T͟Hēˈpriz(ə)nər

5.1K 752 45
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Baekhyun adalah salah satu penjahat paling berbahaya yang berhasil di jebloskan di dalam penjara internasional Blacksite Terrebonne Parish di Louisiana, USA. Penjara yang diperuntukkan bagi penjahat sekelas Joker, Harley, Deadshot dan Diablo. Ia telah memasuki bui sejak setahun yang lalu. Bukan karena pemerintah berhasil menangkapnya, melainkan Baekhyun yang merasa bosan dengan hidupnya yang monoton dan memilih untuk menjadi salah satu dari penghuni penjara yang terletak di tengah-tengah laut Amerika itu.

Namanya sudah diblacklist dari negara asalnya sendiri, South Korea. Sehingga ia mencari tempat kunjungan baru dan mencari korban-korban baru di berbagai negara. Salah satu orang penting yang berhasil dibunuhnya adalah Presiden Qatar. Tiga bulan setelah pembunuhan itu, Baekhyun menyerahkan diri pada kepolisian Kota Paris.

Ia ditempatkan disebuah sel kecil yang berada di dalam ruang besar yang hampa. Hanya ada seorang penjaga berwajah tampan yang berasal dari negara yang sama. Namanya Park Chanyeol atau teman-teman polisinya memanggilnya Loey. Hanya polisi itu yang menjaganya selama setahun belakangan. Memberinya makan dan memenuhi kebutuhannya.

"Hey, Loey." Panggilnya kalem, lelaki dengan lesung pipi di sebelah kiri itu menoleh sekilas, menampakkan ekspresi bosannya kemudian kembali membersihkan senapan yang ia gunakan untuk berjaga. Mengabaikannya. Baekhyun mencengkeram besi pembatas antara ruang tahanannya, menatap Chanyeol dengan pandangan menggoda. "Bisakah kau kemari sebentar?"

"Kau ingin menipuku lagi?"

"Ciuman pagi tadi bukan tipuan, sayang. Aku hanya sedang butuh pelampiasan. Hormone, you know?" Baekhyun tanpa sadar menjilat bibir bawahnya. Membasahi ranum menggoda itu dengan lidahnya yang setajam lidah ular.

Rambutnya yang berwarna pinkish sedikit lepek dan kulitnya berkilau oleh keringat, pasca pemuasan yang dilakukannya di depan sipir penjaga itu. Chanyeol sampai melepaskan tembakan saking kesalnya. Untung hanya ada dua cctv yang mengarah pada pintu utama dan ruangan penjaga saja, tidak pada sel yang dihuni penjahat mungil itu.

Jika tidak, Baekhyun pasti sudah jadi tontonan para penjaga cctv.

Sipir muda itu berdecak kesal, meletakkan senapannya dan mendekati tahanan secantik tokoh juliet itu.

"Mendekatlah, aku butuh bantuan." Chanyeol menatapnya curiga, namun Baekhyun memasang wajah memelas dengan binar anak anjing yang penuh dengan tipu daya.

"Ck."

Ketika Chanyeol tinggal dua jengkal darinya, kecurigaan Chanyeol pun benar-benar terjadi. Bersamaan dengan tarikan di tengkuknya dan hisapan tiba-tiba dari bibir tipis lawannya, tembakan berulang kali terdengar dari luar ruangannya.

Pintu utama didobrak dan berpuluh-puluh pria berseragam hitam memuntahkan peluru dengan beringas. Membunuh para penjaga lain yang berdatangan. Satu diantara mereka mencoba membuka sel dengan gergaji mesin. Ditengah suara berisik itu, Chanyeol berusaha berontak, namun kekuatan Baekhyun juga tidak main-main.

Ketika kedua lengan Baekhyun telah berhasil melingkari lehernya, ciuman itu perlahan terlepas. Meninggalkan wajah cantik Baekhyun dengan bibir yang menyeringai kearahnya.

"Sudah saatnya aku pulang ke rumah."

"Apa-apaan—"

"Bos, kita harus segera pergi." Salah satu pria berseragam itu bersuara.

Bugh.

"Akh!" Chanyeol membulatkan matanya ketika sebuah pukulan mampir di tengkuknya, membuat kesadarannya semakin lama semakin melemah. Ketika onyx bulatnya menatap sayu pada Baekhyun, pria mungil itu sudah berdiri di depannya dengan pandangan angkuh dan kedua tangan yang berkacak pinggang.

"Bawa dia! Aku tidak mau meninggalkan pacarku disini."

Hah?



.


Inspiration from 'Suiside Squad' movie.

『 ᴅ ʀ ᴀ ʙ ʙ ᴀ ᴇ ᴋ 』[☑]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang