa-masa remaja yang penuh dengan keegoisan. Jadi, maukah engkau meluangkan waktu untuk membaca cerita ini? *Cover dari pinterest