Menjadi nerd adalah salah satu tujuanku untuk mengetahui bahwa mereka berteman dengan melihat hati atau penampilan - Aluna
.
.
.Pagi ini Aluna sudah siap untuk berangkat ke sekolah. Dia menghembuskan napasnya dengan kasar untuk bersiap menunjukkan fake smile yang dia tunjukkan kepada dunia. Aluna tidak ingin ada yang mengetahui masalah di keluarganya itu.
Di sekolah Aluna tidak mempunyai teman, mungkin karena Aluna yang terlihat nerd dengan tatanan rambut dikepang dua dan kacamata yang selalu dia pake ketika diluar rumahnya. Aluna sengaja membuat dirinya terlihat aneh seperti itu untuk menguji apakah ada yang mau mendekatinya, dan jawabannya adalah tidak. Aluna tidak merasa kecewa dengan semua itu, dia justu senang bisa mengetahui mereka yang memilih teman itu bukan dari hatinya melainkan dari penampilannya.
Sesampainya Aluna di sekolah, dia langsung ke kelasnya. Dia masuk ke kelas yang didepan nya tertuliskan kelas X-1. Aluna adalah siswi yang pintar, jadi ttak heran jika dia ada di kelas X-1. Aluna sebangku dengan Keira, dia adalah satu-satunya temanku di sekolah ini.
Pernah sesekali Aluna meminta pada Tuhan untuk mengirimkan orang yang bisa menerima Aluna apa adanya. Mungkin saat ini Tuhan belum mau mempertemukan aku dengan orang yang mau menerima keadaan ku ini.
Suasana kelas saat ini masih sepi, karena aku berangkat ke sekolah selalu pagi-pagi sekali.
“Al tugasmu fisika sudah lo kerjain semua belum?” tanya Keira
“Sudah kok” jawabku
“Gua nyontek dong, gua sama sekali kaga ngerti sama materi itu. Boleh ya?”
“Iya boleh kok kei”
Menurutku keira masih mending daripada teman-temanku yang lainnya, dia masih mau mengobrol denganku dan dia juga sering peduli denganku. Mungkin dia bisa menerima keadaanku.
Bel masuk sudah berbunyi menandakan jam pelajaran pertama dimulai. Pelajaran pertama di kelas X-1 saat ini adalah fisika, pelajaran yang membuat kepala murid-muridnya ingin pecah.
Empat jam pelajaran telah berlalu, bel istirahat baru saja berbunyi. Siswa-siswi langsung berhamburan ke kantin untuk mengisi perutnya yang kosong atau menambah energinya untuk pelajaran selanjutnya. Aluna pergi ke kantin sendirian dan memilih bangku yang paling pojok untuk tempatnya menjauh dari keramaian. Aluna juga tidak terlalu keramian maka dari itu dia menjauhinya untuk mencari ketenangan. Saat Aluna hendak duduk di kursinya, dia tidak sengaja menabrak seseorang didepannya.
Dugg
“Aduh, lo kalo jalan liat-liat dong! Sembarangan nabrak-nabrak orang kek gini” kata orang yang Aluna tabrak itu
“Maaf ya gua ga liat, sekali lagi gua minta maaf” jawab Aluna
“Iyalah kaga liat, orang dari tadi lo jalan liat bawah mulu. Untung makanan sama minuman gua kaga jatuh” kata cowok itu dengan nada ketus
Saat Aluna akan meminta maaf lagi dia sudah pergi gitu aja. Aluna mendengus kesal, menurut Aluna dia adalah cowok ternyebelin yang pernah Aluna temui. Aluna segera pergi duduk ke bangku itu untuk makan daripada terus-terusan menggerutu tentang kejadian tadi. Tapi betul juga sih yang cowok itu katakan, Aluna sering menunduk jika berjalan dan membuatnya menabrak orang di depannya.
Pelajaran hari ini sudah selesai sejak dua puluh menit yang lalu, tetapi Aluna masih di kelasnya untuk menunggu sekolah agak sepi dulu karena dia sangat malas jika masih ramai. Dilihatnya keadaan luar sudah agak sepi Aluna baru pulang sekolah. Dia berjalan ke gerbang untuk menunggu sopirnya menjemputnya.
Ketika Aluna akan ke gerbang ada yang sesuatu yang membuatnya langsung menepi.Tinnnnnnnnnnnnnnn
“Lo??”
Hayolohhh kira-kira siapa tuh yang mau nabrak si Aluna. Baca terus ya supaya tau kelanjutannya.
Oh ya jangan lupa vote dan coment, karena itu adalah penyemangatku untuk menulis wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
ALUNA
Teen FictionKenapa takdir begitu kejam dengan diriku? Berteman dengan sepi adalah makananku sehari-hari. Kadang aku sempat mengeluh dengan keadaan yang seperti ini. Tapi lama kelamaan aku sadar, jika Tuhan memberikan ku ujian ini supaya dia tau apakah aku bisa...