"Bertahun-tahun kau pergi tanpa berpesan padaku, tapi seketika saja kau memitaku untuk berubah begitu saja"
~ KianaMentari begitu sibuk menyapa setiap makhluk di bumi ini, tak sama halnya seorang gadis yang bernama Kiana. Yang kini, sedang merenung di kamar. Pikirannya seakan melayang, sampai beberapa menit kemudian. Panji datang,
"Loh? Dek, lo udah bangun? Gaya lo ..." ejek Panji sambil menghampiri Kiana dan hanya di balas anggukkan kepala.
"Lo udah subuhan?" tanyanya sekali lagi dan hanya di balas anggukkan kepala.
Panji menatap binggung adiknya, dia merasa ada yang berbeda. Entah kenapa, hari ini dengan dia seolah berhadapan dengan orang asing. Bagaimana tidak? Kiana yang terbiasa akan memarahinnya dengan kata-kata laknat. Hingga, buat dia jengah serta gerah tapi sekarang ada yang berbeda dengan sosok Kiana. Panji dan Kiana pun menuruni tangga menuju ruang makan, hari ini adalah hari Kiana untuk sekolah seperti biasa.
Sesampainya mereka di ruang makan, tak lupa menyapa orang-orang yang sedang duduk manis menunggu kedatangan mereka itu,
"Na, Kamu nanti berangkat bareng Panji saja ya?" Kiana terdiam sejenak lalu mengangguk patuh, membuat semua pasang mata menatapnya tanya.
"Ada apa?" tanya Kiana menatap seluruh orang di meja makan, kecuali Adnan. Abi berdeham, mengalihkan mereka kembali ke makanan masing-masing.
Waktu berlalu cepat, Kiana yang sudah selesai. Kemudian, berpamitan bersama Panji yang meninggalkannya di belakang. Sesampai, di sekolah suasana begitu ramai dengan semua orang membicarakan gosip hari ini.
"Nana ..." Teriak seorang yang berlari menghampirinya
'Hosh..hosh..'
"Na! Lo tau enggak, si Pak kumis masuk rs loh!"ucap orang itu dengan panik"Gue tau emang kenapa, Ti?" Nana berjalan melewati orang itu yang tak lain adalah Tias
"Loh, kok? Lo santai aja? Lo enggak takut, kalo nanti di laporin ke polisi karena lo nyelakain tuh si Pak kumis!" bisiknya
"Ngapain gue takut? Nih ya, asal lo tau si pa kumis itu ketabrak motor karena pas dia nyebrang ada motor nabrak dia, jadi bukan salah guelah" Kiana masuk dalam kelasnya dan duduk di sebelah Rara yang dari tadi duduk manis sambil senyum-senyum sendiri
"Loh kok lo bisa tau sih, Na? Jangan-jangan—"
"Lo nuduh gue nyuruh orang buat nyelakain si Pak kumis, hah?" bentak Kiana
"Loh tuh main potong aja omongan gue ... Emang nya omongan gue ayam?main potong aja ..." kesal Tias sedangkan Kiana hanya mengangkat sebelah alisnya.
"Maksud gue, jangan-jangan lo ngikutin si Pak kumis! Terus lo pdkt sama dia udah gitu lo jadian deh hahaha ..." tawa Tias yang langsung mendapatkan tatapan tajam ala Kiana.
Bel masuk sekolah berbunyi menandakan awal pelajaran akan segera di mulai,
"Eh, lo pada tau enggak? Katanya, ada guru baru yang ngegantiin si Pak kumis loh!" teriak Angel si ratu gosip kelas 11 Ips.
"Lo tau dari mana, Gel?" teriak Gilang
"Angel gitu, apa sih yang enggak angel tau?" Angel mengibas rambut panjangnya itu, seluruh anak kelas 11 Ips 1 menatapnya dengan malas.
"Kalo tau segalanya. Lo pasti tau dong, siapa guru baru kita bener enggak, Bro?" tantang Alvin salah satu ketua bad boy
"Ya tau dong, By. Masa aku enggak tau bahkan aku tau kalo kamu suka sama aku ya, kan? Tapi kamu malu ungkapin itu" ucap Angel dengan nada mengodanya sedangkan Alvin mendengus kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girls Insyaf [Pindah Ke Fizzo]
Teen Fiction10 tahun terombang-ambing, antara ada atau tidak. Mimpi atau kenyataan, rasanya memilukan. Untuk seorang perempuan yang bernama Kiana Nadria, cewe Bad Girls yang berusaha untuk menemukan sosok yang dia anggap mati. Awalnya dia merelakan sosok itu, m...