ˈmərˌ-mən [1]

3.5K 557 18
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Lonceng sekolah baru saja berbunyi enam kali, tanda bahwa seluruh pelajaran di SMA-ku telah usai. Aku memutuskan untuk bersandar di bangkuku dan mulai merapikan seluruh buku dan alat tulis. Beberapa teman menyapa dan mengajakku pulang bersama, namun ku tolak. Aku lebih suka menikmati perjalananku sendiri. Mungkin yah... ditemani oleh suara lagu dari headseat-ku?

Ketika seluruh siswa berlarian untuk bisa cepat mencapai rumah, aku memilih untuk melangkah dua kali lebih lambat. Lagipula, untuk apa aku berlarian kalau tidak ada orang tua yang menyambutku di rumah? Hal itu hanya akan membuat bajuku basah oleh keringat dan aku tidak menyukainya.

Aku Baekhyun, tepatnya Byun Baekhyun. Tujuh belas tahun. Seorang siswa sekolah menengah atas yang ditinggal sendiri oleh orang tuanya karena mereka bercerai. Sudah sekitar 10 tahun sejak kudengar kabar terakhir dari mereka. Masing-masing sudah berumah tangga, meninggalkanku tinggal bersama seorang bibi yang kini sudah tiada.

Hah, untuk apa memikirkan mereka lagi. Buang-buang waktu saja.

Bersamaan dengan hembusan angin bulan Mei, laguku mulai memutar salah satu lagu dongeng terbaik di dunia, Part Of Your World. Kekanakan? Yeah, who cares. Lagu inilah yang selalu membuatku berangan-angan akan dunia dongeng yang indah. Membuatku bertanya-tanya dalam hati, bisakah kisah 'happy ending' itu juga kurasakan?

Ah, Baekhyun.

Kau harus berhenti bermimpi dan hadapilah kenyataan hidupmu yang menyedihkan itu!

"Hhh..."

Bicara tentang cerita dongeng, salah satu teman perempuanku membicarakan kisah bodoh tentang mermaid selama jam kosong hari ini. Selama empat jam aku harus mendengar celotehannya mengenai sosok cantik mermaid yang akan menjadi kisah teromantis di dunia, mengalahkan Romeo dan Juliet. Ia bahkan berencana akan membuat theater musikal sebagai persembahan kami kelak ketika lulus dari SMA.

Konyol bukan? Ia adalah seorang maniak. Maniak yang mengerikan.

Dia selalu meyakini bahwa keberadaan mermaid itu benar adanya. Ia selalu berkata jika mermaid adalah makhluk terindah, makhluk paling menawan senyumnya dan mereka adalah jenis yang begitu lugu. Sesuatu yang murni. Ergh, memikirkan tentang ucapan teman perempuanku membuat kesal saja. Semua yang dia katakan itu hanya kebodohan. Hal yang ia tangkap dari film-film buatan barat yang selalu menggambarkan tentang putri duyung bodoh yang rela menjadi manusia hanya demi pangerannya.

Ugh, yang benar saja.

Jika dia tahu atau bertemu langsung dengan sosok mermaid, apakah dia masih memiliki pemikiran yang sama?

Semua itu tidak benar.

Mermaid dan sejenisnya bukan sosok paling manis atau pun lugu, mereka bahkan sangat menyebalkan.

Ceklek.

"Aku pulang..."

Cluk

Damn! Air menggenang diatas karpet baruku?! LAGI?!

Seluruh pemikiranku langsung berpusat pada pujian-pujian temanku mengenai sosok duyung, dan semuanya membuat wajahku memerah oleh kekesalan. Sudah ku katakan kalau makhluk itu adalah makhluk paling menye—

"Oh, hai, Baek? Kau pulang cepat hari ini—"

"PARK CHANYEOL?!"

"Ya?"

"BERHENTI MENGITARI RUMAH DENGAN EKOR BASAHMU ITU!"

"Oops. Maaf. Ehe." Lelaki sialan itu hanya meringis dengan senyuman terbodoh yang pernah ku lihat. Aku bersumpah bahwa seluruh ucapan temanku mengenai duyung yang baik hati, polos dan murni itu tidak benar sama sekali. Karena— "Ayolah, Baek. Aku makhluk air, tentu saja aku butuh banyak air."

"DASAR IKAN BODOH SIALAAAN!"

—aku bahkan hidup dengan seorang merman. Dan dia sangat... yeah, super menyebalkan.

『 ᴅ ʀ ᴀ ʙ ʙ ᴀ ᴇ ᴋ 』[☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang