Gue bingung sekarang apa yang harus gue lakukan, secara ini adalah pertama kali gue masuk ke jenjang SMK. Gue memakai baju putih biru karena gue itu baru aja lulus SMP kan ga logis kalau gue langsung makai baju SMA, bisa-bisa gue bakal jadi pusat perhatian anggota OSIS dan seluruh murid yang baru saja masuk.
Area sekolah kini sangat ramai. Dilapangan juga banyak sekali siswa/i yang membentuk beberapa kelompok, jelas saja karena semua siswa/i baru disini tidak semuanya saling kenal, mungkin dengan hanya beberapa anak dari sekolahannya dengan sekolahan lain. Area luar sekolah alias didepan gerbang juga ramai, nampak beberapa anak yang sedang menunggu temannya dan sedang membeli makanan.
Dengan langkah yang ragu gue akhirnya masuk ke area dalam sekolah, tepatnya di lapangan. Karena tadi diluar itu gue gak liat siswa/i yang gue kenal yaudah gue langsung masuk ke lapangan, gue masuk ke lapangan seperti seorang emak yang sedang mencari keberadaan putranya di lapangan bola.
Gue terdiam, gak tahu harus gimana. Mata gue terus saja mencari orang yang gue kenal, tepat sebelum gue beranjak keluar akhirnya gue ketemu dengan teman gue yang kebetulan itu teman gue pas SMP dulu. Setelah berbincang-bincang cukup lama mengenai kenapa mereka bisa masuk sini juga.
Bel masuk berbunyi setelah 15 menit dari kedatangan gue tadi. Setelah suara bel masuk tadi kini ada pengumuman bahwa semua murid baru dipersilahkan masuk ke dalam aula. Semua murid langsung bergegas menuju aula sekolah setelah mendengar perintah dari sang guru.
Kini kami semua berada di aula, mungkin bisa dikatakan begitu.
Pembahasan saat kami MPLS (bagi yg lupa bisa searching sekarang) cukup beragam. Mulai dari pembahasan tentang Etika Profesi/Sosial, tentang Dunia Usaha/Bisnis, dan masih banyak lagi. Gue ga menyebutkan semuanya karna gue ga ingat apa aja yang mereka bahas selama MPLS.
Tiga hari berlalu, selesai sudah MPLS yang gue jalani. Dan di hari ke empat masih sama awalnya mereka (baca: para murid) berkumpul dengan temannya masing-masing, menunggu beberapa kertas di tempel ke kaca per-kelas.
Selesai semua kertas ditempel, mereka lalu bergegas mencari nama mereka masing-masing. Disini ada empat kelas untuk kelas sepuluh, mulai dari AK 1 hingga AK 4.
Gue sendiri masih mencari nama gue diantara beberapa kertas. Tiba-tiba teman gue teriak bahwa kami akan sekelas juga, gue sekelas dengan teman gue pas SMP dan ada juga teman gue pas SD. Gue memilih untuk duduk dengan chairmate gue pas kelas IX, sebut saja dia Meiccy/Mesi eh padahal emang namanya dipanggil mesi sih. Ingat! Dia bukan pemain di club Barca ya.
Dan gue memilih untuk duduk dibangku barisan kedua, dan berada di agak tengah. Karena gue ga mau pusing untuk mencari tempat duduk yang jauh dari papan tulis, hal ini disebabkan karena gue sulit melihat tulisan kalau jaraknya lebih dari 1 meter atau lebih tepatnya bisa dikatakan mata gue ini minus.
Gue juga menyuruh teman gue semasa smp itu duduk berada di barisan samping bangku gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
DIARE GAJE
Short StoryHarusnya judulnya itu diary gaje, ya cuman biar keliatan unik gue ubah jadi diare gaje. Sebenernya kalian ga harus sih baca ini karena dengan kalian membaca ini akan berakibat fatal, dan isinya pun semua unfaedah. Tapi kalau cerita ini menghibur bua...