Chapter 29 • Aksi Dare •

26.8K 1.3K 37
                                    

#HappyReading!

Kean menghempaskan tubuhnya ke bed yang cukup luas, ia melirik ke arah handphone-nya yang berdering dengan malas.

Halah, pasti operator! Kan udah saatnya kuota habis.

Ia memejamkan matanya dengan nyaman, akan tetapi ketika cewek itu ingin terlelap, HP-nya berbunyi lagi membuat ia mendengus kesal, sebelumnya memang data seluler di HP-nya belum dimatikan.

Playboy akut!
Ke, jangan lupa ya besok malem
Ke?

Kean
Lo lupa? Besok hari apa?

Playboy akut!
Bodoamat besok hari apa pokoknya besok habis pulang sekolah gue samperin ke kelas Lo

Kean
Eh, Lo siapa nyuruh2 gue?

Playboy akut!
Calon Imam
Amin

Kean
Amit2

Playboy akut!
Ya udah, gue tutup dulu ya beb, tunggu aja nanti kalo gue udah gelar sarjana gue bakal ke rumah Lo sama dua orang tua gue.

Kean
Dih, ngapain?

Playboy akut!
Ya buat nge-khitbah kamu.

Kean
Cih.

Read.

Setelah itu, Kean mematikan data seluler di HP-nya dan kembali tidur. Dia memang sudah mengganti nama kontak Kevan.

******

Angin berhembus menerpa wajah semua penghuni di SMA di salah satu kota Jakarta pagi itu, terik matahari membuat keringat mereka bercucuran.

Mata tajam berwarna biru terang itu masih fokus ke seorang gadis yang tengah naik ke atas podium dengan mic di depannya, di tangan kanan gadis itu terdapat selembar kertas putih berisi tulisan.

Gadis itu menarik napasnya dalam, sebelum memulai untuk membuka pidato yang akan dia sampaikan.

"Fokus Lo itu ke yang ngomong atau yang diomongin?" Tanya Deon menyindir temannya yang asyik mengamati gadis yang maju di depan lapangan.

"Yang ngomong." Jawab Kevan watados.

"Yailah." Kata Deon ketus.

Setengah jam berlalu, kemudian gadis itu turun dari podium dan diakhiri tepuk tangan dari seluruh siswa dan guru di sekolah tersebut. Termasuk Kevan yang paling heboh.

"Udah selesai nih, balik yuk." Ajak Farel karena cowok itu gak betah panas-panasan.

Ia melihat beberapa murid sudah meninggalkan lapangan.

"Kalian aja balik duluan, gue mau ke lapangan indoor buat main basket bentar." Ucap Kevan seraya bangun dari duduknya yang sedari tadi duduk di atas rumput.

"Ya udah, kita balik ya!" Kata Deon sebelum benar-benar meninggalkan Kevan sendiri.

******

Keana&KevanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang