UAS hari Senin dilaksanakan dengan mata pelajaran matematika dan olahraga.
Posisi duduk setiap siswa diatur sedemikian rupa sehingga adik kelas duduk dengan kakak kelas.
Annisa mendapatkan tempat duduk tepat ditengah-tengah ruangan. Annisa duduk dengan kakak kelas pastinya. Hanya saja sang kakak kelas itu belum datang, jadi Annisa tidak tahu apakah kakak kelas itu laki-laki atau perempuan.
Annisa memilih untuk tidak memikirkan hal itu, dan kini dia memilih untuk memfokuskan fikirannya untuk menyelesaikan UAS hari itu.
Kini Annisa menatap ke arah pintu sambil meletakkan siku tangan dimeja dan menaruh dagu ditelapak tangan untuk menyangga kepalanya. Annisa melihat banyak siswa yang berlalu lalang melewati kelasnya.
Tanpa disengaja Annisa melihat seorang siswa laki-laki masuk ke dalam kelasnya. Manis. Itulah kesan pertama yang terlintas dipikirannya. Buru-buru Annisa menggelengkan kepala berusaha menghilangkan pikiran itu dari kepalanya.
"Fokus nisa, Fokus!!!" gumam Annisa menyemangati dirinya sendiri. Mencoba memfokuskan fikirannya kepada UAS hari pertama.
Siswa laki-laki itu masuk kelas, kemudian meletakkan tasnya dan mengambil perlengkapan UAS. Kemudian melangkahkan kakinya menuju bangku sesuai dengan nomor peserta UAS.
Tanpa disangka-sangka ternyata siswa laki-laki itu duduk tepat disamping Annisa yang berarti satu meja dengan Annisa.
Siswa laki-laki itu kemudian duduk dan menoleh kea rah Annisa yang masih sibuk memandangi jadwal UAS. Annisa masih belum menyadari bahwa seseorang yang duduk dibangku sampingnya adalah siswa laki-laki yang menurutnya manis itu.
Siswa laki-laki itu masih setia mengamati wajah annisa dari samping. Rambut hitam panjang sedikit ikal dengan dua ikat rambut diatas dan sisanya dibiarkan bebas. Lucu. Itu satu kata yang dapat menggambarkan Annisa di mata siswa laki-laki itu. Kemudian tersenyum.
Siswa laki-laki itu menggelengkan kepala pelan sambil menghela napas panjang.
"Pasti masih kelas satu" ucap siswa laki-laki itu didalam hati.
Bel pun berbunyi menandakan UAS akan segera dimulai dan soal mulai dibagikan. Semua siswa sudah mulai disibukkan dengan mengerjakan soal mereka masing-masing dengan batasan waktu yang diberikan.
Begitu pula dengan Annisa dan siswa laki-laki itu, mereka sama-sama fokus dengan soal dan lembar jawab masing-masing. Hingga UAS sesi pertama berakhir mereka tidak mengatakan apapun. Waktu berlalu begitu saja.
Siswa laki-laki itu keluar lebih dulu. Meninggalkan bangku disamping Annisa lengkap dengan soal dan lembar jawab diatas meja yang tertata rapi.
Ketika mengambil tas dan memasukkan semua peralatan UAS, dilihatnya Annisa yang masih fokus dengan soal ditangan kiri dan pensil ditangan kanan. Annisa terlihat sedikit pusing, menurut pandangan siswa laik-laki itu.
"Masih ada nanti, besok dan lima hari kedepan." Ucap siswa laki-laki itu di dalam hati lagi.
---------------------------------->> Next
-------------------------->> Next
---------------->> Next
Sebenernya siapa sih siswa laki-laki itu???
Tunggu Next Part nya ya....... :D
YOU ARE READING
YAKIN, KAMU YAKIN?
Ficção GeralAlur cerita yang klise, antara dua insan manusia yang sedang memperjuangkan kisah cinta mereka dalam mengantongi restu dari keluarga untuk melanjutkan hubungan ke jenjang selanjutnya. Jalan kedepan tentu bukanlah hal yang mudah untuk dilalui, apalag...