Don't Cry, Mom!

180 14 0
                                    

Setelah 25 menit menunggu akhirnya Nayeon sudah tau bagaimana kondisi Juna.

Ternyata Juna masih bisa diselamatkan, dia baik2 saja. Awalnya Juna sekarat, tetapi berkat doa orang2 yg menyayanginya, Juna selamat.

" Juna " panggil Nayeon.

Juna menoleh dan tersenyum pada Nayeon. Nayeon pun langsung memeluk Juna dengan erat, ia menangis bahagia. Karena bisa melihat anaknya lagi.

" Unda kenapa nangis? " tanya Juna.

" Bunda takut kamu tinggalin Bunda " jawab Nayeon sambil menciumi ubun2 Juna.

" Jangan nangis, Unda. Juna kan ndak akan ninggalin Unda. Juna kan janji sama Unda, kalo Juna ndak akan bikin Unda nangis, ndak akan bikin Unda malah, teyus bikin Unda senyum teyus dan juga nemenin Unda selamanya. Unda juga jangan malu mau bilang siapa aja yg bikin Unda nangis " ucap Juna dengan lucunya.

" Iya sayang " Nayeon benar2 terharu mendengar janji anaknya barusan. Juna memang sudah membuat janji itu saat ia memasuki usia 4 tahun.

" Ayah sedih ndak unda disurga kalo Juna sakit? " tanya Juna tbtb.

" Bunda gatau sayang, udh yg penting Juna sembuh ga kenapa2 ya..Bunda sayang banget sama Juna " sanggah Nayeon.

Juna memeluk leher Nayeon, lalu ia mencium pipi Nayeon yg basah karena air mata. Nayeon pun mencium ubun2 anaknya.

Maafin Bunda ya..udh boong sama Juna selama ini tentang ayah..batin Nayeon.

***

Jungkook keluar rumah dengan kondisi seperti mayat berjalan. Ia sudah tau dimana Nayeon berada, ia segera menjalankan mobilnya ke Seoul untuk meminta maaf dan ingin menebus dosanya pada Nayeon.

" Apa Nayeon bakalan mau ketemu aku dengan kondisiku yg menyeramkan seperti ini?? Ah! Lebih baik aku perbaiki penampilan dulu deh! "

***

Nayeon membawakan Juna mainan robot baru yg ia beli saat Juna tertidur.

" Makacih Undaaa..Juna cayang ama Undaaa " ucap Juna sambil mencium Nayeon.

Nayeon cuma tersenyum dan memandangi anaknya yg sangat sangat mirip dgn Jungkook.

Kenapa hati ini memanggil nama Jungkook? Apa pertanda aku merindukan sosoknya? Ahh...aku sangat membencinya, mana mungkin aku merindukannya? Batin Nayeon.

" Unda, gak kelja? " tanya Juna.

" Libur. Besok baru Bunda kerja " jawab Nayeon.

" Juna dengerin Bunda "

" Iyah "

" Kalo Bunda gak ada dirumah, Juna harus hati2 ya! Jangan lari2an, mainnya duduk aja dikarpet, atau gak disofa dekat tv. Bunda gak suka Juna pecicilan "

Juna hanya menunduk mendengar Nayeon menasihatinya. Juna hanya mengangguk dan sesekali memainkan robotnya.

" Juna ngerti Bunda bilang apa barusan? " tanya Nayeon.

" Ngelti Unda " jawab Juna.

" Pinter " ucap Nayeon lalu mencium bibir Juna sekilas.

" Juna, tante mau lanjut kerja dulu ya! " pamit Jungyeon.

" Iya. Atiati " balas Juna.

Jungyeon mencium kening Juna dan juga pipi Juna lalu mencium bibir Juna sekilas.

" Unda " panggil Juna.

" Kenapa? "

" Ante Jungyeon cayang anget tama Juna ya? " tanya Juna.

" Iya dong! Tadi kamu aja dicium kan? " ucap Nayeon sambil tersenyum.

Juna manggut2 lalu kembali menatap Bundanya. Nayeon mulai menatap putranya juga.

" Unda, Juna besok sekolah. Anter Juna ya! " ucap Juna.

" Iya. Kalo misalnya Bunda pulang cepet, nanti Juna tunggu aja disekolah, Bunda yg jemput " ucap Nayeon.

" Oke "

Tbc

Jgn lupa vote dan komennya!
Salam dari auto:)

Im Nayeon - Aku TersakitiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang