2. Terlambat

29 2 0
                                    

"Kak Dimas bangun, udah pagi. nanti Calista telat." panggil Calista adik Dimas.

"Waduhh, maaf dek. Kakak fast nih mandinya. suerr!" jawab Dimas, lalu dilanjutkan dengan menunjukan peace.

"Cepetan! Calista nggak mau tahu." teriak Calista saat Dimas sudah di dalam kamar mandi.

"Iya, Selooww!!!" jawab Dimas.

Setelah selesai mandi, Dimas langsung mengeluarkan motornya dan memanggil Calista untuk segera bergegas.

"Calistaa, ayuk cepetan," teriak Dimas dari luar.

"Yang buat telat siapa, yang marah-marah siapa, huh sebel!" kata Calista dengan nada marah.

"Iya-iya, yuk nanti telat. Jangan marah-marah mulu nanti jelek." goda Dimas sambil terkekeh.

"Bodo, ahh!" jawab Calista ketus

Motor Dimas melaju dengan kencang. Akhirnya sampai juga di sekolah Calista.

"Kak Dimas cepet sana, nanti telat loh."

"Iyaaa, dedek sayang. Kakak duluan ya." sebelum pergi Dimas tidak lupa mengacak-acak rambut Calista. "Kakak duluan, ya!" lanjut Dimas.

"Hati-hati kak Dimas!" balas Calista dan dibalas oleh senyuman manis Dimas.

***

"Mampus, telat nihh gua! gara-gara pake acara nangis-nangisan, sih semalem. mata bengkak lagi, ck!" timpal Marlene di depan cermin kamarnya.

Bergegaslah Marlene menuju sekolah. Ia sudah panik tujuh keliling dan pastinya ia bakal telat masuk ke sekolahDan akhirnya sampailah ia di sekolah.

"Waduh, gawat! pake acara tutup pintu pager sekolah lagi." Marlene sudah kesal sendiri.

"Ehh, len lo telat juga?" tanya Dimas.

"Liat sendiri, kan!" jawab Marlene dengan nada kesal.

"Jangan kesel di sini dong, len. Itu ada pak Kinto!" omongan Dimas terputus setelah datangnya Pak kinto, security sekolah.

"Pak, Pak Kinto, sini cepetan!" teriak Marlene. "seloow aja len," timpal Dimas. Marlene hanya memutar bola matanya malas.

"Untung kalian telat 3 menit doang. Kalau nggak disuruh ambil surat. Ya udah sana masuk." Pak Kinto langsung membukakan pintu pagar dan menyuruh Marlene dan Dimas masuk.

"Makasih Pak Kinto!" balas Dimas dan Marlene bersamaan. Pak Kinto hanya mengangguk pelan. Setelah itu mereka langsung bergegas menuju kelas.

"Yalord my baby honey Dimas, kok baru datang? udah gua siapin tempat duduk buat lo. Sini duduk sama gua." perkataan Angel barusan membuat Dimas merasa jijik.

"Ngel, mendingan lo duduk sama Marlene aja. Gua duduk sama Fino." balas Dimas

"Idihh, nggak sudi gua duduk sama si jutek!" perkataan Angel tersebut membuat Marlene kaget.

"Bacod! kalo mau berantem sini!" seisi kelas sontak kaget akan perkataan Marlene tersebut.

"Udah, len. Nggak usah ribut, nggak enak kalo guru udah dateng. Mendingan Fino, sekarang lo duduk sama Angel, gih. Gua duduk sama Marlene." Dimas berkata demikian agar tidak terjadi keributan di kelas.

Setelah Fino beranjak dari tempat duduknya dan Dimas serta Marlene menepati tempat duduk, akhirnya datang juga guru untuk pelajaran pertama mereka, Bu Tina.

K E N T A R I Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang