deim it!

3.5K 655 23
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Chanyeol dan Baekhyun itu kenal sejak SD. Dari Chanyeol yang masih gendut ingusan hingga Baekhyun yang galaknya seperti preman sudah diketahui oleh masing-masing. Mereka bahkan pernah menjalin kasih selama sebulan di masa SMA dan kini lagi-lagi mereka dipertemukan di Universitas yang sama dengan fakultas yang sama pula. Fakultas Seni. Yang membedakan kini adalah... hubungan keduanya yang seolah tidak saling mengenal. Tidak ada sapaan atau bahkan lirikan sekali pun.

Awalnya, semua berjalan normal selama dua tahun. Namun di tahun ketiga, sahabat dari masing-masing menjalin kasih.

Jongin dan Kyungsoo.

Dua manusia yang sama-sama pemalu dalam hubungan percintaan itu memerlukan Chanyeol dan Baekhyun sebagai pendamping mereka ketika liburan di Busan.

Baekhyun sebenarnya telah menolak.

Hell, dia tahu kalau dia akan bertemu mantan dan itu tidak baik untuk hatinya yang sebenarnya sangat merindukan Chanyeol-nya. Terlanjur pura-pura tidak mengenal si mantan, Baekhyun tidak memiliki alasan lagi untuk menghindari ajakan Kyungsoo. Sehingga disinilah dia. Berada di Busan dengan sepasang burung dara itu. Sialnya lagi, hari ketiga mereka di Busan, Jongin meminta bertukar kamar dengannya. Dengan dalih ingin mengenal Kyungsoo lebih dalam, Baekhyun akhirnya mengalah.

"Kau tidak keluar melihat salju? Salju turun lebih cepat bulan ini." Suara bariton itu nyatanya masih sama. Justru bertambah luar biasa seiring berjalannya waktu. Bagaimana mendeskripsikannya? Dia bisa membuatmu basah hanya dengan bisikannya. Ya, istilah menjijikkannya sih seperti itu. Baekhyun bergidik pada pemikirannya sendiri.

"Aku tidak suka dingin."

"Tapi kau suka salju."

"..." Ada rasa senang dalam diri Baekhyun mengetahui bahwa mantannya masih ingat hal-hal kecil tentang dirinya. Tapi tetap saja mereka mantan.

"Ambil mantelmu, Jongin dan Kyungsoo menunggu kita di lobi."

"Aku tidak ikut."

"Angkat saja pantatmu. Kau akan suka."

"Jangan memaksa, Chanyeol. Kau bukan siapa-siapa?!" Tanpa sadar Baekhyun membentak. Salah satu karakter keras mereka yang membuat hubungan keduanya kandas.

Keduanya membeku. Mata sipit Baekhyun melirik pemuda jangkung itu ragu-ragu dan menemukan ekspresi sendu di wajahnya. Entah mengapa, ekspresi itu membuat Baekhyun merasa bersalah. Salahnya juga terbawa perasaan lampau sampai berteriak tidak jelas. Mungkin saja Chanyeol sudah salah paham dan berpikir yang bukan-bukan.

"Kau masih saja keras kepala."

"Kalau tidak suka, pergilah! Aku sangat... sangat membenci dingin." Karena hari bersalju adalah saat dimana Baekhyun berjalan memunggungi Chanyeol, tanpa kalimat perpisahan.

"Aku 'kan sudah bilang aku akan selalu melindungimu."

Deg.

Bisakah Chanyeol berhenti membual? Wajah Baekhyun terasa panas saat ini dan ini bukan waktu yang tepat untuk bertingkah seperti gadis yang baru bertemu cinta pertamanya. Wajah Baekhyun berpaling jauh. Mengeratkan selimutnya dan menikmati bagaimana awan mendung di luar sana mengeluarkan serbuk kapas yang indah dan murni.

Tiba-tiba, tanpa sempat ia sadari, ranjangnya bergerak. Ada seseorang yang menempati ruang kosong di belakangnya dan jelas itu adalah Chanyeol.

"Kau tahu, Baek. Tidak semua yang kau lihat dengan mata itu adalah nyata. Mungkin kau sekarang melihat salju, tapi siapa tahu kalau itu sebenarnya adalah hamparan debu? Apapun yang kau lihat dulu, semua tidak seperti yang kau pikirkan selama ini."

Percakapan mereka mulai melantur dan yang lebih mungil sadar kalau mereka tengah membahas masa lalu. Tepatnya permasalahan yang membuat mereka mengakhiri hubungan. Mulut Baekhyun berkomat-kamit tidak jelas, sementara di belakang tubuhnya Chanyeol hanya tersenyum kecil.

"Baek, kenapa kita tidak balikan saja?"

"..."

"Baekhyun..."

"Memangnya kita pernah bilang putus?! Sialan!"

『 ᴅ ʀ ᴀ ʙ ʙ ᴀ ᴇ ᴋ 』[☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang