Voment dulu yaaa♡
"Kapan sih mama sama papa pulang?" Tanya gue ke kak Jisung sama Jinyoung yang lagi makan di meja makan. Sekarang kita lagi sarapan, soalnya mau berangkat sekolah.
"Masih lama lah dek, baru sehari mereka pergi, biarin aja bikin dedek lagi" kata bang Jisung.
"Kangen papa" kata gue.
"Kangen mama" kata gue.
"Kangen bunda" kali ini gue ngecilin suara gue.
"Cepetan makannya ntar telat, kan upacara sekarang" kata Jinyoung.
Gue nutut trus mempercepat ngunyah dan langsung minum susunya.
"Bang Jis, yunji pergi Assalamualaikum" kata gue.
"Iya waalaikumsalam" jawab bang jisung.
Sampe depan ternyata ada Daniel sama Guanlin.
"Pagi ji"
"Pagi by"
Kata mereka bersamaan.
"Pagi. Lah ngapain pada ngumpul disini?" Tanya gue.
"Gue seperti biasa mau jemput lu, biar bareng ke sekolah" kata Daniel.
"Gue, hmm, gue jemput Jinyoung iya" kata Guanlin.
"Lah kok gua?" Kata Jinyoung kecil.
"Eh iya, dia jemput gua" kata Jinyoung.
"Oh yaudah, kuy" kata gue sambil naik ke motornya Daniel dan langsung jalan ke sekolah.
Nyampe sekolah
(Di parkiran)
"Dah nyampe" kata Daniel sambil ngelepas helmnya.
Gue langsung turun dari motornya.
"Ntar jangan lupa ke ruang osis ya jam pelajaran kedua" kata Daniel.
"Lah ngapain?" Tanya gue sambil jalan ke kelas. Daniel nyusul dan jalan di sebelah gue.
"Seleksi osis" kata Daniel.
Gue diem.
"Lah, lah, KOK LO NGGAK BILANG KE GUE?? IH? TIBA-TIBA GUE BELUM ADA PERSIAPAN TAU" kata gue kesel sambil nerusin jalan.
"Sorry ji, gue kelupaan kemarin hehe peace" kata Daniel sambil buat peace sign.
"Trus gimana?" Tanya gue.
"Ya, sebenernya kalo lo udah gini aja langsung masuk osis kok, lo aja udah benda berharganya sekolah" kata Daniel.
"Yang penting lo itu tenang, bisa baca keadaannya, serius, trus siapin mental" lanjut Daniel.
"Iya deh" kata gue.
"Yaudah, masuk sono" kata Daniel soalnya kita udah nyampe di depan kelas gue.
"Yaa" jawab gue dan masuk ke dalam kelas.
^^^^^^^
"Diharapkan bagi yang sudah mengumpulkan formulir osis, silahkan berkumpul di ruangan osis sekarang, untuk guru yang sedang mengajar di kelas harap mengizinkan anak muridnya, Terima kasih"
Tangan gue mendadak dingin, gila sih gue takut aja di bully pas seleksi. Soalnya pas smp temen gue seleksi osis, trus pas keluar dianya nangis. Kan gue takut.
Gue ngeliat ke arah Baejin, Guanlin dan Yumi. Ya, mereka juga ikut seleksi osis. Gue berdiri dan keluar kelas diikuti mereka dibelakang.
"Test apa dulu?" Tanya Guanlin."Emang ada berapa test?" Tanya gue.
