Chapter 2

393 26 4
                                    

Keesokan harinya.....

Author's POV

Niall sedang berjalan-jalan disekitar taman kota,  dia memakirkan mobilnya di parkiran mobil tentunya. Niall tidak diijinkan bekerja di  kantor ayahnya sampai dia menemukan istri yang tepat .

Hanya sekali-3kali saja ia pergi kekantor ayahnya untuk bekerja itu saja hanya setengah hari. Niall masih menginggat kata-kata ayahnya.

Niall umurmu sudah cukup untuk menikah kenapa kau tidak mencari pendamping hidup?

Tapi, Niall belum siap dan belum menemukan pasangan yang tepat.  Niall segera menghilangkan  pikiran-pikiran itu. Dia merasa letih, dan memutuskan untuk duduk di kursi taman. 

" Begini lebih baik " ucap Niall sambil duduk bersender di kursi taman. Tak jauh dari tempatnya duduk, dia melihat seorang ibu bersama anaknya. Sang ibu membawa belanjaannya dan sang anak menenteng dua plastik yang ada di tangan kanan dan kirinya. Terlihat kalau anak dan ibu itu sedang berbicara.

****

"Maribell nurut sama Mom biarkan, Mom yang membawa belanjaan Mom yang Maribell bawa" ucap Wanita yang bernama Emily itu sambil memperhatikan putrinya yang menenteng plastik isi sayuran di tangan kanan dan kirinya.

"Tidak Mom Maribell bisa kok. Maribell sudah dewasa!" ucap Maribell masih membawa belanjaan Momnya

"Dewasa? umur Maribell berapa? kok sudah dibilang dewasa?"

"Umur Maribell 4 tahun, jadi Maribell sudah dewasa" 

"Baiklah Mom menyerah..."

"Yay ....Maribell menang" saat itu juga dia melihat tukang Ice cream di dekat Kursi taman mungkin hanya 10 meter dari kursi taman dimana Niall berada. Tapi Maribell, tidak menyadari keberadaan Niall ia hanya fokus pada Ice Cream.

"Mom Maribell mau Ice Cream" belum sempat Emily berkata 'iya' tapi Maribell berlari sambil menenteng barang bawaannya.

****

Niall's POV

"Brukk..." , " Aduh...." seorang anak kecil jatuh tepat didepanku barang bawaannya jatuh berserakan, dia meringis kesakitan . Aku langsung membantu dia berdiri, "Maribell?" ucapku terkejut aku membereskan barang bawaannya, lalu mendudukkannya di sampingku.

" Maribell" disusul teriakan seorang wanita. Aku menengok kesumber suara tersebut. Bukannya dia wanita yang ada di supermarket kemarin ya?

Wanita itu buru-buru berlari kearahku dan Maribell. " Brukk...." Dia malah terjatuh di depanku, belanjaannya jatuh berserakan. Maribell menutup mata dengan kedua tangannya .

Aku tertawa pelan. Lalu aku  menjongkok dan mengulurkan tanganku padanya. Dia menerima uluran tanganku dan berusaha menyembunyikan wajahnya. Pasti dia malu,dia bangun masih menunduk dan duduk di sampingg Maribell.

" Sudahlah tak usah malu seperti itu" ucapku padanya,

" Mom Maribell mau Ice Cream" ucap Maribell merengek.

" Mo...Mom harus membereskan belanjaan Mom dulu" katanya gelagapan, lalu membereskan belanjaannya.

" Biarkan aku yang menemani Maribell membeli Ice Cream" tawarku padanya. Dia hanya mengangguk. Aku menggendong Maribell dan mengantarkannya ke tukang Ice Cream.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 24, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hello DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang